

WOW, udah lama banget Lil Sis nggak nulis di blog, gara-gara kesibukan kerja, jadi mebuat blog ini sedikit terbengkalai. Makanya mumpung sekarang lagi ada waktu, aku mau review tentang Miitem. Miitem ini merupakan restoran yang menu utamanya itu mie, dan yang menjadi keunikannya adalah mie nya itu lain daripada yang lain, di kala restoran mie kebanyakan menyajikan mie kuning selayaknya mie, dan mie hijau yang konon katanya sehat karena mengandung sari-sari sayuran, atau pun mie orange yang mengandung sari wortel asli. Tapi di Miitem ini berani menggebrak dunia per-mie-an dengan menyajikan mie yang berwarna item, black, segelap langit Jakarta di kala malam tanpa bintang, sorry ya lebay dikit ^^…
Nah, Miitem ini terlatak di Plaza Indonesia Lt. 3. Cukup mudah dicari kok. Ceritanya kami bisa makan di Miitem itu begini nih…. Dari rasa penasaran aku sama Big Sis yang tinggi akan Mie ini kami pun melangkahkan kaki ke sana, awalnya tuh nggak niat ke PI sih, tapi hari itu aku sama Big Sis ke GI(Grand Indonesia) nonton di Blitz karena dapet voucher tiket gratis dari my lovely aunty dan untuk melengkapi hari itu ada baiknya kita berwisata kuliner yang cuma ada di situ doang, mumpung udah jauh-jauh ke sana. Jadi timbulah ide ke Miitem. Maka menyebranglah kami dari GI ke PI dan menuju TKP.
Nah kami pun memesan …
Miitem Aglio Olio ini harganya 35.ooo dan seperti pasta aglio olio, mie ini juga dimasak dengan bawang putih dan cabe. But, tetap masih cocokan dan enakan pasta yang dimasak Aglio Olio daripada Mie.
Miitem Goreng Jawa ini juga dipatok dengan harga 35.000. Rasanya sih sama dengan mie goreng jawa pada umumnya dengan racikan bumbu yang juga mirip-mirip, perbedaan hanya terletak pada legamnya mienya. Dari Mie yang sok sok an jadi pasta sih, ini enak banget.
Untuk minumnya kami memesan Lemon Squash(sorry harganya kelupaan). Seger banget minumannya, apalagi setelah panas-panasan abis berpindah mall dari GI ke PI untuk Miitem ini.
So, the conclusion is Miitem ini menurut aku menyajikan makanan yang cukup unit, but untuk segi rasa nggak terllu memuaskan, tapi aku yakin banget banyak yang penasaran dengan kehitaman mie ini, jadi sok dicoba makanan-makananya, selera orang kan beda-beda…
By : Lil Sis
Pada tahu Naughty Nuri’s nggak? Naughty Nuri’s itu merupakan warung makan asal Ubud, Bali yang menyediakan Pork, dan konon katanya Pork Ribs nya itu mantep banget. Belum pernah coba sih, berhubung belom pernah ke Bali juga. Hihihi. Nah, untungnya dari hasil browsing-browsing Naughty Nuri’s ini juga ada buka cabang di Jakarta, tepatnya tuh di Gading, Alam Sutera, PIK, dan Greenville. So, aku sama Big Sis pun pergi ke cabangnya yang ada di Greenville (berhubung deket dari rumah, naek angkot 45(warnanya biru) dari depan kopro bayar 2000 per orang). AKu sama Big Sis pun pergi deh kesana, berbekal directions dari Miss Pepz temennya Big Sis, kami pun turun dari angkot. But, kami nggak menemukan satu pun restoran yang bernama Naughty Nuri’s. Katanya sih restorannya entrancenya bergaya-gaya Bali gitu, restoran dengan ciri-ciri seperti itu sih nggak susah carinya, tapi kok namanya beda ya. Yang harusnya Naughty Nuri’s kok jadi Libersa sih??? Bingung mode on deh. Sempet mengira salah lokasi dan jalah kaki sampai depan Rasane, jauh banget deh, terus balik lagi setelah denger dari Miss Pepz kalo namanya emang udah berubah. Bukan Naughty Nuri’s berubah jadi Libersa, but cuma cabang yang di Greenville doang yang berubah jadi Libersa. Soalnya katanya sih rasa masakannya itu nggak sama kayak Naughty Nuri’s yang di Ubud, Pork Ribsnya nggak seenak yang aslinya, dan Naughty Nuri’s yang di Ubud juga nggak mengakui Naughty Nuri’s di Greenville ini cabang dia, jadi daripada diamuk massa, ganti nama deh jadi Libersa.
So, setelah aku panjang lebar ceritain tentang Libersa ini, ini nih yang kami pesan di sana.
Nasi Goreng Babi nya enak banget… Porsinya juga lumayan besar, 1 porsi aku sama Big Sis bagi dua. Daging babinya lumayan banyak dan nggak pelit. Menurut aku sih, kalo 1 porsi untuk 1 orang lama-lama bisa enek makannya, jadi 1 porsi untuk 2 orang itu udah cocok banget. Tapi itu menurut ku ya.
Gara-gara masnya bilang enak, jadi pesen deh menu satu ini. Tapi sayangnya aku nggak suka, nyesel banget pesennya. Dagingnya itu emang crispy, banget banget malah. But, bau babinya itu masih nempel banget, dan berhubung aroma itu menentukan nafsu makan makanya ini no no banget buat aku.
Nah, dan pemeran utamanya tuh ini ni, sate babi, waktu aku datang ada promo buy 1 get 1 buat sate babinya jadinya kita dapat 2 porsi deh dengan 1 porsi isi 6 tusuk jadinya total 12 tusuk. Satenya sih enak banget, cuma agak pricey menurut aku, jika nggak buy 1 get 1 agak berat nih belinya, mending sate Aheng aja kayaknya.
Nah, untuk jusnya juga buy 1 get 1, jadi kita pesen jus melon 2, jusnya sih asli banget nggak kebanyakan air, pas. Seger…^^
Aku sama Big Sis nggak pesen Pork Ribs, soalnya denger dari Miss Pepz rasanya nggak enak, dan salah satu alasan ganti nama kan juga karena Pork Ribsnya nggak seenak yang di Ubud. Selain itu juga karena mahal sih. hehehe. Untuk soal pelayanan mas-masnya ini baik banget, dia kasih rekomendasi -rekomendasi gitu, yang enak apa, walaupun ada yang mengecewakan sih rekomendasinya, terus informasi mengenai ada promo apa juga disampein. Tempatnya juga enak, bernuansa Bali gitu, temen-temen juga bisa pilih mau makan indoor atau outdoor.
So, temen-temen penyuka Pork nggak salahnya dateng dan nyicipin Pork Satay disini, kalau seleranya sama kayak aku, dijamin Puas deh. Hehehe.
By : Lil Sis
Bangi Kopitiam ini tempat makan yang belum terlalu lama buka di Tanjung Duren, tepatnya di sebelah Apotik Roxy Tanjung Duren. Bangi Kopitiam ini berasal dari Malaysia, dan di Indonesia sendiri khususnya di Jakarta yang aku tahu sih adanya di Pesanggrahan, Kelapa Gading, Tebet, dan di Surabaya kayaknya juga ada sih. Awalnya sih nggak terlalu berminat untuk cobain, soalnya ada temennya Big Sis yang bilang kalo rasanya nggak terlalu enak. Tapi, gara-gara suatu malam kami bingung mau makan apa, dan nggak mau pergi ke tempat yang terlalu jauh juga, Bangi Kopitiam pun jadi pilihan, yang bisa kami capai hanya dengan jalan kaki, deket sih >_<
Nah, kami pun memesan …
Nah, kalo makan di Kopitiam nggak pesen roti kayaknya kurang enak deh, So, kami pun memesan Malaya Portuguese Toast. Nah harusnya isinya itu butter dan selai Kaya, tapi kata mbaknya selai kayanya lagi habis (Aneh banget ya, masak di Kopitiam selai kaya yang harusnya paling sering dipesen orang habis, harusnya kan mereka punya antisipasi untuk itu). So, aku ditawarin pake slai kacang or selai pandan. Dan aku pun akhirnya pesen pake selai kacang aja. Waktu pesenan ini dateng, agak kaget, soalnya ternyata rotinya gede banget, karena pesen yang double jadinya dapat 4 potong roti (sorry di gambar cuma 3, udah dicomot 1 dulu baru difoto hehehe). Toastnya lumayan enak, cuma aku nggak nyangka ternyata jenis rotinya itu mirip kayak roti tawar biasa yang cokelat, aku pikir bakalan beda. Ternyata oh ternyata. But rasa nggak mengecewakan kok, tapi kalo pake kaya pasti jauh lebih enak.
Setelah lama banget Big Sis memutuskan mau makan apa, akhirnya atas saran mbaknya, kami pun memesan menu ini, mbaknya bilang sih favourite menu. Hmmm, cuma kok aku nggak terlalu suka ya… Menu ini terdiri dari Nasi, ayam rendang, sambal bawang, kacang, ikan teri, dan telur(dari ukurannya sih sepertinya telur kampung). Nasinya menurut aku kalo disamain sama pasta nasi ini kurang aldente. Untuk ayamnya, dagingnya empuk sih, tapi bumbunya nggak meresap ke dalam. Dan untuk yang lainnya biasa aja sih.
Untuk minumannya, aerated ice tea atau es teh tarik ini juga nggak istimewa, enak seperti kebanyakan teh tarik…
Untuk minuman yang satu ini, sebenernya sih cuma kopi susu biasa, nggak ada yang istimewa juga, cuma sedikit mengingatkan ku akan rumah. Secara dulu aku tuh kalo minum kopi pasti pake susu, dulu kan aku belum mengenal tuh kopi instant, tahunya cuma kopi item yang bubuk itu dan kopi itu kan pahit banget tuh, jadi dicampur susu itu mantep banget. Tapi sejak mengenal kopi-kopi instant, seperti N*s***e, T*r*b**a , dll jadi nggak pernah lagi minum susu seperti itu. Jadi Milky coffee ini sedikit membangkitkan memori akan masa lalu, but menurut aku agak kemanisan sih…
Nah, untuk pelayanannya cukup baik, ketika kami baru melangkahkan kaki ke terasnya aja udah disambut dan diantar ke meja, pelayanannya juga lumayan cepat. Suasananya juga enak, buat nongkrong-nongkrong dan bergosip ria sama temen-temen. Untuk harga sih nggak terlalu mahal dan nggak murah juga, standard lah untuk harga-harga pasaran Kopitiam.
So, menurut ku sih nggak recommended, tapi kalo mau cari tempat buat ngopi-ngopi sih lumayan. Tapi kalo tempat untuk makan, kayaknya kurang deh.
By : Lil Sis
Berawal dari rutinitas pagi hari habis nyalain notebook, cek situs disdus dan living social buat nyari-nyari voucher-voucher yang menguntungkan dan menarik, akhirnya kami pun bisa mengunjungi Tin Pan Alley. Tin Pan Alley ini restoran western yang terletak di UOB Plaza, Jalan MH. Thamrin No 10, Jakarta Pusat. Pasti pada tau dong UOB Plaza, Gedung yang basement-nya kebanjiran bahkan sampai menelan korban jiwa. Sempet jadi headline news di TV-TV dan koran-koran. Nah, kami sih perginya udah lumayan lama, tahun lalu kayaknya, tapi emang baru bisa sempet sekarang reviewnya, sori ya >_<
Nah, aku dan Big Sis pergi ke sana sekitar jam 11.00, kebetulan sesampainya di sana Miss Pepz dan adiknya yang udah janjian makan bareng udah nyampe duluan, dan udah berfoto-foto ria mengabadikan interior restoran ini yang klasik banget, apalagi ditambah dengan restoran yang sepiiiiii banget, di pintu masuk, bahkan waktu aku dateng nggak ada 1 pelayan pun yang menyambut, dan sampai makanan ku keluar, aku cuma ketemu 1 pelayan doang, sekitar jam 12.00 baru muncul beberapa pelayan lain dan tamu lain.
Nah, dari voucher yang udah kami beli pun, menu yang kami dapat sesuai yang udah tertera di sana
Nah, minum yang kami dapet adalah Ice Lemon Tea, Ice Lemon Tea ini disajikan dengan seangkir kecil gula, jadi kalo kurang manis sok ditambahin sesuai selera. ^^
Nah, Kami juga mendapatkan 2 macam sup, salah satunya tomato soup yang disajikan dengan sepotong roti , dari sup satunya aku lebih suka yang ini, karena menurutku lebih light dan lebih seger. Asem-asem dan nggak bikin enek. Roti yang menjadi pendampinya juga mantep banget kalo dicocol di supnya, enak banget deh.
Dan sup lainnya adalah, Mushroom soup, sup ini juga disajikan dengan roti. Waktu dicocol sama rotinya sih enak, dimakan supnya aja, satu sendok, dua sendok, kok jadi enek ya. So, aku sih nggak suka sup ini, tapi Big Sis suka kok sup ini, selera orang kan beda. Sup ini sih lebih creamy dan jamurnya terasa banget, aku yang nggak terlalu suka jamur jadi kurang doyan deh.
Selain sup, kami juga mendapatkan salad sebagai appetizer, Caesar Salad itu terdiri dari sayuran hijau dengan taburan crouton dan keju, dengan sedikit dressing mayo. Sedangkan untuk greek salad berisi sayuran hijau, olive, tomato, onion, dan dressing dengan sedikit olive oil dan vinegar. Nah dibandingkan salad yang biasa saya makan dengan banyak mayo dan saus thousand island yang kadang-kadang ambilnya kebanyakan sehingga ujung-ujungnya nggak habis karena berasa enek, salad ini jauh lebih sehat dan mungkin memang sebagaimana harusnya salad.
Nah, setelah itu kami juga mendapatkan potato skin. Potato Skin ini adalah kentang yang dibelah lalu isinya dikeluarin sehingga sisa kulit dan isinya dikit aja kemudia diisi dengan paprika dan keju dan kemudian dipanggang hingga kulitnya jadi crispy. Nah sebenernya saya sih suka sama menu ini, tapi karena isiannya paprika yang no no buat aku, jadilah big sis yang habisin, aku cuma makan dikit doang.
Nah, voucher yang aku sama Big Sis beli main coursenya dapet Orange Chicken dan Salmon Steak. Orange Chickenya disajikan dengan mash potato yang yummy, chickennya juga yummy. Salmon Steaknya juga disajikan dengan mash potato yang juga yummy yummy. Tapi berhubung udah diisi sama appetizer yang bejibun, waktu main course datang udah kenyang banget, dan the shocking is we still have desserts for closing @__@.
Nah, dengan voucher yang lebih mahal, Miss Pepz dapetin OP ribs 400 gram dan baby pork ribs 500 gram. Yang super besar porsinya. Untuk OP Ribs, dagingnya bahkan sebesar piringnya, dikit lagi tuh piring udah nggak keliatan, dan rasanya juga enak (hasil mencicip dari punya Miss Pepz). Untuk Baby Poprk Ribsnya juga disajikan porsi gede, tapi karena ribs, jadi emang banyak tulangnya dan gede-gede, aku nggak mencicipi pork ribsnya tapi Miss Pepz bilang sih enak. Tapi karena porsinya yang besar, mereka lumayan kewalahan menghabiskannya. Dan Dessert udah menunggu.
Unutuk dessert kami mendapatkan apple crumble pie dan lemon cheese cake. Apple crumble pie ini , apple pie yang dibagian atas crustnya diberi caramelized palm sugar yang teksturnya kasar dan mudah rontok. Dan menurut saya terlalu manis dan bikin enek. Lemon Cheese cake nya lebih nggfak enek karena ada saus berry yang agak asem. Tapi overall, rasanya biasa aja, mungkin karena aku juga udah kekenyangan, aku sama sekali nggak bisa menikmati dessert yang diberikan, mau mati rasanyaaa >___<ngabisin mereka.
Nah, kalo ditanya masih mau dateng ke sini nggak, aku bakalan jawab iya, tapi kalo dibayarin atau dapet voucher yang ok juga. Soalnya harganya itu cukup pricey, jika nggak pake voucher OP Ribs itu bisa seharga hampir 300rb, tapi dengan voucher ini seharga 360rb bisa mendapatkan 2 soup, s salad, potato skin, 2 desset, OP Ribs dan Baby Pork Ribs, kebayangkan murahnya. Suasananya yang juga enakdan cozy banget. Pelayanannya juga ok.
By : Lil Sis
Dan sekali lagi, berkat disdus, aku dan Big Sis bisa mencicipi makanan yang mungkin dengan harga aslinya agak berat bagi kami. Pesto, Italian Restaurant yang terletak di UOB Plaza, Jl. MH Thamrin No. 10 Jakarta Pusat ini menyajikan bebragai macam masakan italia seperti pasta dan western food lainnya seperti steak dll.
Nah, temen-temen pasti tau kan banjir Jakarta 17 Januari 2013 lalu yang menyebabkan basement UOB Plaza ini terendam air. Nah, gara-gara itu kami sempet bingung ketika ingin menggunakan voucher yang udah kami beli. Pestonya buka nggak ya? Ntar kalo udah dateng dan ternyata masih tutup nggak asyik banget kan, capek jauh-jauh kesana tapi pulang dengan perut kosong. Nah, dari websitenya Pesto, kami pun mendapatkan no telp +6221 299 37230 , so, aku pun mencoba telepon ke sana, dan nggak diangkat, ya kami pikir mungkin emang masih tutup, makanya teleponnya nggak diangkat. Beberapa hari kemudian, aku pun telepon lagi, dan tetep masih nggak diangkat, Big Sis juga mencoba telepon, tapi hasilnya idem. Dengan keyakinan kalo masih tutup, kami pun mencoba telepon beberap ahari kemudian, dan hasilnya masih idem, nggak ada yang angkat. Dan dari ide Miss Pepz yang juga akan ikut makan bersama kami, dia pun mengirim email yang juga tercantum pada website ciao@pesto.co.id. Dan dengan cepat dibalas, mengatakan bahwa sudah buka dan sudah beroperasi seperti biasa, jadi kami bisa datang kapan saja. Sedikit kecewa dengan susahnya kita untuk menghubungi Pesto, pada websitenya di menu reservation tertulis
If you would like to make a reservation, please call us at 021.299.37230
and we will gladly book your table up to thirty days in advance. Reservations cannot be made via email.
nah, tapi kok malah nggak pernah bisa dihubungi nomor yang sudah dipublikasikan, malah ketika dihubungi via email, respon yang didapat lebih cepat. Jadi nggak kosisten aja nih, isi website dan kenyataan yang terjadi di lapangan. >__<
Terlepas dari itu semua, kami pun dateng dan makanan yang kami dapet tentulah sesuai dengan voucher yang udah dibeli. Nah yang kami dapat adalah berikut ini
Nah, Ini adalah compliment yang kami dapet, sekeranjang roti, isinya macem-macem. Roti ini juga dilengkapi sama saos yang aku nggak tau apa, rasanya kayak minyak, kecut, nggak jalas deh. Tapi yang jelas aku nggak suka, mending rotinya aja.
Nah, di voucher itu, kami nggak dapet minum, jadi kami memesan lemon squash 1 pitcher, jadi bisa bagi berempat. Lemon Squashnya seger asem, bisa dikasih gula tambahan sih kalo berasa terlalu asem.
Nah, kami juga mendapat dua sup, nah yang pertama Crema Di Funghi atau mushroom soup yang disajikan dengan crouton dan irisan cabe, berasa aneh juga sih, kok ada irisan cabe. Mushroomnya soup nya creamy dan jamur banget, but sama kayak di Tin Pan Alley aku nggak suka mushroom soup nya, yang baru aku sadari setelahnya kenapa aku nggak suka. Aku nggak suka jamur, baunya dan rasanya menurut aku nggak banget >___<. Tapi sebenernya bagi yang suka jamur, soup ini enak kok, buktinya Big Sis dan Miss Pepz enjoy enjoy aja melahap soup ini hingga tetes terakhir. Selain itu, kami juga mendapatkan Zuppa Soup, yang menurut ku agak unik. Biasanya zuppa soup itu disajikan dalam mangkok yang ditutupi pufg pastry, tapi di Pesto ini mangkoknya diganti menjadi roti, rotinya agak keras sih, isi tengahnya diambil sebagian, karena nantinya akan dimasukan supnya, kemudian rotinya ditutup lagi sama potongan roti yang tadi dipotong, dan sup ini juga disajikan dengan irisan cabe. Aku sih lebih suka sup ini, karena memang lebih light, isi supnya juga bermacam-macam, ada kentang, squid, ham, dan sepertinya ayam. Yummy ^^
Caesar Salad ini terdiri dari lettuce, potongan telur rebus, dan crouton yang diberi sedikit mayo. Kalo dibandingkan dengan Tin Pan Alley memang isinya lebih beragam (cuma nambah telor doang) tapi rasanya menurut ku Tin Pan Alley lebih menang.
Spaghetti Alla Cartoccio Di Mare, namanya emang susah banget diucapin dan pronounciation yang benarnya aja aku nggak tau, yang jelas ini spaghetti yang dimasak dengan udang, squid, dan clams, yang kemudian di tutup dengan foil dan sepertinya dibakar sebentar baru disajikan. Menu ini pilihan Miss Pepz, jadi aku nggak nyicipin, tapi dari penuturan Miss Pepz, rasanya nggak mengecewakan, dan spaghettinya juga aldente. Yummy ^^
Dan Spaghetti Alla Vodka Con Salmone merupakan spaghetti pilihan aku dan Big Sis, spaghetti ini dimasak dengan saus tomato yang creamy dan dicampur dengan vodka dan tentu saja sesuai namanya ada potongan-potongan salmon didalamnya. Enak dan sausnya yang dari tomat itu bikin asem asem gimana gitu. So overall sesuai dengan namanya Pesto, pasta-pasta disini recommended untuk dijajal rasanya. Sejauh nggak ganti koki atau resep atau mood kokinya lagi nggak jelek, dijamin pastanya top markotop. Yummy ^^
Salmone Alla Salsa Verde merupakan main course kami, terdiri dari salmon yang di grill dan disajikan dengan saus salsa verde(saus yang berwarna hijau yang menutupi salmonnya), baked potato dan sayuran segar. Untuk Salmonnya, terlalu kering, di-grill terlalu lama terlalu matang, sehingga kelembutan salmonnya jadi terbuang sia-sia. Masih enakan salmon Tin Pan Alley. Saus Salsa Verdenya, hmmm (menghela napas) jangan suruh aku makan untuk kedua kalinya, nggak enakkkkk, menambah nggak enak salmon yang kering itu. aku sisihkan ke pinggir saosnya dan nggak aku sentuh.
Petto Di Pollo ini, ayam yang disajikan dengan mash potaot (nggak yakin sih, seperti mash potato tapi teksturnya agak sedikit beda, sempet berspekulasi itu adalah mash ubi, tapi nggak yakin dan belum tau jawabannya), terus ada caramelized bawang bombay, dan seperti gambar di paling atas ada kepingan yang aku nggak tau itu apa, yang jelas crispy dan manis. Dari 2 main course yang kami dapet sih, aku nggak terlalu suka dua-duanya, aku jauh lebih suka Pastanya. Mungkin dikesempatan lain, kalo masih berjodoh sama Pesto, aku kan pilih makan Pastanya aja.
Nah, seperti yang udah aku bilang, makanannya lumayan enak, terutama pastanya, suasananya juga cozy, clasic, dan nggak terlalu rame jadi enak lah buat ngobrol-ngobrol sama temen atau ngedate berdua ama pacar. Pelayanannya juga cukup cepat dan tepat sasaran. So, kalo lagi laper dan kebetulan lagi berada di seputaran UOB Plaza, sok mampir ke sini dulu…
Bon Appetitto
By : Lil Sis
Pasti pada tau Mie Bangka dong??? Masak nggak tau, kan terkenal banget. Nah Kali ini Lil Sis akan membahan tentang Mie Toboali yang sebenernya Mie Bangka juga, secara Toboali itu merupakan salah satu nama daerah di Bangka. Setelah berada di Jakarta lebih dari 4 tahun, Lil Sis sih nggak pernah menemukan Mie Bangka di Jakarta yang bener-bener seperti Mie yang biasa Lil Sis temukan dan makan di Bangka.dan belum lama ini setelah beberapa kali berkunjung ke Bakmi Aloy di Green Ville, yang kebetulan di sebelahnya berdirilah “Kedai Bakmi Ko Hon Toboali” ini, Lil Sis dan Big Sis jadi tertarik juga untuk berkunjung ke bakmi Toboali ini. Lokasinya cukup dekat dari rumah, jalan kaki sedikit sudah sampai. Oh ya, jika mungkin ada yang bertanya-tanya Ko Hon itu apa, Hon itu adalah nama pemilik kedai bakmi ini dan karena dia cowok maka dipanggil Ko Hon. ^^
Seperti yang tadi Lil Sis udah bilang, letak Bakmi Toboali ini di Green Ville berdekatan dengan Bakmi Aloy dan Bakmi Alok, sederetan pokoknya. Jalannya tidak terlalu besar, dan kalo weekend jalan yang kecil itu penuh dengan mobil parkir, bisa-bisa parkirnya bisa diujung jalan karena banyaknya mobil yang berderet parkir yang pemiliknya mengunjungi 3 warung bakmi yang emang enak-enak ini. Oh ya Bakmi Toboali ini juga tidak Halal, karena beberapa menu ada yang mengandung Babi
Nah, disini kami pun memesan
Nah, kalo nggak pesen minum nanti seret makannya, jadi kami pun memesan teh, dengan warna yang berbeda pasti temen-temen udah bisa menebak kalo ini 2 jeni teh yang berbeda. Hahaha, yup yang lebih gelp Liang Teh dan satu lagi es teh tawar biasa.Dengan harga 4rb untuk Liang teh dan 1000 untuk es teh tawar.
Empek-empek, udah jarang banget makan empek-empek yang seperti ini, dimana empek-empeknya itu belum digoreng dan kualitasnya emang bagus, dengan perpaduan ikan dan sagunya tepat jadi rasa ikannya tetap berasa dan kekenyalannya juga pas, dengan rasa yang pas di lidah, apalagi ditambah dengan cocolan atau cukanya yang pedes, asem, manis, mantep bener deh *ngiler. Tapi sedikit mahal sih, 1 potong empek-empek yang mungkin tidak lebih dari 5cm ini dibandrol dengan harga 3rb. Tapi masih mendinglah jika dibandingkan dengan tempat makan serupa yang terletak di Gg Lontar Tanjung Duren (Bakmi Lontar) yang harganya 4rb.
Di bakmi Toboali Ko Hon ini tersedia Mie, Kwetiau, dan Bihun yang dapat disajikan polos atau komplit. Kalo Polos, maka bakminya hanya akan disajikan dengan tauge dan daging cincang. Tentu saja mie nya sudah dibumbui dengan perasa dan kecap. Begini aja udah enak kok. Tipw polos itu dapat terlihat seperti gambar kwetiau di atas. Nggakseperti bakmi di tempat lain yang disajikan pada mangkok, Mie Toboali yang juga seperti Mie Bangka di daerah asalnya Bangka, disajikan di piring jika yang kita pesen itu Ja Mien, yang artinya Mie Kering atau Mie Goreng, Jika kita memesan Sui Mien barulah disajikan pada mangkok karena mienya akan langsung diberi kuah, nggak dipisah pada mangkok khusus.
Di sini jika kita memesan yang komplit maka kita akan mendapatkan satu mangkok yang terdiri dari aneka bakso dan pangsit. Baksonya terdiri dari bakso ikan, fu kian (bakso ikan yang dibungkus dengan kulit tahu), Tahu bakso (tahu yang sebagian isinya dipotong dan digantikan dengan daging ikan). Kuahnya refreshing banget, gurih dan biasanya kita bisa mendapatkan beberapa butir kacang kedelai di kuahnya. Menambah nutrisi kuah ini. Yummy ^^
Untuk Mie, Kwetiau, dan Bihun Polos harganya 10rb saja, tapi jika kita memilih yang komplit harganya menjadi 17rb. Selain menjual bakmi, disini juga menjualSong Sui yang juga nggak boleh ketinggal di Kedai Mie Bangka. Song Sui ini merupakan daging babi yang biasanya dicampur dengan hati dan jantung babi dimasak dengan sayuran hijau dan berkuah. Selain itu juga adaLempah Bakut, bakut atau tulang babi yang dimaask kuah yang diberi bumbu kunyit, cabe, asam jawa, dan berbagai rempah-rempah dan bumbu perasa lainnya. Nah, bisa ditebak kan rasanya asem, pedes, manis. Hehehe. Lil Sis dan Big Sis sih belum pernah mencicipi Lempah Bakut dan Song Sui nya, tapi harusnya sih enak, karena lumayan banyak pengunjung lain yang memesan menu ini.
So, aku dan Big Sis pasti masih akan tetep mengunjungi tempat ini, apalagi kalo lagi kangen makanan Bangka. Didukung dengan deketnya tempat ini dari rumahku, jadi kalo mau dan lagi craving banget, gampang perginya. Bagi temen-temen yang ingin mencoba, sok dateng dan mencoba mie Bangka yang lebih original.
By : Lil Sis