Day 2
Hari kedua di Thailand ini mungkin hari yang paling melelahkan di liburan kami ini, but still exciting. So, hari pertama kami bangun, dan bersiap siap, mandi dan aneka kegiatan di pagi hari. setelah siap, kmi pun turun untuk brekfast. di Bangkok City Hotel ini, breakfast nya ala ala buffet, all you can eat. Tidak terlalu banyak jenis makanan yang disediakan, tetapi cukup beragam, ada nasi + lauk pauk dan sayurannya, sup, salad dan buah buahan. Ada juga bakpao, roti, dan pastry. untuk minumannya, ada air putih, susu, kopi, teh, dan jus. Makanan yang disediakan juga ada yang khas Thailand, seperti Pad Thai, lalu sup yang dari santan sepertinya, aku nggak tahu sih namanya apa. Cukup enak dan lumayan buat isi tenanga sebelum jalan panjang yang akan kami lalui nantinya.
Setelah makan, kami pun naik kembali ke kamar, mengambil barang barang yang harus kami bawa, dan turun kembali ke lobby. Aku dan Big Sis berbagi tugas, Aku bertugas mengisi botol botol kosong kami dengan air minum di restoran, karena mumpung masih jam breakfast, jadi station airnya masih penuh. dan Big Sis sendiri pergi ke area, komputer, untuk memastikan rute kami hari ini. Harus kemana dan naik apa. Setelah semuanya fixed, kami pun berangkat. Haduhhh, bener-bener pans di Bangkok, kami belum terlalu siang berangkat, tapi panas mataharinya sangat WOW, menyengat di kulit. So, tips buat temen-temen, jangan lupa bawa Sun Block dan digunakan sebelum bepergian keluar ruangan.
Hari ini, kami berencana wisata temple to temple. So, tujuan pertama kami adalah Wat Arun.
![Wat Arun]()
Wat Arun
Dari hotel kami pun berjalan menuju BTS tersekat, yaitu Ratchathewi, dari sini, kami naik bts sampai Ke Siam untuk transit. Kami pindah ke Silom Line ke arah Wong wian Yai, dan turun di stasiun Saphan Taksin. Biaya yang kami keluarkan untuk naik BTS dari Ratchathewi sampai Saphan Taksin ini 32 THB per orangnya. Setelah sampai saphan Taksin, kami keluar stasiun pergi menuju Central Pier. Central Pier ini bisa kita ibaratkan halte kalo lagi nunggu bus. Tidak terlalu jauh dari Saphan Taksin, setelah turun dari stasiun, sudah terlihat kok Chao Praya rivernya, dan kita juga udah bisa melihat banyak kapal yang lalu lalang. Untuk pergi ke Wat Arun, kita harus naik Chao Praya Express dari Central Pier ke Tha Thien Pier. Ada bermacam-macam tipe kapal, mereka membedakannya berdasarkan warna benderanya. Jadi setiap kapal itu memiliki bendera dengan warna yang berbeda. dan rute nya ditentukan dari warna benderanya. Untuk pergi ke Tha Thien Pier, kita bisa menaiki kapal yang tidak berbendera, bendera biru, atau bendera orange. Dari pengalaman ku, kalo bendera biru, adalah bendera khusus turis, biaya tiketnya lebih mahal, tapi kapalnya lebih besar dan lebih bagusya, selain itu kapal mereka cepet banget datangnya, dibandingkan kapal yang kami naiki, nunggunya lama banget. Aku dan Big Sis memilih naik kapal berbendera orange saja. Oh ya, kita tidak perlu membeli tiket dulu, karena kita bise membayar tiketnya langsung di kapal.
![Port + Boat]()
Port + Boat
Nah, setelah sampai di Tha Thien Pier, kami pun turun dari kapal, jangan lupa terus berpegangannya ketika jalan di atas kapal, karena kapalnya goyang goyang terus, nggak pegangan ntar jatoh lagi. Setelah itu kami harus lanjut naik kapal lagi untuk menyeberang ke Wat Arun. Biaya yang harus kami keluarkan naik kapal sampai ke Wat Arun adalah 36 THB perorangnya. Sebelum masuk ke Wat Arun, kami masuk ke Ordination Hall terlebih dahulu. Di tempat ini terdapat altar patung Buddha, dan banyak lukisan di dinding yang menceritakan kehidupan dewa dewa, banyak juga patung Buddha yang mengelilingi tempat ini. Dan temple ini juga bener bener khas dengan arsitektur Thailand. Cukup menarik dan mengesankan.
Dari Ordination Hall, kami pun berjalan menuju Wat Arun, kami banyak menemui, tempat foto yang bagian mukanya dibolongin, biar kita bisa memasukkan wajah kita di situ, untuk lucu lucu difoto. tapi jangan salah ya, ternyata itu nggak gratis, walau keliatan nggak ditungguin siapa-siapa, ternyata kalo mau foto di situ tuh pake bayar. Udah ada ibu-ibu yang biasanya duduk nggak jauh dari situ, biasanya di tempat yang nggak panas, sekalian neduh. Akan datang dan minta bayaran kalo kalian udah foto-foto, atau ada juga sih ibu-ibu yang memang menawarkan foto foto lengkap dengan baju khas Thailand, jadi kita bisa pinjem dulu. Di sekitar Wat Arun ini, juga banyak orang yang jualan, dari souvenir, baju, topi, dan lain-lain, makanan juga ada loh. Dan, mungkin karena banyak orang Indonesia yang suka jalan-jalan ke Bangkok, banyak penjual disini yang bisa bahasa Indonesia. Sekedar conversation untuk jual beli sih, tapi cukup mengagetkan juga. Hahahha. Sebelum masuk pun, kami membeli Topi, karena panas banget….. Topi nya 100 THB. Kami juga membeli kelapa Bangkok untuk melepas dahaga, dan memang mau cobain rasanya kayak apa. harganya 50 THB. Untuk kelapa ini, kami lupa minta turunin harga, mungkin karena emang udah haus banget, harusnya sih bisa lebih murah.
![Wat Arun]()
Wat Arun
Akhirnya kami pun masuk ke Wat Arun, sebelumnya beli tiket dulu. harganya 50 THB per orang. Wow, bener-bener keren, ditambah langit biru yang aduhai, keren banget templenya. kabarnya sih Wat Arun ini akan lebih bagus kalo sore hari, karena dari judulnya aja Wat Arun itu artinya Kuil Senja. Kita juga bisa naik ke atas, cuma aku dan Big sis nggak naik, karena naik sampe undakan pertama aja tuh udah sengsara banget, panas dan ditambah tangganya itu tinggi tinggi banget, pas turunnya aja udah serem banget, curam euy… so, akhirnya kami cuma mengelilingi bagian bawah dan foto foto disini.
![Wat Arun]()
Wat Arun
Setelah dari Wat Arun, kami pun lanjut ke Wat Po. sari Wat Arun, kami harus menaiki kapal kembali ke Tha Thien Pier telebih dahulu, dari situ kami baru berjalan kaki menuju Wat Po, kurang lebih 5 menit lah. Tiket masuk Wat Po, masing masing 100 THB. Di tiket itu kami mendapatkan voucher untuk free drink. langsung deh, kami cari stand free drinknya, dan menreka menyediakan air mineral dingin, WOW surganya. Asli deh, Bangkok is Super hot city, sambil minum di bawah pohon (ngadem), kami pun memoles sun block lagi. Tunggu beberapa saat smbil mengistirahatkan kaki, kami pun mulai menjelajahi Wat po. Di wat po ini banyak sekali candi candi kecil, bannyak juga bangunan bangunan yang didalamnya terdapat altar Buddha, kami pun sempat masuk beberapa bangunan, untuk bernamaskara. Tetapi The High Lightnya tentu saja, patung Buddha yang sedang berbaring, yang sangan besar dan panjang itu, atau lebih dikenal dengan Reclining Buddha. di ruangan tempat Reclining Buddha ini juga terdapat mangkok-mangkok yang berjajar rapi, orang orang dapat bederma dan akan mendapatkan semangkok koin, yang nantinya koin koin ini akan dimasukkan ke mangkok mangkok itu. Sambil berdoa dan mengumpulkan energi positif, kabarnya dapat membawa keberuntungan dan hal baik bagi hidup kita. oh ya di wat po ini juga terdapat sekolah pijat, karena Thailang juga terkenal dengan Thai Massagenya, jadi mungkin temen-temen mau coba. hahaha. Di wt po ini juga kami menemukan stasiun pengisian air minum, bener bener oasis di padang gurun. di tempat ini disediakan juga gelas, airnya pun air dingin. langsung deh, botol botol kosong kami, kami is sampai full.
![Wat Po]()
Wat Po
![Wat Po]()
Wat Po
Dari Wat Po, kami pun menuju Grand Palace, harusnya dari peta, Grand Palace ini terletak di seberang Wat Po, keluar dari Wat Po pun kami sudah bisa melihat pagar putihnya. Ternyata oh ternyata pintu masuknya nun jauh di sana. Jadi lebih tepatnya, Wat Po ini berada di belakang Grand Palace, dan mengingat Grand Palace yang sangat besar, menyusuri jalanan dari belakng hingga depan, so damn far… Untung kami mampir sebentar ke abang abang yang lagi jualan di depan Wat Po. Setelah galau mau beli apa, kami akhirnya memutuskan untuk membeli sate babi goreng. Yang ternyata rasanya aduhai… enak banget, dengan harga 10 THB satu tusuknya. Ini nih penampakannya.
![Pork Satay]()
Pork Satay
Lumayan, perjalanan jauh sambil diterpa teriknya panas matahari, ketolong gara-gara sate ini. Kita pun berjalan, jalan, jalan, dan jalan, tapi sama sekali nggak menemukan pintu gerbangnya. Sudah hampir desperate, liat tuk tuk pun jadi mikir, apa naik tuk tuk aja ya. Tapi kita terus berjalan ngikutin orang-orang yang bayak juga jalan kaki dari Wat Po ke grand palace, sampai akhirnya ada belokan, kami belok ke kanan, dan melihat pintu gerbangnya. Hooray, akhirnya sampe juga….. Di pelataran, kami nggak langsung masuk, kami duduk duduk di bawah pohon, sambil memperhatikan orang-orang. atau lebih tepatnya, kenapa kami duduk, karena kami nggak tau harus berjalan ke mana dulu, loket tiketnya dimana, kok banyak yang masuk ke situ, itu tempat apa, So, duduk, sambil liat-liat, dan akhirnya, kami pun tahu arak loketnya, berjalan ke sana, membeli tiketnya, 500 THB per orang. dan masuk deh… Sebenarnya Grand palace ini sangat amat luas, tapi kami tidak masuk ke semua tempat yang ada, kami hanya berjalan jalan, melihat lihat kemana kaki ini melangkah. Tapi karena tempat ini bener-bener besar, jangan lupa ambil petanya, biar nggak kesasar. Hahaha. Oh ya, Grand palace ini dari namanya aja istana, tentu aja harusnya tempat tinggal keluarga kerajaan dong. Jadi pengen ketemu nih, salah satu aja, siapa aja. but, kayaknya ngak mungkin deh, karena katanya sejak jadi tempat wisata, keluarga kerajaan nggak tinggal di situ lagi, cuma kalo ada event-event tertentu mereka baru datang ke sana, biasanya kalo mau berdoa, soalnya disana kan ada temple juga.
berikut, foto foto kami di sana.
![Grand Palace]()
Grand Palace
![Grand Palace]()
Grand Palace
![Grand Palace]()
Grand Palace
![Grand Palace]()
Grand Palace
Dari grand palace, kami pun pergi ke Khaosan road, di Khaosan road ini kami berencana untuk makan siang, dan tentu saja berbelanja. Dari Grand Palace, kami naik tuk tuk ke sana, 100 THB biayanya. Sampai di Khaosand, memang jalan itu isinya toko toko semua, khususnya toko toko baju. Oh ya, bagi penggemar Running Man, mereka pernah syuting di sini loh. Kami juga menemukan restoran tempat mereka main game tebak tebakan di sana. Hahaha. Kami menemukan penjual pad thai di sana, langsung deh pesan 1 porsi, rencananya mau cobain kuliner thailand yang lain juga, jadi pesennya 1 porsi doang. dan, nggak mengecewakan, enak banget…. dan harganya juga cuma 30 THB. Enak enak enak.
![Pad Thai]()
Pad Thai
Kami pun jalan lagi, tapi kok nggak ada jualan lain ya, cuma da jus, minuma, tapi makanan lain, nihil, nggak ada. Denger-denger sih weekend dan malem baru lebih rame, kalo nggak malem, apalagi hari biasa, emang nggak terlalu banya yang julan. *Sight, apa boleh buat deh, kami pun akhirnya melihat ada tempat makan, di ruangan, bukan di pinggir jalan seperti pad thai yang kami beli tadi. Di dalam ruangan yang artinya pasti ada AC dan adem. So, kami memutuskan untuk makan di sana. Nama tempatnya adalah Pacata.
![Pacata]()
Pacata
Interior nya cukup asyik dan tentunya adem, di dindingnya ada peta dunia, dan banyak foto-foto pengunjung yang ditempel di situ, tentunya sesuai negara mereka. Aku lupa kami memesan apa, nama menunya lupa. tapi yang jelas nasi + chicken katsu + saos kari ala jepang. Lumayan enak kok.
![Pacata]()
Pacata
Setelah dari Khaosan Road, kami pun menuju Tha Phra Atit, untuk kembali naik kapal menuju Central Pier. Berbeka petunjuk dari internat yang sudah kami cari cari sebelumnya, kami pun menyusuri jalan ke sana, tapi sayangnya mungkin kami nggak bisa baca peta, atau petunjuk yang kami baca kurang tepat, kami beberapa kali salah jalan. Sampai akhirnya kami memutuskan masuk ke sebuah bakery, membeli sepotong roti di sana, duduk duduk sebentar, dan bertanya ke pemiliknya cara untuk menuju Tha Phra Atit ini, dan akhirnya pun kami dapat mengetahui jalan yang benar, mengikuti petunjuk darinya, kami pun sampai, tidak seperti central pier, Tha Phra atit ini cuma seperti gang kecil, dimana ada kursi untuk menunggu dan seorang penjaga, kami membeli tiket dulu, duduk duk menunggu kapal, kapal orange datang, kami pun naik dan sampailah di Central Pier.
![Bread]()
Bread
Dari central Pier, kami pergi ke BTS Station Saphan Taksin, dari sana kami naik BTS ke National Stadium. Kami berencana pergi ke MBK. Kami memutuskan pergi ke mBK, selain karena kabarnya di sini banyak tempat yang menjual oleh-oleh khas thailand, dari selebaran yang kami dapatkan di hotel, MBK juga menyediakan free welcome drink dan free T-Shirt kepada turis, cukup menunjukkan passport, dan kami akan mendapatkannya. Hidup gratisan… Sesampainya di MBK, kami langsung mencari tempat pengambilan barang-barang free ini, untuk minuman kami mendapatkan Es Teh Tarik dan harus diambil di food courtnya, dan untuk T-Shirt kami harus mengambil di bagian informasi. Ketika berjalan-jalan di MBK kami juga sempat membeli Jus jeruk yang seger abis dan kue yang isinya kelapa, kue ini seperti crepes, garing, dan di dalamnya ada isiannya seperti kelapa, kacang, dll. Agak kecewa membeli kue ini, bukan karena nggak enak, tapi gara-gara ada penjual lain, yang kuenya lebih menarik, isiannya selain yang disebukan tadi, ada fla putih yang nampaknya enak bangettt… But, apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Kami pun membeli beberapa oleh-oleh disini, oleh-oleh makanan sih, seperti manisan nanas, keripik durian, lalu ada olehan daging babi, seperti dendeng, tapi jauh lebh tipis, dan garing, enak deh…
![Free - Thai Ice Tea]()
Free – Thai Ice Tea
![Coconut crepes]()
Coconut crepes (ngasal namanya)
Setelah dari MBK, kami pun pergi ke Somtam Nua. Somtam Nua ini restoran yang menyediakan Somtam, yaitu salad pepaya muda, rasanya asem, pedes, ada kacangnya, enak deh. Selain somtam, menu ayam gorangnya juga banyak peminatnya. Kabar burungnya, restoran ini nggak boleh nggak didatengin kalo ke Thailand. So, kami pun pergi, berbekal alamatnya Siam square Soi 5, kami pun sampai selamat ke tujuan setelah melewati, berdesak-desakkan dengan orang-orang yang jual beli di pinggiran jalan. dan emang sesuai kabarnya, Somtam nua ini rame banget, kami harus menunggu beberapa saat, sampe dapet meja. Nggak lama lama, kami pun memesan Som Tam + Ayam gorengnya. sayangnya kami salah pesan nasi, kami memesan nasi putih biasa, padahal harusnya di sini kami memesan nasi ketan (sticky rice), tapi apa boleh buat deh. Somtamnya bener-bener pedes, bagi yang nggak bisa makan pedes, mungkin jangan dicoba, tapi dijamin nyesel, pedesnya nagih bo. recommended pokoknya. Kebetulan, orang asli Thailang, duduk di sebelah meja kami, mereka bertiga dan masing-masing memesan 1 porsi Somtam, itu menunjukkan betapa mereka suka banget sama Somtamnya. Ayam Gorengnya juga enak, rasanya seperti ayam goreng rumahan, nggak kayak KFC, yang fast food gitu. Somtam Nua, the place you must go, trust me !!!
![Rice]()
Rice
![Som Tam]()
Som Tam
![Fried Chicken]()
Fried Chicken
Setelah selesai makan, kami pun naik BTS kembali dan pulang ke hotel. Sesampainya di hotel, kami pun mandi dan bersih bersih, serta merapikan belanjaan kami. Bener-bener perjalanan yang melelahkan. setelah mandi, aku juga menyempatkan diri pergi ke seven eleven, sebelah hotel, untuk beli es Krim. hahaha. kebetulan kemarin, aku menemukan es krim yang nggak ada di Indonesia, jadi pengen nyobain dong, jadi hari ini, habis beres-beres, jalan bentar deh ke sevel, beli Cornetto, rasa Green tea. Seperti es krim pada umumnya, pasti enak. Green teany cukup terasa, tidak terlalu pahit, tapi digabungkan dengan eskrim vanillanya, rasanya ok banget, dan penampakannya…
![Cornetto Green Tea]()
Cornetto Green Tea
So, today is over. kami pun akhirnya tidur, untuk charging tenaga demi hari esok. Kaki yang pegel, dan kulit yang udah terbakar sinar matahari ini perlu diistirahtkan dulu. But today is really really awesome, banyak banget yang kami lihat di thailand, dari arsitektur temple-templenya, khas banget, lalu bagaimana mereka bisa mengelola pariwisatanya, orang-orangnya, dan makanannya yang enak enak. So great.
Day 3 in Thailand, ditunggu yak…
By: Lil Sis