Udah hari ketiga kami di Bangkok. Karena hari ini hari minggu, so kita berencana pergi ke Chatucak, Weekend market. Chatucak ini sesuai namanya weekend market, cuma buka pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi kalo temen-temen, kebetulan berada di Bangkok pada hari Sabtu atau Minggu dan ada berencana untuk berbelanja, Chatucak is a place you must go. Dari baju, celana, sepatu, souvenir khas Thailand, piring, barang-barang keramik, dan masih banyak lagi dijual di sana. Lengkap deh, pokoknya.
Dari tempat kami menginap, Bangkok City Hotel, kami naik BTS dari Ratchathewi Station ke Mo Chit. Dari Mo Chit, kami lanjut dengan menaiki MRT, dari Chatucak Park Station ke Kamphangphet. Ini adalah pertama kalinya kami menaiki MRT di Bangkok. Caranya hampir sama dengan BTS ataupun MRT di Singapore. DI station MRT nya terdapat beberapa Ticket’s Machine, disitu, kita tinggal pilih, tujuan station kita, masukkan uang sesuai jumlah yang tertera. dan kita akan mendapatkan suatu token sebagai akses card untuk masuk dan keluar station. Bedanya cuma di token ini aja kok. Kalo BTS kan kita dapet kartu, kalo MRT kita dapet token yang berbentuk koin, bulat, hitam, bahan luarnya dari plastik, dan cukup tebal. Di palang masuk, kita tinggak men-tap token itu ke mesin yang ada, dan ketika keluar ada lubang, seperti celengan untuk memasukkan token tersebut. Tentu saja token ini harus kita jaga baik-baik, jangan sampe hilang.
Sepertinya kami sedikit kepagian datang ke Chatucak, toko-toko masih banyak yang belum buka. Dari informasi yang kami dapatkan, memang jika hari minggu mereka buka lebih siang, sekitar jam 11 la baru toko-toko buka. Chatucak ini terdiri dari banyak section-section yang menentukan apa yang dijual. Misalnya section 1 menjual buku-buku, section 9 menjual pakaian, dst. Toko toko di Chatucak ini juga hanya dipisahkan oleh gang gang kecil (Soi), kita tidak akan mendapatkan sinar matahari, karena terlalu padatnya. Cukup membingungkan jika sudah berada di dalam, seperti berada di maze besar yang dinding dindingnya merupaka toko-toko yang dapat melahap uang kita, terlalu banyak barang-barang yang murah dan menarik disana.
Oleh karena itu, ada baiknya kita mengambil map atau peta terlebih dahulu. Peta itu dapat diminta ke polisi pariwisata yang memang sering berkeliling ataupun pergi ke pintu masuk utamnya. Di sana terdapat bagian informasi yang memiliki peta. Dengan peta, kita bisa mengetahui section apa menjual apa, dan ketika kita berada di soi A kita mau ke soi Z, maka kita harus ke arah mana, sangat terbantu sekali. Selain untuk petunjuk arah, peta ini cukup berguna untuk menjadi kipas darurat, karena walaupunt tidak ada sinar matahari yang terik, tapi ramainya orang dan sempitnya jalan, membuat cukup pengap juga. Peta(kipas) ini sangat membantu banget.
Di Chatucak ini banyak sekali toko-toko yang bisa membuat kita terheran-heran karena murahnya. Kebetulan kami melewati toko yang khusus menjual jeans, dan harganya sungguh mencengangkan, hanya 100 THB, atau sekitar 35000 IDR saja. Jeans yang biasanya saya beli ratusan ribu, disini dapat dibeli kurang dari 50ribu, mimpi apa saya kemarin. Jika teman-teman pikir, mungkin kualitasnya jelek, atau modelnya jelek, temen-temen salah besar. Menurut saya modelnya keren dan kualitasnya juga ok. Selain jeans, baju-baju kemeja, T-shirt, juga banyak yang murah-murah. Baju terusan, atau dress, bahkan ada yang kurang dari 200 THB. Mungkin kata orang Bangkok itu surga belanja, ada benarnya. Murah-murah banget cin. Memang nggak semuanya murah, banyak juga yang harganya standard, atau bahkan lebih tinggi. Tapi jika ketemu yang urah, murahnya tuh gila bener. So, jika niat belanja, Chatucak adalah tempat no 1 yang wajib dikunjungi.
Setelah capek berkeliling, dan kita udah mulai laper, kami pun memutuskan untuk makan. Di Chatucak ini, banyak sekali tempat makan yang terlihat enak-enak. Banyak sekali food-food station untuk cemilan sampai makanan berat. Dan untuk makan siang kami, kami tentunya memesan makanan khas Thailand yaitu Tom Yum. Slurpp, kebanyang lagi rasanya jadi pengen.
Ini situasi, tempat kami makan, karena disini menunya digantung-gantung, terus pake gambar, jadi cukup gampang buat kasih tau ke penjualnya apa yang mau kita pesan. Mereka juga cukup sigap memberikan kita tempat duduk, lalu merekomendasi makanan apa yang bisa dipesan. Kami pun memesan Tom Yum dan Nasi putih. Kami hanya memesan itu saja, karena terlalu banyak jajanan di sini yang ingin kami cicipi. Jadi untuk makanan utama cukup pesan 1 porsi saja untuk dibagi dua.
Tom Yum yang kami pesan, bukan sembarang Tom Yum. Tom Yum ini sepertinya dimasak dengan santan juga. Walaupun hari panas, dan Tom Yum ini disajikan panas dan pedas, tetap rasanya nendang banget. Asem, pedes, dan gurih kuahnya bener-bener made my day. So deliciously, porsinya cukup besar, dan seafoodnya juga cukup banyak. Oke banget deh nih tomyum. Apalagi selama di Indonesia, aku belum pernah makan tom yum yang dimasak dengan santan, jadi rasanya cukup baru bagiku, dan nagih banget deh. Asem Pedes Gurih. Yummy….
Berhubung udah siang, dan matahari itu udah terik banget, ditambah udara yang pengap di dalam pasar, bener-bener berasa dehidrasi tingkat dewa. Bener-bener butuh yang dingin dingin seger seger A.S.A.P. So, selagi jalan kami menemukan tukang jual Lime Juice, So, kita beli deh, dan rasanya cetar membahana tralala banget. Limenya yang asem, dengan air es yang dingin, ditambah gula yang manis, plus satu bumbu rahasia yang bikin rasanya itu blended dengan sempurna, GARAM, the hero of this drink I think. Surprisingly better that our expectation, Lime Juice ini bener-bener seger dan enakkkk banget. Untuk minuman, kami juga membeli Blueberry Juice, yang juga enak, asli, bukan pake pewarna, rasanya membuktikan banget kalo itu bener-bener asli. Enak Enak Enak. Dan untuk cemilan kami tentu saja membeli Pork Satay, udah nyobain waktu di Wat Po dulu, jadi ketagihan, beli lagi deh jadinya di Chatucak. Dan tentu aja nggak mengecewakan ENAK. This is one thing why I love Thailand, the food is extraordinary, with cheap price but expensive taste. Cool… Oh ya, kami juga membeli Grill Squid, atau cumi-cumi bakar, tapi menurut aku just so so, nggak terlalu enak, masih enakan yang dibakar mama ku di rumah. Hahahha.
Banyak banget yang jualan makanan di sini, jadi jangan tkaut kelaparan deh kalo disini. Oh ya sebagai desset kami juga membeli Coconut Ice Cream. Dan rasanya juga enak banget, kelapa abis. Es Krim nya disajikan di dalam batok kelapa, yang masih ada daging kelapanya, masih muda, es krimnya juga ditaburi kacang. Selain es krim, daging kelapanya, Coconut Ice Cream ini juga dilengkapi air kelapa mudanya. Dan rasanya tuh ajib banget. Kelapa banget, daging kelapa yang masih nempel di batok kelapanya juga lembut banget. AIr kelapanya juga seger banget. One of my favourite thing in Bangkok. Wajib dicoba!!! Ini nih penampakannya.
Setelah capek berbelanja, capek makan, dan capek kepanasan, kami pun memutuskan untuk pulang. KArena kepanasan di luar sana, ketika masuk ke MRT station, rasanya surga banget. Kami sempet duduk duduk selonjoran kaki di sana sebelum melanjutkan perjalan pulang kami. Sedikit nggak etis sih, but banyak yang melakukannya, dan kaki juga udah mau copot kayaknya, jadi istirahat dikit deh. ^^ . Rute pulang kami, kebalikan dari rute pergi kami, dari Kampangphet Station kami naik MRT ke Chatucak Park, hanya 1 pemberhentian saja, dari situ kami naik BTS lagi dan kembali ke hotel kami. Di MoChit Station, kami kebetulan menemukan McDonald. Dan di sini terdapat menu yang nggak pernah kami coba sebelumnya, mneu ini juga nggak ada di Indonesia. SO, kmai beli deh. Corn Pie dan Pineaplle Pie, kulitnya crispy, tapi isiannya lembut dan ini disajikan panas. Cukup unik dan tidak terlalu special but still Okay. Ini nih, penampakannya…
Memang masih sore, bahkan ketika kami sampai ke hotel, kamar kami belum selesai dibereskan oleh Cleaning Servicenya, mereka baru saja mulai membersihkan kamr kami, masih dilorong ujung Ibu-ibunya. So, kami memutuskan untuk makan sore dulu, baru kembali ke kamar, sekalian nunggu kamar dibersihkan. Malam ini rencana kami, pergi ke Siam Niramit, jadi tentunya kami harus makan dan mandi dulu baru kesana. Karena kamar belum selesai dibereskan, maka kami pun memutuskan untuk makan dulu. DI sekitar hotel kami berjalan jalan dan menemukan abang penjual Ayam Goreng. Wanginya enak, jadi kami beli deh 1 porsi. Setelah itu kami kembali ke hotel, pergi ke restorannya dan memesan Tom Yum Fried Rice sebagai teman Ayam Goreng kami. Untuk Tom Yum Fried Ricenya rasanya enak, tapi bisa ditebak lah. Tapi untuk ayam gorengnya, enak banget. Rasanya homemade banget, dan memang seperti ayam goreng buatan rumah, buatan mama, dibumbui dengan benar, nggak cuma kulit luarnya aja yang berasa, tetapi dagingnya juga enak. Enak dan bikin nagih, apalagi sambelnya yang enak. Hmmmm, wajib deh cobain ayam goreng di Thailang, dibanding ayam goreng Indonesia, yang hanya kriuk-kriuk kulitnya doang, tapi dagingnya nggak berasa.
Setelah makan, kami pun kembali ke kamar, kama pun sudah rapi dibersihkan, so time to take a bath. Sambil menunggu giliran mandi, aku masih sempat memasak Cup Noodles yang kemarin sempat aku beli DI Seven Eleven. Cup Noodlesnya rasa Tom Yum. Sepertinya mie instant itu emang enak ya, nggak indomie, nggak mie instant negara lain. rasanya enak, dan karena praktis bikinnya, Mie Instant itu emang jadi kesukaan banyak orang. Cup Noodles yang aku beli rasa Tom Yum. Rasanya agak sedikit asem, but Tom Yum emang asem kan. Yummy…
Setelah mandi dan membereskan belanjaan kami dari Chatucak, kami pun keluar lagi. Seperti biasa, naik BTS dari Ratchathewi, kami menuju Asok Station. Dari Asok, kami pun lanjut naik MRT dari Sukhumvit menuju Thailand Cultural Center Station. Dari sini, kami keluar ke Exit 1. Di sana terdapat halte bus, dimana ada shuttle bus yang akan mengantarkan kami ke Siam Niramit dengan nyaman dan aman. Shuttle Bus yang pertama dimulai jam 18.00, untungnya kami sampai tepat waktu, dan shuttle busnya sudah stand by di sana, kami pun naik. ternyata busnya cukup nyaman, bus ini terdiri dari 4 row + 1 row dibagian depan (tempat supir). Cukup besar dan nyaman, 1 row bisa diisi 3 sampai 4 orang, Kami merupakan penumpang pertama bus itu, selagi sepi sempat foto-foto sih, di dalam busnya. terus masuk deh penumpang selanjutnya, ibu dan anak orang korea kayaknya, dari bahasa yang mereka gunaka. Lalu setelah itu masuk beberapa penumpang lagi. Dan mobil pun berangkat. Oh ya, shuttle bus ini FREE loh. So, bagi temen-temen yang bingung caranya ke Siam Niramit, mau dengan cara yang aman, mudah dan murah, shuttle bus ini jawabannya.
Sesampainya di Siam Niramit, kami pun menukarkan tiket yang sudah kami beli secara online sebelumnya. Setelah tiket didapat, kami disambut wanita-wanita yang berpakaian khas traditional Thailand, mereka menyematkan bunga anggrek di dada kami, lalu mengajak kami foto bersama, dan kemudian memberika kami kupan foto tersebut. Jadi nantinya kupon itu bisa kami tukarkan dengan foto tersebut nantinya, tentu saja harus bayar jika mau. Kami pun masuk ke area Siam Niramit tersebut. Kami disambut dengan gajah di depan pintu masuknya. So, kamera pun keluar dan foto-foto deh sama gajah. Banyak juga spot-spot lain kita bisa foto disini. Lagipula acara baru mulai jam 8 malam, dan kami jam 18.30 sudah sampai di sana. Jadi kami masih punya banyak waktu untuk jalan-jalan disekeliling tempat pemetasan, sebelum acara dimulai.
Di Siam Niramit ini, terdapat beberapa replika desa desa di Thailand (Village of the Four Regions). Ada rumah-rumah traditional, candi, kerajinan khas, dan makanan khas desa-desa tersebut. Ketika masuk ke area itu, kami disambut dengan Rice Cracker, rice cracker ini merupakan cemilan yang terbut dari beras, berasnya sudah dibuat crispy seperti pop rice, yang kemudian diberi serutan kelap di atasnya. Yummy, di station selanjutnya kami juga disuguhkan Rice puding, rasanya seperti kue Serabi, anget-anget, gurih dan yummy. Selain station-station makanan, ada juga station dimana terdapat orang yang sedang menenun, sutra-sutra yang berbentuk kepompong pun diletakkan disitu. Ternyata di Thailand juga ada Batiuk dan Wayang loh, untuk wayangnya mungkin tokoh-tokohnya berbeda, tapi cara mainnya hampir sama dengan Indonesia, untuk batiknya, sepertinya batik Thailand lebih colourful dari Indonesia. Tapi menurut aku lebih bagus batik Indonesia, terkesan lebih unik dan lebih etnis.
Selain itu, Siam Niramit ini juga menampilkan pertujukan musik dan tari-tarian. Bahkan penonton pun diajak untuk ikut menari. Benar-benar paket wisata yang komplit Siam Niramit ini. Di Siam Niramit ini, sebenarnya terdapat pake maket buffet, all you can eat. Jadi Pintu mulai dibuka 17.30, pengunjung udah bisa masuk dan bisa makan dulu. Jam 20.00 baru acara mulai. Tapi, aku dan Big Sis tidak membeli tiket yang include dining, jadi untuk mengisi waktu sebelum acara dimulai, menonton pertunjukkan dulu deh.
Tak lama kemudian, pintu ke hall tempat pertunjukkan pun dibuka, kami pun mengatri untuk masuk. Sebelum masuk, kami harus menyerahkan kamera kami ke tampat penitipan terlebih dahulu. Tas-tas juga digeledah sebelum masuk untuk menonton. Setelah itu, kami pun menuju tempat duduk sesuai dengan tiket kami. Dan kami pun menyadari, tempat ini sangat besar. Bisa menampung ribuan penonton. Show nya berlangsung selama 80 menit, show yang disajikan berupa tari-tarian, musik, drama, yang menunjukkan kehidupan masyarakat Thailand zaman dulu, menampilkan tentang kepercayaan masyarakat Thailand dan tentang dunia mistis di Thailand serta tentang perayaan atau festival yang ada di Thailand. Benar-benar 80 menit yang seru. Aksi panggung yang luar biasa, bahkan di panggung itu terdapat sungai, bahkan ada perahu yang melewatinya. Ku rasa Siam Niramit wajib dikunjungi jika teman-teman ke Bangkok.
Setelah pertunjukan selesai, di luar tempat pertunjukkan. banyak orang-orang yang berpakaian traditional Thailand yang berdiri dibeberapa titik. Para pengunjung dapat berfoto dengan mereka. Tidak wajib sih nampaknya, tapi banyak yang memberikan tips kepada mereka setelah berfoto. Kami pun menyempatkan diri berfoto bersama. Kemudin, kami pun pulang. Jangan khawatir, bagaimana cara pulangnya. Shuttle Bus itu yang kami naiki untuk ke sini juga tersedia untuk mengantarkan kita pulang. Shuttle BUs itu akan mengantarkan kita ke Exit 1 Thailand Cultural Centre Station. Sesampainya di sana kami kembali naik MRT menuju ke Sukhumvit, dan melanjutkannya dengan naik BTS sampai ke Ratchathewi Station.
Sesampainya di Ratchathewi, kami pun turun dan sepertinya perut ini sudah kembali lapar. Hahahhaha. Dan kebetulan, banyak sekali yang berjualan di sini. Dan akhirnya, kami pun memutuskan untuk makan dulu. Yang artinya, kami makan 4 kali sehari hari ini. WoW. That’s why we are fat. Hihihih
Kami pun memesan,…..
Mie Wonton ini terkenal enak. Kami pernah membaca salah satu blog yang bercerita tentang perjalanannya ke Thailang dan dia mencoba Mie Wonton, dan dia bilang enak sekali. SO, kami pun mencobanya. Mungkin bukan tempat yang sama seperti blogger yang menjadi referensi kami itu, tapi this noodle is freaking yummy. Kuahnya seger, Mienya tipis dan kenyal. Enak deh.
Selanjutnya, kami pindah ke food stand diseberang Wonton Noodle yang tadi kami makan. Sebenernya kami pindah ke sana, awalnya utnuk membeli Pad Thai, tapi ternyata dia menjual makanan lain. Hoitord. Hoitord ini sebenarnya telor dadar dengan tiram dan tauge. Dan rasanya juga enakkkkk. Tiramnya sedikit amis, tapi dengan sambalnya yang pedes manis, Hoitord ini enak banget. So happy today. Banyak menemukan makanan enak nan murah.
Setalah puas makan, kami pun kembali ke hotel dan bersih-bersih dan tidur untuk mengistirahatkan tubuh demi hari esok yang lebih baik.
By : Lil Sisi
