Quantcast
Channel: Lil Sis – Sister's Stories
Viewing all 136 articles
Browse latest View live

King of Thai, EX-Plaza Indonesia Jakarta

$
0
0

Hasil rutinitas pagi hari browsing voucher-voucher murah untuk makan di tempat baru dan enak, dapatlah kami voucher untuk makan di King of Thai. King of Thai ini restoran yang menyajikan masakan negeri Gajah Putih, Thailand, ini terletak di EX – Plaza Indonesia Lt.1. Restoran ini berada di sebelah Bowling Alley – Spin City. TIdak terlalu susah untuk dicari, berhubung EX kan nggak sebesar GI atau PI. Voucher yang kami dapatkan ini berasal dari Disdus yang menawarkan 1 appetizer dan 2 main course dengan harga 79.000 saja, dari harga aslinya 165.000. Lumayan murah kan. Aku dan Big Sis juga belum pernah mencoba makan disini, jadi untuk mencoba, dari pada bayar mahal nggak enak, mending murah, jadi kalupun nantinya nggak enak, nggak terlalu sakit hati.wkwkwkwk.

King Of Thai Restaurant

King Of Thai Restaurant

Nah, kami pun berangkat ke sana, pulang kerja, hari Jumat malem. Restorannya tidak terlalu besar, dan karena bersebelahan dan berhubungan dengan bowling alley, bisa dibilang suasananya tidak terlalu nyaman, karena teriak-teriakan orang-orang yang lagi ber-bowling ria, dan suara ctar ctar bola bowling menabrak pin-pin nya cukup mengganggu.  Aku sama Big Sis memilih duduk di belakang, dimana di sana kami bisa lebih jelas melihat orang-orang bermain bowling, tapi setelah duduk beberapa saat aku merasa menyesal memilih tempat itu, karena jadi terlalu memekakkan telinga, dan bauasap rokonya juga kemana-mana. Makan sambil diterpa polusi suara dan udara ini  namanya. Tapi ya gak apalah, at least bisa liat orang-orang bermain bowling, secara aku belum pernah nih ber-bowling ria.Kami pun memesan….

Pandan Leaves Chicken

Pandan Leaves Chicken

Untik Appetizer, kami memilih Pandan Leaves Chicken. Ayam, sepertinya bagian paha, yang digoreng dibalut dengan daun pandan, dan disajikan dengan saos yang aku nggak tahu saos apa itu. Ayamnya sendiri enak dan wangi tapi sayang sekali terdapat banyak sekali lemak pada dagingnya, dan saos hitam itu menurutku sedikit aneh dan tidak cocok untuk ayamnya, jadi aku malah mencocol ayamnya dengan sambal yang juga tersedia di situ. Yummy!!!

Thai Ice Tea & Thai Ice Coffee

Karena dari vouchernya kami tidak mendapat minuman, maka kami pun memesan Thai Ice Tea dan Thai Ice Coffee. Kedua minuman ini seharga 25.ooo sebelum pajak ya. Ketika dateng agak kaget juga dengan peampakannya, khususnya untuk Thai Ice tea yang biasanya berwarna orange, tapi yang muncul masih berwarna teh seperti biasa tapi diatasnya tedapat susu. Begitu juga Thai Ice Coffee yang disajikan kopi dibawah dan susu diats, dan setelah diaduk, Thai Ice Tea yang biasanya kami minum pun muncul…

Thai Ice Tea & Thai Ice Coffee
Thai Ice Tea & Thai Ice Coffee

Untuk Thai Ice Tea rasanya segar dan memang aku dan Big Sis itu termasuk pecinta Thai tea, kalo lagi makan di Hanamasa juga kami pasti akan memilih minuman ini. Rasanya sedikit berbeda dari yang pernah kami minum, sedikit pahit diujung tapi tetap enak dan meyegarkan. Untuk Thai Ice Coffee, rasanya seperti kopi susu biasa, sebagai pecinta kopi, minuman ini juga enak kok. Slurppp

Roast Duck Curry

Roast Duck Curry

Main Course yang aku pilih adalah Roast Duck Curry, menu ini belum dilengkapi nasi, jadi kami pun memesan nasi putih lagi. Roast Duck Curry ini teridiri dari bebek panggang yang udah diiris-iris, paprika hijau dan merah, cherry tomato, nanas, kismis, daun kemangi, dan aku nggak terlalu yakin namanya apa tapi bentuknya kecil, hijau seperti kacang polong, tetapidaging dan bijinya seperti tomat. Untuk rasa, bebeknya jika dimakan bersama kulitnya tidak enak, karena kulitnya yang berlemak jadi sedikit grossy ketika dimakan, tapi jika daging bebeknya saja, lumayan lah. Tapi yang paling enak dari menu ini sebenarnya bukan bebeknya, tetapi nanasnya. Kari yang rasanya bolt ini dan kental dan berat di tenggorakkan akan dinetralisir dengan rasa nanas yang segar asem dan manis. At the end, aku nggak begitu suka menu ini, jika aku datang lagi ke King of Thai ini, aku pasti akan memilih menu lain dan tidak meyarankan orang untuk memilih menu ini. >_<

Noodle Tom Yum Seafood

Noodle Tom Yum Seafood

Dan Big Sis memilih Noodle Tom Yum Seafood. Mie nya seperti mie beras yang lebar-lebar mungkin ada sekitar 2 sampai 3 cm. Karena tom yum seafood, tentu saja terdapat udang, cumi, bakso ikan, fish cake, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak juga, udang cuma 2 ekor, cumi juga cuma bebrapa potong. Tom Yum ini juga dilengkapi dengan jamur kancing. Menurut ku porsinya cukup besar, mienya sangat banyak. Big Sis pun tidak mampu menghabiskannya.Rasa Tom Yumnya sendiri asem pedas dan menyegarkan. Enak. Dibanding kari yang aku pesan, aku jauhhhhhhh lebih suka tom yum ini. Yummy.

Overall, King of Thai ini suasananya tidak terlalu asik untuk tempat ngobrol atau curhat dengan teman-teman atau pun pacar, karena terlalu berisik dan asap-asap rokok yang mengganggu. Lalu sebenarnya harganya juga termasuk mahal dengan rasa yang tidak terlalu wow banget. Aku sendiri jika tidak diajak teman atau dapat voucher lagi, aku tidak akan datang ke sini lagi. karena memang bukan tipe restoran yang aku suka dan bukan tipe restoran yang ingin aku dateng kembali. But, it’s just my opinion, maybe other will like the taste from this resto, but I don’t. So, don’t be afraid to try and judge by yourself.

By : Lil Sis



Traveling to Singapore & Thailand (Bangkok,Pattaya) – Teaser

$
0
0

Udah lama bangettttt, Lil Sis maupun Big SIs nggak posting di Sister’s Stories lagi. Hmmmm, kalo ditanya kenapa, mungkin the main reason is Laziness. Karena Big Sis dan Lil Sis udah kerja, jadi dari Senin same Jumat pasti susah banget nemu waktu buat update blog kita, dan ketika weekend, setelah 5 hari stres di kantor, dari pada mantengin laptop lagi, mending jalan-jalan ke luar rumah, walaupun tujuannya nggak jauh-jauh dari MALL. But, intinya, blog ini pun terlantar selama kurang lebih 3 bulan. @_____@ Jujur, Lil Sis merasa kecewa dengan diri sendiri.

But, untuk nutup kekecewaan Lil Sis itu, Lil Sis bakalin cerita-cerita di sini, perjalan Lil Sis and Big Sis ke Singapore dan Thailand ^^. Perjalanan yang seru banget, penuh derita kadang-kadang, tapi bener-bener fun and excited banget waktu ngejalaninnya. Hahahaha. Lil Sis dan Big Sis pergi traveling ke sana dari tanggal 12 Juni – 19 Juni, selama 8 hari, dari hari Rabu ke hari Rabu lainnya. Yang membuat kami harus kehilangan jatah cuti sebanyak 6 hari. Lebih tepatnya 12 – 14 Juni kami di Singapore, 14 – 19 di Bangkok. Karena perjalanan kami yang cukup lama itu, aku bakalan bagi-bagi ceritanya per hari, dengan harapan temen-temen yang baca jadi lebih gampang menghayati perjalanan kami di sana. Jadi mohon diikuti dan siapa tahu bisa jadi referensi temen-temen yang juga mau traveling ke sana. So, sebelum cerita DAY 1 sampai Day 8 nya aku publish, aku kasih beberapa teaser foto ya. Check this out.

IMG_6986

Skyscraper

Waterworld - USS

Merlion - Sentosa Insland

MRT Ticket

Bus Ticket - Bangkok

Wat Arun

IMG_7550

Madame Tussauds

Mini Siam

Budha Laser

IMG_7971

IMG_7993

IMG_7862

IMG_7863

IMG_8003Jadi ini beberapa random photo yang aku masukin di teaser ini, mungkin bisa sedikit menjelaskan kami ke mana saja. Hahahaha. Jika mau lebih lengkapnya, pantengin dan cek ya postingan-postingan ku berikutnya. ^^

By: Lil Sis


Traveling to Singapore Day 1

$
0
0

Day 1

Tanggal 12 Juni 2013 adalah hari keberangkatan kami ke Singapore. Setelah berhari hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, aku menunggu hari bahagia ini (udah kayak mau married aja hehehe), akhirnya datang juga. Apalagi karena ini adalah keberangkatan pertama ku ke luar negeri, tentu saja jadi berlipat lipat rasa penasaran, excited, dan ketegangan yang aku rasakan (agak lebay mungkin). Hahahha.

So, pesawat kami berangkat jam 7 pagi. Kami memilih pesawat pagi, tentunya untuk efisiensi waktu, semakin pagi kita sampai ke tujuan, semakin panjang waktu yang dapat kita gunakan untuk jalan-jalan kan. Kebetulan kami berangkat tidak hanya berdua, kami pergi ke Singapore bersama Miss Pepz dan 3 orang temannya. Tetapi, walau kami pergi bareng, tapi sesampainya di sana kami berpisah, hanya di beberapa kesempatan aja kami jalan bareng, soalnya memang tujuan pergi ke sana juga berbeda.

Kami naik pesawat Air Asia, selama di pesawat cukup membosankan bagi ku, karena aku duduk terpisah dari Big Sis, jadi nggak punya temen ngobrol deh. Selain itu di sebelahku duduk 2 orang anak SMA yang tidak berhenti ngobrol, jadi nggak bisa tidur gara-gara berisik. Habis itu penderitaan utamanya, karena berangkat terlalu pagi, jadilah aku tidak sempat sarapan, dan kedua teman dudukku itu, memesan makanan di pesawat, dan ketika mereka membuka bungkus makananya, aromanya semerbak menusuk hidung dan perutku, *ngiler mode on. Untuk mengisi kebosanan itu, aku pun mengeluarkan kamera untuk foto-foto view dari jendela pesawat. Untung duduknya di dekat jendela, jadi mata bisa dimanjakan sama yang biru dan putih di atas sana. But, duduk di dekat sayap pesawat itu nggak enak ya, agak lebih berisik.

View from My Plane

View from My Plane


Sesampainya di Changi International Airport, Aku benar benar amazed dengan negara ini, mulai dari banyaknya station air minum (air keran yang bisa langsung diminum), Wifi yang tersedia, travelator(jadi nggak capek jalan), lebih rapi, dan terlihat lebih teratur. Agak deg-degan waktu mengantri di bagian imigration, soalnya denger-denger bakalan ditanyain macem-macem, gimana kalo aku nggak bisa jawab, terus dianggap meragukan, terus disuruh pulang kembali ke Indonesia. Hmmm, nightmare >___<. But ternyata, nggak seperti yang kubayangkan, petugas imigrasinya memang nggak punya senyum dan terlihat jutek, tapi sama sekali nggak ada pertanyaan, dan sepertinya mereka hanya mengecek wajahku dan foto yang tertera di passport, setelah itu pasport ku di cap dan selesai. Aku pun diterima masuk ke Singapore…

Setelah itu aku, Big Sis dan rombongan pergi ke bagian pengambilan bagasi, nggak terlalu lama seluruh tas dan koper kami sudah lengkap, jadi kami pun langsung pergi untuk keluar dari bandara ini. Tapi sebelumnya MIss Pepz ingin pergi untuk membeli sim card untuk digunakan di Singapore, lumayan biar bisa internetan, cari jalan untuk ke tempat yang ingin dikunjugi. Aku nggak perlu beli, karena kebetulan aku pake XL, dan jika aku memilih network M1 di Singapore, aku bisa menggunakannya untuk internetan free selama 3 hari, dan karena aku memang hanya 3 hari di Singapore, kami pun tidak memerlukan sim card tambahan.

Setelah itu kami, aku dan Big Sis pun berpisah dengan rombongan Miss Pepz, karena Miss Pepz masih harus menunggu temannya yang berangkat dari Jogja. Aku dan Big Sis memutuskan naik MRT ke tempat kami menginap. Dari terminal kami sampai, kami naik sky train dulu hingga ke terminal yang terhubung dengan MRT (sorry lupa terminal apa). Nah, sebelum naik MRT, kami melakukan top up ez-link card dulu di mesin yang tersedia di sana, karena ini pertama kali, cukup bingung juga caranya, tetapi untungnya ada petugas yang membantu kami, bahkan dia bisa berbahasa melayu loh.

Kami menginap di sekitar China Town, kami pun naik MRT, Dari Changi, kami harus turun di Tanah Merah untuk transit, kemudian naik MRT ke arah Joo Kon dan turun di Outram Park untuk berganti ke North East Line. Setelah naik dari sini, pemberhentian pertama adalah Chinatown, dan kami sampai. Walaupun kami membawa koper, tapi perjalanan dari airport sampai ke tujuan tidaklah susah, dan cukup nyaman dan aman. Tapi memang cukup memakan waktu jika dibandingkan dengan menggunakan Taxi. Karena, secara kebetulan kami bertemu Miss Pepz di Chinatown station, bahkan miss pepz sudah sempat check in ke hotel dan beres-beres dulu baru akhirnya keluar untuk memulai perjalanan. Dan mereka naik “Taxi”.  Tapi harganya beda ya, naik MRT tentu jauh lebih murah. Semuanya ada plus dan minusnya, tinggal temen-temen mau pilih yang mana.

Kami menginap di Beary Best Hostel, awalnya agak kesulitan menemukannya, kami malah menemukan beary good yang masih saudaraan sama beary best, jadi sambil berjalan ke sana, dan kami mulai kelaparan, dan kami melihat restoran india yang menjual nasi briyani, kami pun mampir ke sana, sekalian ngadem dan makan (laper banget cuy!!!). Dan ternyata entah memang kami masuk ke restoran yang salah atau memang nasi briyani itu tidak seenak kabarnya. Nasinya memang berbeda dengan di Indonesia, bulirnya lebih panjang dan ramping, dan dimasak dengan kunyit sehingga berwarna kuning, mungkin dengan tambahan rempah rempah lain yang malah membuat aroma aneh dari nasi ini, tapi ayamnya empuk dan enak, porsinya juga cukup besar, tapi aku bisa mengatakan ini tidak recommended, bayangkan saja aku dan Big Sis dalam keadaan lapar berat, tapi 1 porsi nasi briyani saja berusaha kami habiskan dengan susah payah. But, lumayan lah, untuk mengisi perut yang sudah berteriak bahkan meraung raung ini.

Sesampainya di hostel, kami pun mengurus proses check in, seperti harus memberikan deposit terlebih dulu, tapi karena belom jam 2, kami belum bisa check in ke kamar dan menaruh barang-barang kami di kamar, jadi kami pun menitipkan koper kami ke pihak beary best. Oh ya, ketika itu resepsionisnya lumayan loh, ganteng dan very helpful. Oh ya, sesampainya di hostel, aku menemukan wajah yang familiar, ternyata teman dudukku di pesawat dan teman-temannya menginap di tempat yang sama. Hmmm, kebetulan yang menarik, sayang mereka berondong, coba kalo nggak, mungkin aku udah TP TP :D

Kami pun melanjutkan perjalan kami ke Buddha Tooth Relic Temple yang juga terletak di Chinatown, di perjalanan kami melihat pura dan mesjid, bukankah itu berarti warga singapore bisa hidup saling menghormati, tempat ibadanya aja deket-deketan. Oh ya, kebetulan di Pura itu ada yang sedang melakukan prosesi pernikahan, kami menemukan 2 mobil pengantin di sana.

Wedding Car

Wedding Car

Sesampainya di temple, kami pun berkeliling, temple ini punya 4 lantai, dan di lantai 4 la, relic buddha disimpan, suasananya di lt 4 ini memang benar-benar khidmat dan cocok buat temen-temen yang mau meditasi, suasananya enak dan teduh banget di hati. Di rooftopnya, juga ada taman bunga, dan patung-patung budha. Dan jangan takut kalo membawa orang tua, temple ini dilengkapi lift sampai lt. 4, dan jika mau ke rooftop nya, disediakan fasilitas, seperti kursi yang dapat naik turun, jadi nggak perlu takut. Oh ya karena ini tempat ibadah, tentu saja pakaian yang digunakan juga harus sopan, jangan menggunakan celana pendek atau baju yang terlalu terbuka. Tapi jika emang kebetulan nggak bawa celana panjang atau baju yang sopan, di temple ini di pintu masuknya disediakan kain, yang bisa kita pinjam selama di temple, untuk menutupi bagian-bagian tubuh kita yang terbuka. Di sini juga tersedia air minum, dan karena di hostel kami nggak disediain air minum (sebenernya bisa ambil dari air kran, tapi kok berasa kurang yakin ya ), aku dan Big Sis pun mengisi botol kami di sini, lumayan dibanding mesti beli air minum. Ada yang gratis kenapa nggak. wkwkwkwk.

Buddha Tooth Relic Temple

Buddha Tooth Relic Temple

Buddha Tooth Relic Temple

Buddha Tooth Relic Temple

Selanjutnya, kami pun pergi ke science center, kami pergi naek MRT ke sana. Dari Chinatown station, kami naik MRT ke arah Harbour Front dan turun di Outram Park station, di sana kami harus berganti ke east west line dan naik MRT ke arah Joo Kon, dan turun di Jurong East Station. Sesampainya di Jurong East Station, dari informasi yang kami dapat dari gothere.sg kami harusnya menaiki bus ke untuk menuju Science Center, tapi kami bingung harus naik bus yang mana, dimana kami harus naik dan turun nantinya. AKhirnya kami pun membuka map melalui handphone, dan kami pun menyadari tempatnya tidaklah terlalu jauh, kami pun memutuskan untuk berjalan kaki, setelah berjalan melintasi jalan sempit yang kiri kanannya toko, kami pun menemukan perempatan yang di salah satu sisinya terdapat Science Center, Hooray, We found it!!! Kami pun masuk dan menuju loket untuk membeli tiket. Kami membeli tiket Science Center + Snow City, kedua tempat itu memang berdekatan, sebenarnya masih ada Omni Theater yang terletak di antara Science Center dan Snow City, tapi 4D juga sudah banyak di Indonesia, jadi kurang tertarik deh.

Science Center

Science Center

Science Center

Science Center

Kami memutuskan untuk pergi ke Snow City dulu, di snow city ini kita dapat meminjam Jacket dan boot secara gratis, tapi jika teman-teman mau meminjam glove atau celana panjang, maka kita harus membayar biaya sewa. Kita tidak diperbolehkan membawa kamera ke dalam, jadi barang-barang kita bisa disimpan eke dalam loker yang sudah disediakan, tapi ada feenya 1$. Snow City ini tidak terlalu besar, ketika masuk kita akan dihadapkan dengan balok balok es yang dipahat menjadi binatang, tanaman, dan seluncuran untuk anak-anak. Dan ketika masuk ke daerah lebih dalam, kita bisa merasakan berjalan di tempat yang dilapisi salju tebal dan dinginnnnn banget. Di sini kita bisa main seluncuran es dengan duduk di atas ban, aku dan Big Sis membawa ban masing-masing satu dan naik ke atas untuk mengantri berseluncur, sambil mengantri, adrenaline pun terpacu, dag dig dug menunggu giliran, akhirnya setalah melihat orang-orang melakukannya bersamaan bisa berdua, bertiga atau berempat, tidak harus sendiri sendiri, kami pun memutuskan untuk melakukannya bersama. Sangat licin ketika berjalan di atas es, makanya harus hati-hati sekali, dan ketika duduk di ban, kemudian di dorong ke depan oleh petugasnya, swingggg, dingin, tapi seruuu banget. Jadi pengen lagi. Tapi Big Sis kedinginan gara-gara itu, makanya kami pun memutuskan untuk keluar dulu, dan akhirnya Big Sis tidak ikut aku untuk mencoba untuk kedua kalinya. Dan sama seperti yang pertama, dag dig dug, but seru banget gan…. Dan petugas yang jaga di bawah seluncuran juga ganteng banget, unyu unyu gitu. ^^

Di Science Center, atraksinya ada yang terdapat indoor dan outdoor, semuanya menarik-menarik, dari ilmu mengenai suara, berat, gerak, cahaya, penemuan-penemuan aneh, robot, bisa kita lihat di sini. Mungkin tepat buat orang tua yang ingin mengajak anak-anaknya main. Banyak sekali alat-alat yang pasti akan menarik rasa keingintahuan kita. Di sini nggak cuma dipajang alat-alatnya, tapi kita memang bisa mencoba memainkannya atau menggunakannya, jadi tentu saja, bakalan asyik banget di sini buat mencoba semuanya.

Setelah puas bermain, kami pun memutuskan untuk pergi ke IKEA untuk makan. Tapi naik apa ya??? Agak bingung karena dari yang kami baca satu-satunya cara adalah naik bus. Kami pun memberanikan diri untuk bertanya kepada security di sana, dan surprisingly securitynya benar-benar sangat helpful. Dia benar-benar menunjukkan jalan, dan mencari cara yang termudah agar kami bisa sampai ke tujuan. Dari tuntunan dia, kami pun berhasil sampai ke halte bus dan menaiki Bus yang tepat. Setelah naik Bus, kebingungan kami adalah, kapan kami harus turun, kami tahu nama haltenya, tapi berbeda dengan MRT, bus tidak menyebutkan nama halte selanjutnya. Akhirnya kami pun bertanya ke supirnya, dan dengan sangat helpful dia juga berjanji akan memberi tahu kami jika kami harus turun, dan memang benar-benar dia lakukan.

Di IKEA, kami bukan mau berbelanja alat-alat rumah tangga, tapi kami mau makan di sini. Di cerita Big Sis sebelumnya, Big Sis udah pernah makan di sini, tapi karena kangen dengan rasanya dan aku yang juga belum pernah makan, kami pun memutuskan makan di sana. Untunglah kali ini tidak perlu mengantri panjang, kami sudah bisa makan. Oh ya, di sini, aturannya kita harus membersihkan makanan kita sendiri, jadi setelah selesai makan, tray, piring, gelas, dan sampah makanan kita, harus diletakkan di tampat yang memang sudah disediakan.

Swedish Meat Ball, Chicken Wing

Swedish Meat Ball, Chicken Wing

Setelah selesai makan, kami pun berniat pergi ke Marina Bay Sands, kami naik bus samapi ke station Queenstown. Di pinta stationnya ada yang jual es krim 1$. Karena penasaran, aku pun membelinya, ternyata ini hanya es krim walls yang berbentuk seperti balok besar, yang kemudian dipotong lebih kecil, dan kita bisa pilih, mau dijepit denagan wafer atau roti, aku memilih wafer. kami pun dengan senangnya melahap es krim yang enak itu masuk ke stasiun. Tap kartu ez-link kami, berjalan menuju peron, naik eskalator, tiba-tiba seorang petugas wanita menghampiri kami dan mengatakan, kami harus makan di luar, di dalam stasiun dan MRT tidak boleh makan dan minum(kami hanya tau di dalam MRT saja). Kami bisa didenda 5000$ jika ditangkap. Tapi karena dia sadar kami adalah turis dan tidak tahu peraturna itu, dengan baik hati dia membukakan jalan agar kami tidak perlu menggunakan ez-link card kami lagi, dan setelah kami selesai kami pun dibukakan jalan masuk kembali. Benar-benar helpful dan ramah.

Lanjut ke perjalanan kami, dari station Queenstown, kami naik MRT ke arah Pasir Putih dan turun di Rafles Place station. Dari sana kami pun menyusuri jalan, hingga sampai ke patung Merlion, lalu kembali menyusuri jalan sampai ke Marina Bay Sand, di sepanjang jalan itu, kami melewati esplanade, dan menemukan banyak orang-orang yang berolahraga, baik jogging atau pun bersepeda, karena tidak ada polusi udara, mungkin olahraga di pinggir jalan malah jadi hal yang fun di sana. Sesampainya di MBS, kami sempat masuk ke casino, mengambil minum gratis, dan melihat lihat orang bermain, dan akhirnya kami duduk-duduk untuk melihat pertunjukan water and laser show di MBS. Pertunjukan menarik, air dan laser, ditambah dengan pencahayaan dan efek-efek bubble benar-benar malam yang indah di negeri orang. ^^. Tentu saja foto-foto tidak ketinggalan.

Journey to Merlion and MBS

Journey to Merlion and MBS

Journey to Merlion and MBS

Journey to Merlion and MBS

MBS laser show

MBS laser show

Akhirnya, perjalanan kami yang panjang ini pun berakhir di sini, kami pulang ke dari Marina Bays Station, turun di Rafles Place dan pindah ke East West Line naik MRT ke arah Joo Kon dan turun di Outram Park untuk pindah ke North East Line dan turun di Chinatown Station. Sesampainya di hostel, kami menemukan resepsionisnya berbeda, tetapi dia bisa berbahasa melayu, jadi mungkin lebih mudah berkomunikasi. Kami mengambil koper dan dia menjelaskan beberapa peraturan, seperti breakfast dimulai jam 6 – 10 pagi, dan kami di beri kartu sebagai akses card ke kamar dan untuk masuk ke hostel itu sendiri. Setelah dia mengantarkan kami ke kamar, namanya juga hostel, kamar kami tidak terlalu besar, hanya ada 1 bunk bed, 1 standing cermin, 1 standing fan, 1 AC, 1 fan yang ditempel di langit-langit kamar. Sudah disediakan handuk juga untuk masing-masing orang, Kamar mandinya ada 2 jenis, khusus cewek atau gabung cewek cowok, Setiap biliknya tidak terlalu besar, tetapi terdapat hot and cold water. Tersedia hair dryer juga. Lumayan untuk taraf hostel. Karena udah capek dan ngantuk banget, setelah mandi, sukses langsung tidur setelah nempel ke bantal.

So, enough for Day 1, wait for Day 2…. ^^

By: Lil Sis


Traveling to Singapore Day 2

$
0
0

Day 2

Hari kedua, rencana kami adalah pergi ke Universal Studio Singapore. Sebelumnya kami sudah janji dengan miss Pepz akan pergi bareng, jadi kami berencana akan bertemu di pintu masuk dan main bareng di USS. Aku dan Big Sis sendiri punya rencana sebelum ke USS kami pergi ke Clarke Quay untuk makan bakut di sana. Jadi kami tentunya harus bangun pagi dan berangkat pagi biar bisa sampe USS tepat waktu.

Kami bangun, mandi, dan sarapan dulu di hotel, sarapan yang disediakan roti beserta selainya, ada selai kacang, buah buahan, dan nutella, ada cereal juga seperti coco crunch, dan untuk minumannya ada susu, kopi, teh dan cokelat. Semuanya self service. mereka juga menyediakan microwave juga mau memanaskan makanan yang mungkin dibeli di luar. Setelah sarapan kami pun langsung pergi menuju Clarke Quay dengan menggunakan MRT, dari Chinatown station, naik ke arah Punggol dan berhenti di Clarke Quay station. Jaraknya sangat dekat, mungkin tidak perlu duduk, dan cukup menunggu di dekat pintu saja. Sangat-sangat dekat. Setelah itu, kami pun menuju Songfa. Dan kami memesan :

Pork Ribs

Pork Ribs



Pork cutlet

Pork cutlet

Rice

Rice

Ice Lemon Tea

Ice Lemon Tea

Pork Ribs nya benar-benar enak, yummy banget, ribsnya besar dan dagingnya juga banyak, empuk dan kuahnya benar-benar nendang. Notes: kuahnya bisa refill. Ketika melihat kuah di mangkok kita sudah setengah habis, pasti akan ada om yang dateng sambil membawa teko dan menuangkan kuah lagi ke mangkok kita. Untuk kuah pork ribs dan pork cutlet sebenarnya sama, dagingnya saja yang berbeda, aku sih jauh lebih suka pork ribsnya, karena tekstur pork cutlet yang terlalu lembut jika dibandingkan dengan ribsnya. But, bagi non muslim dan pecinta pork, wajib berkunjung ke songfa, dijamin tak menyesal. 2 thumps up for songfa. Songfa ini sebenarnya juga menjual bumbu instant untuk membuat kaldunya yang cetar itu. CUma nggak tau deh rasanya sama apa kagak.

Songfa

Songfa

Setelah dari Songfa, aku dan Big Sis pun berjalan kaki sampai halte bus untuk naik Bus ke Harbour front, dan dari sana aku dan Big Sis lanjut naek bus yang memang khusus menuju ke USS. Sebenarnya dari harbour front itu, kita juga bisa ke Vivo City mall, dan menaiki sky train dari sana. Tapi kami memilih naik bus saja. Sesampainya di sana, kami pun langsung menuju ke USS, tapi tentu saja selama perjalanan singkat itu, mampir mampir dulu ke spot spot bagus untuk foto. Check our photo first!

USS

USS

Sesampainya kami di gerbang USS, USS sendiri belum dibuka, kami pun bergabung dengan Miss Pepz. Setelah gerbang dibuka, kmai pun langsung menuju ke wahana yang wajib banget dicobain. Transformer Ride, it’s cool banget. Efek 3D nya dapet banget, jatoh dari gedung, dilempar sana sini, menghindar sana sini, ditangkap sama bumble bee, bener-bener keren, dan wahan yang top banget. Dan beruntungnya kita, karena hari itu nggak rame, kita bisa naik tanpa antri untuk cobain wahana ini, wajib duduk paling depan. biar lebih berasa. keren keren keren !!!

Transformer Ride

Transformer Ride

Abis itu, tanpa ba bi bu lagi, langsung kami cobain roller coasternya, Cylon dan Human, juga tanpa antri, kami bisa langsung naik. Pertama cobain versi human dulu, dufan jika dibandingin sama ini, kalah jauh. wkwkwkwk, bener-bener seru dan ketika turun, rasanya tubuh ini udah nggak berasa lagi gravitasinya, bener-bener wow banget. Langsung lanjut versi Cylon, dan ini lebih menyeramkan. Bisa kepala di bawah kaki di atas, dan bener-bener cetar membahana, bagi yang jantungnya nggak kuat, aku saranin jangan cobain deh wahana ini.

Abis itu kita lanjut ke The Mummy. Ini juga roller coaster, tapi bedanya ini di dalam ruangan, dan ruangannya gelap abisssss. Paling cuma ada lampu sekelibat, dan ada suatu waktu api memenuhi ruangan dan bikin panas banget. Mungkin karena juga sudah agak shock dengan roller coaster sebelumnya, ditambah ruangan yang gelap, bener-bener nggak bisa liat apa-apa, bikin aku agak mual habis keluar dari sini. Tapi overall seru banget.

Lanjut, kami pun pergi ke bagian Jurasic Park, di sini kami mau maen arung jeram. Oh ya, di sini disediain loker loh, jadi barang-barang kita nggak akan basah. Tapi emang harus bayar sih. Miss Pepz dan temennya beli poco (jas hujan) biar nggak basah, tapi aku pikir bakalan sebasah apa sih, nggak usah beli lah, abis basah basahan mengingat cuaca panas banget, jalan dikit aja pasti udah kering. But, aku bener-bener salah besar, awalnya memang aliran airnya nggak kenceng, dan nggak sedahsyat dufan, tapi ada satu waktu yang kita itu benar-benar terasa seperti jatuh dari air terjun, dan blass, air pun mengguyur seluruh tubuhku, kayak abis dicemplungin pokoknya. Totally wet dan mungkin jemuran 1 jam aja belum tentu kering. Untung aku bawah baju ganti, jadi habis itu ke WC dulu ganti baju.

USS

USS

Habis itu, kami pun masuk ke istana untuk nonton Shreck 4D, efeknya dapet banget, waktu donkey bersin, ada air nyemprot, naik kuda, kursi gerak gerak, ada angin bertiup juga. Keren deh. Habis itu kita lanjut nonton Waterworld. DI waterworld ini nampilin action yang keren keren, dari loncat sana sini, terjun sana sini, sampe tank meledak dan keluar api. Bener-bener bikin show itu nggak boleh setengah setengah. Di waterworld ini, jika duduk di bagian depan, itu berarti, penonton siap disiram sama pemain-pemainnya. Jadi duduk di depan, siap basah ya. Abis itu karena udah siang, dan kita udah laper banget, kita pun langsung menuju ke food court untuk makan. Aku dan Big Sis memesan Hainam Rice with steam chicken dan Hainam Rice with fried chicken. Dan kami juga dapet free Jelly. Oh ya, kalo mau seperti ini, teriak teriak, kepanasan kita pasti jadi haus kan. Nah, di USS ini banyak sekali station station untuk minum. Di antrian ada, di sudut sudut jalan juga ada. Jadi jangan takut kehausan deh.

USS

USS

Lunch at USS

Lunch at USS

Setelah makan, kami pun melanjutkan perjalanan. Mungkin wahana-wahana di atas adalah tujuan utama kami, untuk selanjutnya, kami hanya random masuk. Kami mengunjungi Steven Spielberg Studio, di sini kita bisa merasakan special special effect yang keren banget, dari api, angin, air, badai, so damn coll. Kita juga sempat mampir ke Monster Rock, ini merupakan pertunjukan musical yang keren banget. Lucu, suara, dan aksi panggung nya keren dan bagus-bagus. Kami juga masuk ke Sesame Street Spaghetti Space Chase, wahana ini santai banget, kita duduk di semacam kereta, lalu kita bakalan di ajak menelusuri luar angkasa, dengan bintang kelap kelip di langit malem, bagi yang bawa anak-anak, ini cocok banget deh. Oh ya selain itu ada beberapa street performance loh, yang aku sempat lihat ada Sesame Street dan Rockafellas (B-Boy). Ada juga beberapa penyanyi yang menyanyi sambil dance, ala ala broadway gitu. Keren dan cakep-cakep orangnya. Dan sebagai penutup kami pun memasuki Istana Boneka versi USS, Madagascar: A Crate Adventure, kita tinggal duduk di atas perahu yang akan berjalan sendiri mengikuti arus, dan dikiri dan kanan kita, kita bisa melihat boneka-boneka figur di Madagascar, hampir sama kayak di Dufan yang beda cuma jenis bonekanya aja.

USS

USS

Udah capek, dan udah cukup puas juga maen2 di USS, AKu dan Big Sis pun memutuskan untuk keluar dari USS dan pergi untuk membeli tiket Song of The Sea. Dan karena belum terlalu sore, baru sekitar jam 3 an, jadi kami memutuskan untuk jalan kaki saja dari USS ke bagian pantainya, lagian banyak juga spot-spot bagus yang bisa menghibur mata di kala capek jalan. Jadi bukan pilihan buruk untuk jalan kaki. Untuk menyiapkan tenaga buat jalan, kami memutuskan untuk membeli Turkey Leg dulu. Udah pengen banget sejak pertama kali lihat standnya, tapi ditahan-tahan dulu, sampai akhirnya beli dan cobain. But, ternyata aku nggak terlalu doyan. Turkey leg ini besar banget, apalagi kalo dibandingkan sama paha ayam. tapi untuk rasa, aku jauh lebih suka paha ayam, turkey leg ini, dagingnya agak keras, dan aroma amis turkeynya masih terasa, untung 1 turkey leg, aku sharing dengan Big Sis, kalo nggak mungkin, nggak kuhabisin.Sehabis makan, kami langsung berpisah dengan Miss Pepz dan rombongannya, soalnya mereka nggak mau ikut nonton Song of The Sea. JAdi kami memulai perjalanan kami yan gcukup jau itu, dari berjalan sampe menemukan patung merlian, lalu menaiki tangga, menyusuri kolam yang airnya bisa lompat lompat,  menuruni tangga, samapi akhirnya sampe di loket ticket Song of the sea.

Turkey Leg

Turkey Leg

Sentosa Island

Sentosa Island

Sentosa Island

Sentosa Island

Ternyata setalah kami membeli tiket, masih lama sekali baru shownya dimulai, jadi kami pun memutuskan untuk berjalan jalan lagi, menuju ke arah pantai palawan, sampai di pantai, kami berjalan-jalan menyusuri pantai, dan akhirnya memutuskan naik mobil yang memang disediakan untuk turis mengitari daerah ini. Kami naik mobil ini 1 putaran lebih, dari pantai kami naik, sampai ke tempat pemberhentian di dekat sky train kami lanjut menaiki mobil yang ke arah pantai Siloso. Kami terus menaiki bus ini, dari sky train, pantai siloso, berbalik arah ke Sky train, ke arah pantai palawan, berbalik arah kembali, ke Sky train, setelah membunuh waktu di atas mobil tersebut, kami pun memutuskan membeli cemilan, yaitu Old Chang kee. Harganya tidak juah berbeda dengan yang ada di Indonesia, tetapi baksonya sepertinya sedikit lebih besar. Setelah itu, waktu yang ditunggu pun datang dan kami masuk ke area Song of the Sea.

Sentosa Island

Sentosa Island

Song of the sea, ini hampir sama dengan yang kami tonton di Marina Bay Sands,pertunjukan laser yang digabung dengan air, dan tentunya efek efek lain seperti api dan musik. Menurut ku pertunjukan Song of the Sea lebih bagus, jalan cerita dan shownya lebih bagus dan lebih ada alurnya dibandingkan dengan MBS, tapi ada harga ada rasa, kita bisa menikmati pertunjukan di MBS secara cuma-cuma, dan Sonf of The Sea kita harus mengeluarkan uang. Hahahha. Oh ya, karena pertunjukan ini syarat utamanya gelap, pasti pertunjukan baru mulai ketika malam hari, jadi Song of the Sea ini, tidak ada pertunjukan di Siang hari, ketika benar-benar matahari sudah tak terlihat, show baru mulai.

Song of the sea

Song of the sea

Setelah menonton, kami pun naik Sky Train sampai ke Vivo City, dan dari sana kami naik MRT untuk pulang ke Chinatown. Benar-benar hari yang melelahkan. But still fun and excited day. ^^

By : Lil Sis


Traveling to Singapore Day 3

$
0
0

Day 3

Hari ketiga atau hari terakhir aku dan Big Sis di Singapore. Siang nanti kami harus naik pesawat menuju Bangkok. Jadi daripada ketinggalan pesawat, hari ini kami tidak banyak bepergian ke tempat wisata lainnya. Setelah bangun, mandi, dan sarapan di hostel, kami beres-beres koper dan barang-barang kemudian, langsung turun beserta koper kami, melakukan proses check out dan menitipkan barang-barang kami kepada resepsionis. Sehingga ketika kami pulang dari jalan-jalan, kami sudah siap, tinggal menggotong koper keluar.

Beary Best

Beary Best



Pagi ini, kami memutuskan untuk pergi ke Buddha Relic Tooth Temple lagi, namun tujuannya beda dengan kepergian kami ke sana pada hari pertama. Pada hari pertama, tujuannya adalah pariwisata, kami ke sana untuk melihat-lihat, tapi tujuan kami hari ketiga ini untuk beribadah. Selama 2 hari di Singapore, kami mengalami beberapa musibah, lebih tepatnya aku yang mengalami kesialan. Oleh karena itu, kami pergi ke temple untuk berdoa dan minta perlindungan dalam perjalanan kami ini nantinya.

Setelah itu, kami pergi ke Vivo City mall, dengan cara naik Bus hingga ke harbour front, kebetulan di depan temple memang terdapat halte bus. Oh ya, halte bus di Singapore, cukup informatif, di setiap halte bus terdapat listing bus yang melewati halte bus itu, dan setiap bus juga dicantumkan rute-rutenya. Sehingga tidak sulit untuk mencari tahu bus apa yang harus kita naiki jika kita ingin pergi ke suatu tempat. Oh ya di Singapore, biasanya, kita naik melalui pintu depan, dan turun melalui pintu belakang, kecuali busnya terlalu sesak, jadi sulit untuk berjalan hingga ke belakang, maka kita boleh turun dari depan. Ketika masuk jangan lupa tap ez-link cardnya, begitu juga ketika turun dari bus, karena kalo tidak, kita harus membayar biaya untuk rute terjauh, jadi bakalan lebih mahal. Dan bila nggak punya ez-link, kita bisa membayar cash, tinggal tanya drivernya, kalo ke tempat A berapa, lalu kita masukin uangnya ke kotak yang sudah disediakan.

Vivo city

Vivo city

DI Vivo City mall, tepatnya di food courtnya kami memutuskan untuk makan, kami memesan nasi + pork + veggie yang disiram kuah yang agak asin. Tidak terlalu suka dan berasa pilihan yang salah. Awalnya aku mau memesan sop ikan di sini, denger-denger rasanya enak, Tapi ternyata tante yang jaga tidak bisa bahasa inggris dan teru menanyaiku dengan bahasa mandarin, benar-benar cengok ketika dengar dia bicara. Sampai akhirnya aku mengerti, kalo yang dia maksud sup ikannya belum siap. Kemudian kami pun membeli Toast Box untuk dimakan di bandara, lumayan buat ngeganjel perut sebelum sampai ke Bangkok.

IMG_7301

Setelah dari Vivo City, kami pun kembali ke hostel, dalam perjala ke hostel, karena berada di CHina Town, tentu kami menyempatkan diri untuk berbelanja, dan Big Sis masih sempat menukar sisa SGD kami ke USD, agar bisa ditukarkan ke Baht ketika di Bangkok nanti. Setelah itu, kembali ke hostel, dan cap cus naik MRT ke Bandara, dari China Town Station, turun di Outram Park, ganti line, naik MRT ke arah Pasir Putih, turun di Tanah Merah dan naik MRT ke arah Changi. Setelah sampai di Changi, kami pun anik Sky Train menuju terminal yang harus kami tuju (sorry, lupa lagi nomor berapa). Dan setelah check in dan lain-lain, waktu masih 1 jam lebih lagi pesawat terbang. Jadi ketika dalam perjalanan ke ruang tunggu, kami pun menemukan alat pijat kaki, dengan kaki yang mungkin sudah mau copot ini, karena dipake jalan terus, kami pun santai-santai membiarkan kaki kami dipijit dengan enaknya dan free tentunya.

Changi

Changi

Dan, ketika jamnya tiba, Bye-bye Singapore, See you again. ^^

Hari Ketiga liburan kami ini, akan bersambung ke Traveling to Thailand Day 1 ya. Ditunggu yak…

By : Lil Sis


Traveling to Thailand – Day 1

$
0
0

Day 1

Oke, Lil Sis akan lanjutin cerita perjalanan Lil sis dan Big Sis selama 8 hari ke Singapore dan Thailand. Untuk perjalanan ke Singaporenya udah Lil Sis ceritaiin di postingan postingan sebelumnya, so bagi yang belum baca atau pengen baca lagi, monggo. Lumyan siapa tau bisa jadi referensi temen-temen yang mau jalan jalan juga ke sana. Dan kalau berkenan jangan lupa comment ya, kesan pesan kalian ke kami. ^^

So, lanjut cerita, di hari ketiga kami liburan, kami pun terbang dengan pesawat Air Asia dari Changi International Airport, Singapore menuju Don Mueang International Airport, Bangkok. Don Mueang ini memang masih tergolong airport baru, dan dari segi tampilan dan fasilitas, apalagi kalo dibandingin sama airport yang kami kunjungi sebelum sampe ke Don Mueang, airport ini nggak banget. Bahkan kalo dibandingkan dengan Soetta, juga masih bagusan soetta. Di terminal kedatangan ini, kami sama sekali nggak melihat restoran atau tempat makan seperti kebayakan airport, dan sepertinya masih sedikit airlines yang mendarat di sini, jadi airportnya masih rada sepi.

Setelah turun dari pesawat, dan dalam perjalanan ke tempat pengecekan imigrasi, kami menemukan tempat penukaran uang, berhubung kami hanya membawa sedikit Baht dari Indonesia, soalnya di Indonesia nggak punya pecahan kecil buat Baht, susah nyarinya, jadi kami malah mebawa USD untuk ditukarkan di sana. setelah selesai dari pihak imigrasi, kemi pun menemukan tempat penukaran uang yang lain, ternyata di sini cukup banyak money changer, kurs nya sebenarnya tidak berbeda, tapi beberapa ada yang bisa menukarkan receh dan ada juga yang tidak menyediakan receh.
Dari Don Muang kami memutuskan untuk naik Bis sampe ke halte BTS terdekata, baru melajutkan naik BTS menuju Hotel tempat kami akan menginap. Sempat bingung, untuk pergi menunggu busnya dimana, apalagi di Thailandini banyak sekali orang orang atau stand stand yang bertuliskan Information, tapi sebenarnya mereka itu menawarkan jasa penyewaan mobil, taxi, atau jasa tour lainnya, buka pusat informasi yang bisa kita tanya tanya. untunglah akhirnya menemukan pusat informasi bandara yang sesungguhnya, dari penjelasan mereka kami pun tahu harus melangkah ke mana. But, shock banget, bukan seperti bayangan ku, dimana busnya itu seperti halte Bus Damri di Soetta, tapi ini bener bener halte bus di pinggir jalan. Lebih jelasnya, kami keluar dari airport, dan mendapati diri kami berada di pinggir jalan raya dimana mobil melaju dengan kencangnya, dan haltenya agak sedikit miris, dengan hanya ada tanda halte bus, dan 1 kursi taman saja. Rasanya ingin kembali masuk dan mencari taxi saja.

Bus Ticket

Bus Ticket

Untunglah tidak berapa lama kemudian, bus yang kami tunggu tunggu lewat, kami pun menaiki bus itu. oh ya sebagai catatan, hanya kami berdua saja saati itu yang naik Bus dengan membawa dan menggeret gere koper. Bus ini penampakannya sedikit agak suram, model modelnya mirip dengan bus di singapore, tapi lebih kotor dan kurang canggih. tidak ada alat untuk tap kartu pembayaran atau semacamnya, pemungutan biaya bus dilakukan oleh seorang kondektur, yang akan bertanya kita mau kemana, lalu dia akan memberikan kita tiket busnya dan kita pun membayar ongkos ke dia. Kondektur itu membawa tabung panjang yang ternyata berisi gulungan tiket dan uang uang receh untuk kembalian. dan tabung itu juga berfungsi untuk merobek robek kertas tiket untuk penanda sudah digunakan. Kmai mendapatkan kondektur wanita yang cukup baik tetapi tidak bisa berbahasa Inggris. @___@. Dan sama seperti di Singapore, tidak ada penyebutan nama halte selanjutnya. So , what happened to us…… But dengan sedit bahasa tubuh dan menyebutkan Mo chit Mo chit, dia pun mengerti yang kami maksudkan. Kondekturnya aware dengan perjalanan kami yang agak jauh, sehingga dia menyarankan kami untuk duduk, ketika ada kursi yang kosong, lalu ketika sudah sampai di Mo chit dia juga memberikan kami tanda untuk turun di sini. Huahhh, banyak sekali orang yang mau membantu.. Thanks All…

Capek banget deh naik bus di sini, bawa bawa koper terus, deg degan karena nggak tau jalan, dan kapan harus turun. capek jiwa dan capek raga pokoknya.  Kami pun segera masuk ke stasiun BTS (Bangkok Sky Train) yang namanya Mo chit, dengan harapan biar cepet sampai ke hotel. Tetapi sesampainya di sana, kembali bingung, cara beli tiketnya gimana nih???? Akhirnya, kami pun berhenti di pinggir dan mengamati orang-orang dulu. Dan akhirnya kami tahu, ada banyak mesin tiket disana, Di mesin tiket ini terdapat peta BTS, di peta ini sudah tertera harga untuk setiap stasiun, jadi jika dari Mochit ke stasiun lain itu sudah tertera di Map di setiap mesinnya, kita tinggal memencet mau ke stasiun mana, lalu masukkan uang sesuai dengan jumlah yang tertera. Jika kelebihan, nanti mesin ini akan mengeluarkan kembalian kok. dan tiket pun keluar. Oh ya mesin ini hanya menerima koin, 1 Baht, 5 baht , dan 10 baht. Jadi bagi yang nggak punya koin, bisa menukarkannya dulu di tempat yang udah disediakan di stasiun juga.

Nah tiketnya jangan sampai hilang ya. tiketnya kita masukkan ke palang tiket, pintunya membuka dan tiketnya keluar lagi, jangan lupa diambil ya. Tunggu BTS nya sampe, naik, duduk yang anteng, tenang aja karena di BTS ini stasiun selanjutnya disebutkan dan ada TV yang juga menampilkan stasiun selanjutnya apa. So, easy for this time. Kami turun di stasiun Ratchathewi, karena hotel tersebut mengklaim hanya 10 menit berjalan kaki dari stasiun tersebut. Untuk keluar dari stasiun ini kita harus memasukkan tiketnya ke palang tiket, pintunya akan membuka, tapi kali ini tiketnya nggak akan keluar lagi, seperti saat kita masuk. Nah, di tiap stasiun BTS ini, juga banya terdapat map map yang menjelaskan, kalo mau ke sini keluar lewat mana, cukup memudahkan kita banget yang nggak tau arah di sini. Kami pun berjalan menuju hotel kami dan mungkin karena udah kecapean dan kelaparan, jadi berasa lama banget nyampenya. berasa 10 menit itu jadi lamaaaa banget, but apa mau dikata, akhirnya sampe, dan setelah mengurus segala proses check in, kami pun akhirnya bisa merasakan kapan yang nyaman dan mengistirahatkan jiwa dan raga ini.

Bangkok City hotel

Bangkok City hotel

Bangkok City hotel

Bangkok City hotel

Kami sudah booking hotel ini jauh jauh hari, kami menemukan hotel ini di agoda, ada promo di hotel ini, sehingga semalamnya kami hanya perlu membayar sekitar  200.000 IDR saja. kamar kami cukup besar dan surprisingly good, dengan harga yang kami bayarkan, kami mendapatkan kamar yang nyaman bahkan dengan kamar mandi yang mempunya bath up, airnya tersedia panas dan dingin, handuk dan perlatan mandi sabun, sampo, sikat gigi dan odol sudah tersedia. kami pun mendapatkan 2 botol air minum setiap harinya. Ada teko listrik jika ingin masak air panas, gelas, dan juga sudah dilengkapi dengan TV. Kamarnya cukup nyaman. Kami juga mendapatkan sarapan disini, buffet style pula, all you can eat.

View From My Room

View From My Room

Kami memutuskan, akan mandi kemudian pergi ke mall terdekat, untuk mencari makanan. tetapi sayang sekali di luar hujan dan cukup deras. Selain itu, Big Sis juga sedikit masuk angin dan kurang enak badan, jadi akhirnya kami memutuskan untuk makan di hotel saja. Kami pun menelepon room service dan memesan nasi goreng dan pad thai. Untuk rasa not bad lah, cuma kurang recommended menurut saya, apalagi di Thailand ini banyak sekali makanan yang enak-enak, jadi kalo bisa cari di luar dan memungkinkan, mungkin alangkah baiknya jangan memesan makanan hotel. untuk Pad Thai, rasanya enak but, tekstur kwetiaunya seperti kwetiau abang abang jualan nasi goreng tek tek, atau secara kasarnya kwetiau karet. kecewa mode on, waktu liatin nih pad thai. untuk nasi gorengnya juga biasa aja, not special, but lumayan lah. Sepertinya orang Thailand suka makan daun bawang deh, liat aja di dua menu ini, ada daun bawangnya banyak pula.

Pad Thai

Pad Thai

Fried rice

Fried rice

Setelah hujan reda, kami pun memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar hotel kami. apalagi makan malam kami tadi tidak terlalu memuaskan, jadi kami berniat untuk mencari cemilan khas thailand untuk memanjakan lidah kami yang kurang bergoyang hari ini. ^^. Tidak sampai 1 menit, kami menemukan Seven Eleven, dan nggak jauh dari situ, ada banyak sekali restoran, tapi kami nggak PD buat masuk ke salah satu restoran itu, soalnya menu menunya nggak ada yang pake bahasa inggris, setelah berjalan beberapa saat kami pun menemukan penjual banana pancake, sebelumnya kami udah sering mendengar banana pancake ini cukup terkenal di Thailand dan enak banget kabarnya. So, kami mampir deh, dan membeli satu.

Banana Pancake

Banana Pancake

Proses pembuatan banana pancake ini cukup mengejutkan bagi kami, ternyata hampir mirip dengan martabak telur di Indonesia, cuma bedanya daging dagin, daun bawangnya diganti jadi pisang. ngeliat penjualnya ngocokin telor, kemudian potong potong pisang masukin ke telor kocoknya sempet buat kita mikir, emang enaknya pisang campur telor. kemudian penjulnya pun mengeluarkan adonan kulitnya, melebarkannya dan meletakkannya di pengorengan, lalu menuang adonan isinya (telor+pisang), Dibalik balik sampe golden, diangkat, dipotong potong, lalu dikasih susu kental manis di atasnya dan sedikit taburan gula. Hmmm, look delicious now, dan we taste it, and it’s heaven, crispy outside, melting inside. really really good. Recommended , two thumbs up… *ngiler nih ngebayanginnya lagi.

Sticky rice + Mango

Sticky rice + Mango

kami juga menemukan salah satu inceran kami di Thailang, yaitu Khao Niaow Mang Ruang, coconut sticky rice and mango, Ketan + mangga. Dan sekali lagi tidak mengecewakan kami, Ketannya yang agak asin dicampur mangganya yang manis, so good, blended harmoniously.

So, setelah puas berbelanja makanan, kami pun kembali ke hotel, dan memutuskan untuk bersantai di hotel saja, mengembalikan kekuatan untuk berpetualang lagi besoknya. ^^

So, day 1 is over, please wait for the other days, Thanks.

By:  Lil Sis.


Traveling to Thailand – Day 2

$
0
0

Day 2

Hari kedua di Thailand ini mungkin hari yang paling melelahkan di liburan kami ini, but still exciting. So, hari pertama kami bangun, dan bersiap siap, mandi dan aneka kegiatan di pagi hari. setelah siap, kmi pun turun untuk brekfast. di Bangkok City Hotel ini, breakfast nya ala ala buffet, all you can eat. Tidak terlalu banyak jenis makanan yang disediakan, tetapi cukup beragam, ada nasi + lauk pauk dan sayurannya, sup, salad dan buah buahan. Ada juga bakpao, roti, dan pastry. untuk minumannya, ada air putih, susu, kopi, teh, dan jus. Makanan yang disediakan juga ada yang khas Thailand, seperti Pad Thai, lalu sup yang dari santan sepertinya, aku nggak tahu sih namanya apa. Cukup enak dan lumayan buat isi tenanga sebelum jalan panjang yang akan kami lalui nantinya.

Setelah makan, kami pun naik kembali ke kamar, mengambil barang barang yang harus kami bawa, dan turun kembali ke lobby. Aku dan Big Sis berbagi tugas, Aku bertugas mengisi botol botol kosong kami dengan air minum di restoran, karena mumpung masih jam breakfast, jadi station airnya masih penuh. dan Big Sis sendiri pergi ke area, komputer, untuk memastikan rute kami hari ini. Harus kemana dan naik apa. Setelah semuanya fixed, kami pun berangkat. Haduhhh, bener-bener pans di Bangkok, kami belum terlalu siang berangkat, tapi panas mataharinya sangat WOW, menyengat di kulit. So, tips buat temen-temen, jangan lupa bawa Sun Block dan digunakan sebelum bepergian keluar ruangan.

Hari ini, kami berencana wisata temple to temple. So, tujuan pertama kami adalah Wat Arun.

Wat Arun

Wat Arun


Dari hotel kami pun berjalan menuju BTS tersekat, yaitu Ratchathewi, dari sini, kami naik bts sampai Ke Siam untuk transit. Kami pindah ke Silom Line ke arah Wong wian Yai, dan turun di stasiun Saphan Taksin. Biaya yang kami keluarkan untuk naik BTS dari Ratchathewi sampai Saphan Taksin ini 32 THB per orangnya. Setelah sampai saphan Taksin, kami keluar stasiun pergi menuju Central Pier. Central Pier ini bisa kita ibaratkan halte kalo lagi nunggu bus. Tidak terlalu jauh dari Saphan Taksin, setelah turun dari stasiun, sudah terlihat kok Chao Praya rivernya, dan kita juga udah bisa melihat banyak kapal yang lalu lalang. Untuk pergi ke Wat Arun, kita harus naik Chao Praya Express dari Central Pier ke Tha Thien Pier. Ada bermacam-macam tipe kapal, mereka membedakannya berdasarkan warna benderanya. Jadi setiap kapal itu memiliki bendera dengan warna yang berbeda. dan rute nya ditentukan dari warna benderanya. Untuk pergi ke Tha Thien Pier, kita bisa menaiki kapal yang tidak berbendera, bendera biru, atau bendera orange. Dari pengalaman ku, kalo bendera biru, adalah bendera khusus turis, biaya tiketnya lebih mahal, tapi kapalnya lebih besar dan lebih bagusya, selain itu kapal mereka cepet banget datangnya, dibandingkan kapal yang kami naiki, nunggunya lama banget. Aku dan Big Sis memilih naik kapal berbendera orange saja. Oh ya, kita tidak perlu membeli tiket dulu, karena kita bise membayar tiketnya langsung di kapal.

Port + Boat

Port + Boat

Nah, setelah sampai di Tha Thien Pier, kami pun turun dari kapal, jangan lupa terus berpegangannya ketika jalan di atas kapal, karena kapalnya goyang goyang terus, nggak pegangan ntar jatoh lagi. Setelah itu kami harus lanjut naik kapal lagi untuk menyeberang ke Wat Arun. Biaya yang harus kami keluarkan naik kapal sampai ke Wat Arun adalah 36 THB perorangnya. Sebelum masuk ke Wat Arun, kami masuk ke Ordination Hall terlebih dahulu. Di tempat ini terdapat altar patung Buddha, dan banyak lukisan di dinding yang menceritakan kehidupan dewa dewa, banyak juga patung Buddha yang mengelilingi tempat ini. Dan temple ini juga bener bener khas dengan arsitektur Thailand. Cukup menarik dan mengesankan.

Dari Ordination Hall, kami pun berjalan menuju Wat Arun, kami banyak menemui, tempat foto yang bagian mukanya dibolongin, biar kita bisa memasukkan wajah kita di situ, untuk lucu lucu difoto. tapi jangan salah ya, ternyata itu nggak gratis, walau keliatan nggak ditungguin siapa-siapa, ternyata kalo mau foto di situ tuh pake bayar. Udah ada ibu-ibu yang biasanya duduk nggak jauh dari situ, biasanya di tempat yang nggak panas, sekalian neduh. Akan datang dan minta bayaran kalo kalian udah foto-foto, atau ada juga sih ibu-ibu yang memang menawarkan foto foto lengkap dengan baju khas Thailand, jadi kita bisa pinjem dulu. Di sekitar Wat Arun ini, juga banyak orang yang jualan, dari souvenir, baju, topi, dan lain-lain, makanan juga ada loh. Dan, mungkin karena banyak orang Indonesia yang suka jalan-jalan ke Bangkok, banyak penjual disini yang bisa bahasa Indonesia. Sekedar conversation untuk jual beli sih, tapi cukup mengagetkan juga. Hahahha. Sebelum masuk pun, kami membeli Topi, karena panas banget….. Topi nya 100 THB. Kami juga membeli kelapa Bangkok untuk melepas dahaga, dan memang mau cobain rasanya kayak apa. harganya 50 THB. Untuk kelapa ini, kami lupa minta turunin harga, mungkin karena emang udah haus banget, harusnya sih bisa lebih murah.

 Wat Arun

Wat Arun

Akhirnya kami pun masuk ke Wat Arun, sebelumnya beli tiket dulu. harganya 50 THB per orang. Wow, bener-bener keren, ditambah langit biru yang aduhai, keren banget templenya. kabarnya sih Wat Arun ini akan lebih bagus kalo sore hari, karena dari judulnya aja Wat Arun itu artinya Kuil Senja. Kita juga bisa naik ke atas, cuma aku dan Big sis nggak naik, karena naik sampe undakan pertama aja tuh udah sengsara banget, panas dan ditambah tangganya itu tinggi tinggi banget, pas turunnya aja udah serem banget, curam euy… so, akhirnya kami cuma mengelilingi bagian bawah dan foto foto disini.

Wat Arun

Wat Arun

Setelah dari Wat Arun, kami pun lanjut ke Wat Po. sari Wat Arun, kami harus menaiki kapal kembali ke Tha Thien Pier telebih dahulu, dari situ kami baru berjalan kaki menuju Wat Po, kurang lebih 5 menit lah. Tiket masuk Wat Po, masing masing 100 THB. Di tiket itu kami mendapatkan voucher untuk free drink. langsung deh, kami cari stand free drinknya, dan menreka menyediakan air mineral dingin, WOW surganya. Asli deh, Bangkok is Super hot city, sambil minum di bawah pohon (ngadem), kami pun memoles sun block lagi. Tunggu beberapa saat smbil mengistirahatkan kaki, kami pun mulai menjelajahi Wat po. Di wat po ini banyak sekali candi candi kecil, bannyak juga bangunan bangunan yang didalamnya terdapat altar Buddha, kami pun sempat masuk beberapa bangunan, untuk bernamaskara. Tetapi The High Lightnya tentu saja, patung Buddha yang sedang berbaring, yang sangan besar dan panjang itu, atau lebih dikenal dengan Reclining Buddha. di ruangan tempat Reclining Buddha ini juga terdapat mangkok-mangkok yang berjajar rapi, orang orang dapat bederma dan akan mendapatkan semangkok koin, yang nantinya koin koin ini akan dimasukkan ke mangkok mangkok itu. Sambil berdoa dan mengumpulkan energi positif, kabarnya dapat membawa keberuntungan dan hal baik bagi hidup kita. oh ya di wat po ini juga terdapat sekolah pijat, karena Thailang juga terkenal dengan Thai Massagenya, jadi mungkin temen-temen mau coba. hahaha. Di wt po ini juga kami menemukan stasiun pengisian air minum, bener bener oasis di padang gurun. di tempat ini disediakan juga gelas, airnya pun air dingin. langsung deh, botol botol kosong kami, kami is sampai full.

Wat Po

Wat Po

Wat Po

Wat Po

Dari Wat Po, kami pun menuju Grand Palace, harusnya dari peta, Grand Palace ini terletak di seberang Wat Po, keluar dari Wat Po pun kami sudah bisa melihat pagar putihnya. Ternyata oh ternyata pintu masuknya nun jauh di sana. Jadi lebih tepatnya, Wat Po ini berada di belakang Grand Palace, dan mengingat Grand Palace yang sangat besar, menyusuri jalanan dari belakng hingga depan, so damn far… Untung kami mampir sebentar ke abang abang yang lagi jualan di depan Wat Po. Setelah galau mau beli apa, kami akhirnya memutuskan untuk membeli sate babi goreng. Yang ternyata rasanya aduhai… enak banget, dengan harga 10 THB satu tusuknya. Ini nih penampakannya.

Pork Satay

Pork Satay

Lumayan, perjalanan jauh sambil diterpa teriknya panas matahari, ketolong gara-gara sate ini. Kita pun berjalan, jalan, jalan, dan jalan, tapi sama sekali nggak menemukan pintu gerbangnya. Sudah hampir desperate, liat tuk tuk pun jadi mikir, apa naik tuk tuk aja ya. Tapi kita terus berjalan ngikutin orang-orang yang bayak juga jalan kaki dari Wat Po ke grand palace, sampai akhirnya ada belokan, kami belok ke kanan, dan melihat pintu gerbangnya. Hooray, akhirnya sampe juga….. Di pelataran, kami nggak langsung masuk, kami duduk duduk di bawah pohon, sambil memperhatikan orang-orang. atau lebih tepatnya, kenapa kami duduk, karena kami nggak tau harus berjalan ke mana dulu, loket tiketnya dimana, kok banyak yang masuk ke situ, itu tempat apa, So, duduk, sambil liat-liat, dan akhirnya, kami pun tahu arak loketnya, berjalan ke sana, membeli tiketnya, 500 THB per orang. dan masuk deh… Sebenarnya Grand palace ini sangat amat luas, tapi kami tidak masuk ke semua tempat yang ada, kami hanya berjalan jalan, melihat lihat kemana kaki ini melangkah. Tapi karena tempat ini bener-bener besar, jangan lupa ambil petanya, biar nggak kesasar. Hahaha. Oh ya, Grand palace ini dari namanya aja istana, tentu aja harusnya tempat tinggal keluarga kerajaan dong. Jadi pengen ketemu nih, salah satu aja, siapa aja. but, kayaknya ngak mungkin deh, karena katanya sejak jadi tempat wisata, keluarga kerajaan nggak tinggal di situ lagi, cuma kalo ada event-event tertentu mereka baru datang ke sana, biasanya kalo mau berdoa, soalnya disana kan ada temple juga.
 berikut, foto foto kami di sana.

Grand Palace

Grand Palace

Grand Palace

Grand Palace

Grand Palace

Grand Palace

Grand Palace

Grand Palace

Dari grand palace, kami pun pergi ke Khaosan road, di Khaosan road ini kami berencana untuk makan siang, dan tentu saja berbelanja. Dari Grand Palace, kami naik tuk tuk ke sana, 100 THB biayanya. Sampai di Khaosand, memang jalan itu isinya toko toko semua, khususnya toko toko baju. Oh ya, bagi penggemar Running Man, mereka pernah syuting di sini loh. Kami juga menemukan restoran tempat mereka main game tebak tebakan di sana. Hahaha. Kami menemukan penjual pad thai di sana, langsung deh pesan 1 porsi, rencananya mau cobain kuliner thailand yang lain juga, jadi pesennya 1 porsi doang. dan, nggak mengecewakan, enak banget…. dan harganya juga cuma 30 THB. Enak enak enak.

Pad Thai

Pad Thai

Kami pun jalan lagi, tapi kok nggak ada jualan lain ya, cuma da jus, minuma, tapi makanan lain, nihil, nggak ada. Denger-denger sih weekend dan malem baru lebih rame, kalo nggak malem, apalagi hari biasa, emang nggak terlalu banya yang julan. *Sight, apa boleh buat deh, kami pun akhirnya melihat ada tempat makan, di ruangan, bukan di pinggir jalan seperti pad thai yang kami beli tadi. Di dalam ruangan yang artinya pasti ada AC dan adem. So, kami memutuskan untuk makan di sana. Nama tempatnya adalah Pacata.

Pacata

Pacata

Interior nya cukup asyik dan tentunya adem, di dindingnya ada peta dunia, dan banyak foto-foto pengunjung yang ditempel di situ, tentunya sesuai negara mereka. Aku lupa kami memesan apa, nama menunya lupa. tapi yang jelas nasi + chicken katsu + saos kari ala jepang. Lumayan enak kok.

Pacata

Pacata

Setelah dari Khaosan Road, kami pun menuju Tha Phra Atit, untuk kembali naik kapal menuju Central Pier. Berbeka petunjuk dari internat yang sudah kami cari cari sebelumnya, kami pun menyusuri jalan ke sana, tapi sayangnya mungkin kami nggak bisa baca peta, atau petunjuk yang kami baca kurang tepat, kami beberapa kali salah jalan. Sampai akhirnya kami memutuskan masuk ke sebuah bakery, membeli sepotong roti di sana, duduk duduk sebentar, dan bertanya ke pemiliknya cara untuk menuju Tha Phra Atit ini, dan akhirnya pun kami dapat mengetahui jalan yang benar, mengikuti petunjuk darinya, kami pun sampai, tidak seperti central pier, Tha Phra atit ini cuma seperti gang kecil, dimana ada kursi untuk menunggu dan seorang penjaga, kami membeli tiket dulu, duduk duk menunggu kapal, kapal orange datang, kami pun naik dan sampailah di Central Pier.

Bread

Bread

Dari central Pier, kami pergi ke BTS Station Saphan Taksin, dari sana kami naik BTS ke National Stadium. Kami berencana pergi ke MBK. Kami memutuskan pergi ke mBK, selain karena kabarnya di sini banyak tempat yang menjual oleh-oleh khas thailand, dari selebaran yang kami dapatkan di hotel, MBK juga menyediakan free welcome drink dan free T-Shirt kepada turis, cukup menunjukkan passport, dan kami akan mendapatkannya. Hidup gratisan… Sesampainya di MBK, kami langsung mencari tempat pengambilan barang-barang free ini, untuk minuman kami mendapatkan Es Teh Tarik dan harus diambil di food courtnya, dan untuk T-Shirt kami harus mengambil di bagian informasi. Ketika berjalan-jalan di MBK kami juga sempat membeli Jus jeruk yang seger abis dan kue yang isinya kelapa, kue ini seperti crepes, garing, dan di dalamnya ada isiannya seperti kelapa, kacang, dll. Agak kecewa membeli kue ini, bukan karena nggak enak, tapi gara-gara ada penjual lain, yang kuenya lebih menarik, isiannya selain yang disebukan tadi, ada fla putih yang nampaknya enak bangettt… But, apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Kami pun membeli beberapa oleh-oleh disini, oleh-oleh makanan sih, seperti manisan nanas, keripik durian, lalu ada olehan daging babi, seperti dendeng, tapi jauh lebh tipis, dan garing, enak deh…

Free - Thai Ice Tea

Free – Thai Ice Tea

Coconut crepes

Coconut crepes (ngasal namanya)

Setelah dari MBK, kami pun pergi ke Somtam Nua. Somtam Nua ini restoran yang menyediakan Somtam, yaitu salad pepaya muda, rasanya asem, pedes, ada kacangnya, enak deh. Selain somtam, menu ayam gorangnya juga banyak peminatnya. Kabar burungnya, restoran ini nggak boleh nggak didatengin kalo ke Thailand. So, kami pun pergi, berbekal alamatnya Siam square Soi 5, kami pun sampai selamat ke tujuan setelah melewati, berdesak-desakkan dengan orang-orang yang jual beli di pinggiran jalan. dan emang sesuai kabarnya, Somtam nua ini rame banget, kami harus menunggu beberapa saat, sampe dapet meja. Nggak lama lama, kami pun memesan Som Tam + Ayam gorengnya. sayangnya kami salah pesan nasi, kami memesan nasi putih biasa, padahal harusnya di sini kami memesan nasi ketan (sticky rice), tapi apa boleh buat deh. Somtamnya bener-bener pedes, bagi yang nggak bisa makan pedes, mungkin jangan dicoba, tapi dijamin nyesel, pedesnya nagih bo. recommended pokoknya. Kebetulan, orang asli Thailang, duduk di sebelah meja kami, mereka bertiga dan masing-masing memesan 1 porsi Somtam, itu menunjukkan betapa mereka suka banget sama Somtamnya. Ayam Gorengnya juga enak, rasanya seperti ayam goreng rumahan, nggak kayak KFC, yang fast food gitu. Somtam Nua, the place you must go, trust me !!!

Rice

Rice

Som Tam

Som Tam

Fried Chicken

Fried Chicken

Setelah selesai makan, kami pun naik BTS kembali dan pulang ke hotel. Sesampainya di hotel, kami pun mandi dan bersih bersih, serta merapikan belanjaan kami. Bener-bener perjalanan yang melelahkan. setelah mandi, aku juga menyempatkan diri pergi ke seven eleven, sebelah hotel, untuk beli es Krim. hahaha. kebetulan kemarin, aku menemukan es krim yang nggak ada di Indonesia, jadi pengen nyobain dong, jadi hari ini, habis beres-beres, jalan bentar deh ke sevel, beli Cornetto, rasa Green tea. Seperti es krim pada umumnya, pasti enak. Green teany cukup terasa, tidak terlalu pahit, tapi digabungkan dengan eskrim vanillanya, rasanya ok banget, dan penampakannya…

Cornetto Green Tea

Cornetto Green Tea

So, today is over. kami pun akhirnya tidur, untuk charging tenaga demi hari esok. Kaki yang  pegel, dan kulit yang udah terbakar sinar matahari ini perlu diistirahtkan dulu. But today is really really awesome, banyak banget yang kami lihat di thailand, dari arsitektur temple-templenya, khas banget, lalu bagaimana mereka bisa mengelola pariwisatanya, orang-orangnya, dan makanannya yang enak enak. So great.

Day 3 in Thailand, ditunggu yak…

By: Lil Sis

 


Traveling to Thailand – Day 3

$
0
0

Udah hari ketiga kami di Bangkok. Karena hari ini hari minggu, so kita berencana pergi ke Chatucak, Weekend market. Chatucak ini sesuai namanya weekend market, cuma buka pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi kalo temen-temen, kebetulan berada di Bangkok pada hari Sabtu atau Minggu dan ada berencana untuk berbelanja, Chatucak is a place you must go. Dari baju, celana, sepatu, souvenir khas Thailand, piring, barang-barang keramik, dan masih banyak lagi dijual di sana. Lengkap deh, pokoknya.

Dari tempat kami menginap, Bangkok City Hotel, kami naik BTS dari Ratchathewi Station ke Mo Chit. Dari Mo Chit, kami lanjut dengan menaiki MRT, dari Chatucak Park Station ke Kamphangphet. Ini adalah pertama kalinya kami menaiki MRT di Bangkok. Caranya hampir sama dengan BTS ataupun MRT di Singapore. DI station MRT nya terdapat beberapa Ticket’s Machine, disitu, kita tinggal pilih, tujuan station kita, masukkan uang sesuai jumlah yang tertera. dan kita akan mendapatkan suatu token sebagai akses card untuk masuk dan keluar station. Bedanya cuma di token ini aja kok. Kalo BTS kan kita dapet kartu, kalo MRT kita dapet token yang berbentuk koin, bulat, hitam, bahan luarnya dari plastik, dan cukup tebal. Di palang masuk, kita tinggak men-tap token itu ke mesin yang ada, dan ketika keluar ada lubang, seperti celengan untuk memasukkan token tersebut. Tentu saja token ini harus kita jaga baik-baik, jangan sampe hilang.

Chatucak Weekend Market

Chatucak Weekend Market


Sepertinya kami sedikit kepagian datang ke Chatucak, toko-toko masih banyak yang belum buka. Dari informasi yang kami dapatkan, memang jika hari minggu mereka buka lebih siang, sekitar jam 11 la baru toko-toko buka. Chatucak ini terdiri dari banyak section-section yang menentukan apa yang dijual. Misalnya section 1 menjual buku-buku, section 9 menjual pakaian, dst. Toko toko di Chatucak ini juga hanya dipisahkan oleh gang gang kecil (Soi), kita tidak akan mendapatkan sinar matahari, karena terlalu padatnya. Cukup membingungkan jika sudah berada di dalam, seperti berada di maze besar yang dinding dindingnya merupaka toko-toko yang dapat melahap uang kita, terlalu banyak barang-barang yang murah dan menarik disana.

Oleh karena itu, ada baiknya kita mengambil map atau peta terlebih dahulu. Peta itu dapat diminta ke polisi pariwisata yang memang sering berkeliling ataupun pergi ke pintu masuk utamnya. Di sana terdapat bagian informasi yang memiliki peta. Dengan peta, kita bisa mengetahui section apa menjual apa, dan ketika kita berada di soi A kita mau ke soi Z, maka kita harus ke arah mana, sangat terbantu sekali. Selain untuk petunjuk arah, peta ini cukup berguna untuk menjadi kipas darurat, karena walaupunt tidak ada sinar matahari yang terik, tapi ramainya orang dan sempitnya jalan, membuat cukup pengap juga. Peta(kipas) ini sangat membantu banget.

Di Chatucak ini banyak sekali toko-toko yang bisa membuat kita terheran-heran karena murahnya. Kebetulan kami melewati toko yang khusus menjual jeans, dan harganya sungguh mencengangkan, hanya 100 THB, atau sekitar 35000 IDR saja. Jeans yang biasanya saya beli ratusan ribu, disini dapat dibeli kurang dari 50ribu, mimpi apa saya kemarin. Jika teman-teman pikir, mungkin kualitasnya jelek, atau modelnya jelek, temen-temen salah besar. Menurut saya modelnya keren dan kualitasnya juga ok. Selain jeans, baju-baju kemeja, T-shirt, juga banyak yang murah-murah. Baju terusan, atau dress, bahkan ada yang kurang dari 200 THB. Mungkin kata orang Bangkok itu surga belanja, ada benarnya. Murah-murah banget cin. Memang nggak semuanya murah, banyak juga yang harganya standard, atau bahkan lebih tinggi. Tapi jika ketemu yang urah, murahnya tuh gila bener. So, jika niat belanja, Chatucak adalah tempat no 1 yang wajib dikunjungi.

Setelah capek berkeliling, dan kita udah mulai laper, kami pun memutuskan untuk makan. Di Chatucak ini, banyak sekali tempat makan yang terlihat enak-enak. Banyak sekali food-food station untuk cemilan sampai makanan berat. Dan untuk makan siang kami, kami tentunya memesan makanan khas Thailand yaitu Tom Yum. Slurpp, kebanyang lagi rasanya jadi pengen.

Lunch @Chatucak

Lunch @Chatucak

Ini situasi, tempat kami makan, karena disini menunya digantung-gantung, terus pake gambar, jadi cukup gampang buat kasih tau ke penjualnya apa yang mau kita pesan. Mereka juga cukup sigap memberikan kita tempat duduk, lalu merekomendasi makanan apa yang bisa dipesan. Kami pun memesan Tom Yum dan Nasi putih. Kami hanya memesan itu saja, karena terlalu banyak jajanan di sini yang ingin kami cicipi. Jadi untuk makanan utama cukup pesan 1 porsi saja untuk dibagi dua.

Tom Yum @Chatucak

Tom Yum @Chatucak

Tom Yum yang kami pesan, bukan sembarang Tom Yum. Tom Yum ini sepertinya dimasak dengan santan juga. Walaupun hari panas, dan Tom Yum ini disajikan panas dan pedas, tetap rasanya nendang banget. Asem, pedes, dan gurih kuahnya bener-bener made my day. So deliciously, porsinya cukup besar, dan seafoodnya juga cukup banyak. Oke banget deh nih tomyum. Apalagi selama di Indonesia, aku belum pernah makan tom yum yang dimasak dengan santan, jadi rasanya cukup baru bagiku, dan nagih banget deh. Asem Pedes Gurih. Yummy….

Rice @Chatucak

Rice @Chatucak

Lime Juice, Pork Satay, Grill Squid, Blueberry juice

Lime Juice, Pork Satay, Grill Squid, Blueberry juice

Berhubung udah siang, dan matahari itu udah terik banget, ditambah udara yang pengap di dalam pasar, bener-bener berasa dehidrasi tingkat dewa. Bener-bener butuh yang dingin dingin seger seger A.S.A.P. So, selagi jalan kami menemukan tukang jual Lime Juice, So, kita beli deh, dan rasanya cetar membahana tralala banget. Limenya yang asem, dengan air es yang dingin, ditambah gula yang manis, plus satu bumbu rahasia yang bikin rasanya itu blended dengan sempurna, GARAM, the hero of this drink I think. Surprisingly better that our expectation, Lime Juice ini bener-bener seger dan enakkkk banget. Untuk minuman, kami juga membeli Blueberry Juice, yang juga enak, asli, bukan pake pewarna, rasanya membuktikan banget kalo itu bener-bener asli. Enak Enak Enak. Dan untuk cemilan kami tentu saja membeli Pork Satay, udah nyobain waktu di Wat Po dulu, jadi ketagihan, beli lagi deh jadinya di Chatucak. Dan tentu aja nggak mengecewakan ENAK. This is one thing why I love Thailand, the food is extraordinary, with cheap price but expensive taste. Cool… Oh ya, kami juga membeli Grill Squid, atau cumi-cumi bakar, tapi menurut aku just so so, nggak terlalu enak, masih enakan yang dibakar mama ku di rumah. Hahahha.

Food Stand @Chatucak

Food Stand @Chatucak

Food Stand @Chatucak

Food Stand @Chatucak

Food Stand @Chatucak

Food Stand @Chatucak

Banyak banget yang jualan makanan di sini, jadi jangan tkaut kelaparan deh kalo disini. Oh ya sebagai desset kami juga membeli Coconut Ice Cream. Dan rasanya juga enak banget, kelapa abis. Es Krim nya disajikan di dalam batok kelapa, yang masih ada daging kelapanya, masih muda, es krimnya juga ditaburi kacang. Selain es krim, daging kelapanya, Coconut Ice Cream ini juga dilengkapi air kelapa mudanya. Dan rasanya tuh ajib banget. Kelapa banget, daging kelapa yang masih nempel di batok kelapanya juga lembut banget. AIr kelapanya juga seger banget. One of my favourite thing in Bangkok. Wajib dicoba!!! Ini nih penampakannya.

Cocunut Ice Cream

Cocunut Ice Cream

Setelah capek berbelanja, capek makan, dan capek kepanasan, kami pun memutuskan untuk pulang. KArena kepanasan di luar sana, ketika masuk ke MRT station, rasanya surga banget. Kami sempet duduk duduk selonjoran kaki di sana sebelum melanjutkan perjalan pulang kami. Sedikit nggak etis sih, but banyak yang melakukannya, dan kaki juga udah mau copot kayaknya, jadi istirahat dikit deh. ^^ . Rute pulang kami, kebalikan dari rute pergi kami, dari Kampangphet Station kami naik MRT ke Chatucak Park, hanya 1 pemberhentian saja, dari situ kami naik BTS lagi dan kembali ke hotel kami. Di MoChit Station, kami kebetulan menemukan McDonald. Dan di sini terdapat menu yang nggak pernah kami coba sebelumnya, mneu ini juga nggak ada di Indonesia. SO, kmai beli deh. Corn Pie dan Pineaplle Pie, kulitnya crispy, tapi isiannya lembut dan ini disajikan panas. Cukup unik dan tidak terlalu special but still Okay. Ini nih, penampakannya…

Pineaplle & Corn Pie By McD

Pineaplle & Corn Pie By McD

 

Memang masih sore, bahkan ketika kami sampai ke hotel, kamar kami belum selesai dibereskan oleh Cleaning Servicenya, mereka baru saja mulai membersihkan kamr kami, masih dilorong ujung Ibu-ibunya. So, kami memutuskan untuk makan sore dulu, baru kembali ke kamar, sekalian nunggu kamar dibersihkan. Malam ini rencana kami, pergi ke Siam Niramit, jadi tentunya kami harus makan dan mandi dulu baru kesana. Karena kamar belum selesai dibereskan, maka kami pun memutuskan untuk makan dulu. DI sekitar hotel kami berjalan jalan dan menemukan abang penjual Ayam Goreng. Wanginya enak, jadi kami beli deh 1 porsi. Setelah itu kami kembali ke hotel, pergi ke restorannya dan memesan Tom Yum Fried Rice sebagai teman Ayam Goreng kami. Untuk Tom Yum Fried Ricenya rasanya enak, tapi bisa ditebak lah. Tapi untuk ayam gorengnya, enak banget. Rasanya homemade banget, dan memang seperti ayam goreng buatan rumah, buatan mama, dibumbui dengan benar, nggak cuma kulit luarnya aja yang berasa, tetapi dagingnya juga enak. Enak dan bikin nagih, apalagi sambelnya yang enak. Hmmmm, wajib deh cobain ayam goreng di Thailang, dibanding ayam goreng Indonesia, yang hanya kriuk-kriuk kulitnya doang, tapi dagingnya nggak berasa.

Fried Chicken, Tom Yum Fried Rice

Fried Chicken, Tom Yum Fried Rice

Setelah makan, kami pun kembali ke kamar, kama pun sudah rapi dibersihkan, so time to take a bath. Sambil menunggu giliran mandi, aku masih sempat memasak Cup Noodles yang kemarin sempat aku beli DI Seven Eleven. Cup Noodlesnya rasa Tom Yum. Sepertinya mie instant itu emang enak ya, nggak indomie, nggak mie instant negara lain. rasanya enak, dan karena praktis bikinnya, Mie Instant itu emang jadi kesukaan banyak orang. Cup Noodles yang aku beli rasa Tom Yum. Rasanya agak sedikit asem, but Tom Yum emang asem kan. Yummy…

Cup Noodles

Cup Noodles, Tom Yum

Setelah mandi dan membereskan belanjaan kami dari Chatucak, kami pun keluar lagi. Seperti biasa, naik BTS dari Ratchathewi, kami menuju Asok Station. Dari Asok, kami pun lanjut naik MRT dari Sukhumvit menuju Thailand Cultural Center Station. Dari sini, kami keluar ke Exit 1. Di sana terdapat halte bus, dimana ada shuttle bus yang akan mengantarkan kami ke Siam Niramit dengan nyaman dan aman. Shuttle Bus yang pertama dimulai jam 18.00, untungnya kami sampai tepat waktu, dan shuttle busnya sudah stand by di sana, kami pun naik. ternyata busnya cukup nyaman, bus ini terdiri dari 4 row + 1 row dibagian depan (tempat supir). Cukup besar dan nyaman, 1 row bisa diisi 3 sampai 4 orang, Kami merupakan penumpang pertama bus itu, selagi sepi sempat foto-foto sih, di dalam busnya. terus masuk deh penumpang selanjutnya, ibu dan anak orang korea kayaknya, dari bahasa yang mereka gunaka. Lalu setelah itu masuk beberapa penumpang lagi. Dan mobil pun berangkat. Oh ya, shuttle bus ini FREE loh. So, bagi temen-temen yang bingung caranya ke Siam Niramit, mau dengan cara yang aman, mudah dan murah, shuttle bus ini jawabannya.

Sesampainya di Siam Niramit, kami pun menukarkan tiket yang sudah kami beli secara online sebelumnya. Setelah tiket didapat, kami disambut wanita-wanita yang berpakaian khas traditional Thailand, mereka menyematkan bunga anggrek di dada kami, lalu mengajak kami foto bersama, dan kemudian memberika kami kupan foto tersebut. Jadi nantinya kupon itu bisa kami tukarkan dengan foto tersebut nantinya, tentu saja harus bayar jika mau. Kami pun masuk ke area Siam Niramit tersebut. Kami disambut dengan gajah di depan pintu masuknya. So, kamera pun keluar dan foto-foto deh sama gajah. Banyak juga spot-spot lain kita bisa foto disini. Lagipula acara baru mulai jam 8 malam, dan kami jam 18.30 sudah sampai di sana. Jadi kami masih punya banyak waktu untuk jalan-jalan disekeliling tempat pemetasan, sebelum acara dimulai.

Siam Niramit

Siam Niramit

Di Siam Niramit ini, terdapat beberapa replika desa desa di Thailand (Village of the Four Regions). Ada rumah-rumah traditional, candi, kerajinan khas, dan makanan khas desa-desa tersebut. Ketika masuk ke area itu, kami disambut dengan Rice Cracker, rice cracker ini merupakan cemilan yang terbut dari beras, berasnya sudah dibuat crispy seperti pop rice, yang kemudian diberi serutan kelap di atasnya. Yummy, di station selanjutnya kami juga disuguhkan Rice puding, rasanya seperti kue Serabi, anget-anget, gurih dan yummy. Selain station-station makanan, ada juga station dimana terdapat orang yang sedang menenun, sutra-sutra yang berbentuk kepompong pun diletakkan disitu. Ternyata di Thailand juga ada Batiuk dan Wayang loh, untuk wayangnya mungkin tokoh-tokohnya berbeda, tapi cara mainnya hampir sama dengan Indonesia, untuk batiknya, sepertinya batik Thailand lebih colourful dari Indonesia. Tapi menurut aku lebih bagus batik Indonesia, terkesan lebih unik dan lebih etnis.

Siam Niramit

Siam Niramit

Siam Niramit

Siam Niramit

Siam Niramit

Siam Niramit

Selain itu, Siam Niramit ini juga menampilkan pertujukan musik dan tari-tarian. Bahkan penonton pun diajak untuk ikut menari. Benar-benar paket wisata yang komplit Siam Niramit ini. Di Siam Niramit ini, sebenarnya terdapat pake maket buffet, all you can eat. Jadi Pintu mulai dibuka 17.30, pengunjung udah bisa masuk dan bisa makan dulu. Jam 20.00 baru acara mulai. Tapi, aku dan Big Sis tidak membeli tiket yang include dining, jadi untuk mengisi waktu sebelum acara dimulai, menonton pertunjukkan dulu deh.

Siam Niramit

Siam Niramit

Tak lama kemudian, pintu ke hall tempat pertunjukkan pun dibuka, kami pun mengatri untuk masuk. Sebelum masuk, kami harus menyerahkan kamera kami ke tampat penitipan terlebih dahulu. Tas-tas juga digeledah sebelum masuk untuk menonton. Setelah itu, kami pun menuju tempat duduk sesuai dengan tiket kami. Dan kami pun menyadari, tempat ini sangat besar. Bisa menampung ribuan penonton. Show nya berlangsung selama 80 menit, show yang disajikan berupa tari-tarian, musik, drama, yang menunjukkan kehidupan masyarakat Thailand zaman dulu, menampilkan tentang kepercayaan masyarakat Thailand dan tentang dunia mistis di Thailand serta tentang perayaan atau festival yang ada di Thailand. Benar-benar 80 menit yang seru. Aksi panggung yang luar biasa, bahkan di panggung itu terdapat sungai, bahkan ada perahu yang melewatinya. Ku rasa Siam Niramit wajib dikunjungi jika teman-teman ke Bangkok.

Siam Niramit

Siam Niramit

Setelah pertunjukan selesai, di luar tempat pertunjukkan. banyak orang-orang yang berpakaian traditional Thailand yang berdiri dibeberapa titik. Para pengunjung dapat berfoto dengan mereka. Tidak wajib sih nampaknya, tapi banyak yang memberikan tips kepada mereka setelah berfoto. Kami pun menyempatkan diri berfoto bersama. Kemudin, kami pun pulang. Jangan khawatir, bagaimana cara pulangnya. Shuttle Bus itu yang kami naiki untuk ke sini juga tersedia untuk mengantarkan kita pulang. Shuttle BUs itu akan mengantarkan kita ke Exit 1 Thailand Cultural Centre Station. Sesampainya di sana kami kembali naik MRT menuju ke Sukhumvit, dan melanjutkannya dengan naik BTS sampai ke Ratchathewi Station.

Food Stand @Ratchathewi Station

Food Stand @Ratchathewi Station

Sesampainya di Ratchathewi, kami pun turun dan sepertinya perut ini sudah kembali lapar. Hahahhaha. Dan kebetulan, banyak sekali yang berjualan di sini. Dan akhirnya, kami pun memutuskan untuk makan dulu. Yang artinya, kami makan 4 kali sehari hari ini. WoW. That’s why we are fat. Hihihih

Kami pun memesan,…..

Wonton Noodle

Wonton Noodle

Mie Wonton ini terkenal enak. Kami pernah membaca salah satu blog yang bercerita tentang perjalanannya ke Thailang dan dia mencoba Mie Wonton, dan dia bilang enak sekali. SO, kami pun mencobanya. Mungkin bukan tempat yang sama seperti blogger yang menjadi referensi kami itu, tapi this noodle is freaking yummy. Kuahnya seger, Mienya tipis dan kenyal. Enak deh.

Hoitord

Hoitord

Selanjutnya, kami pindah ke food stand diseberang Wonton Noodle yang tadi kami makan. Sebenernya kami pindah ke sana, awalnya utnuk membeli Pad Thai, tapi ternyata dia menjual makanan lain. Hoitord. Hoitord ini sebenarnya telor dadar dengan tiram dan tauge. Dan rasanya juga enakkkkk. Tiramnya sedikit amis, tapi dengan sambalnya yang pedes manis, Hoitord ini enak banget. So happy today. Banyak menemukan makanan enak nan murah.

Setalah puas makan, kami pun kembali ke hotel dan bersih-bersih dan tidur untuk mengistirahatkan tubuh demi hari esok yang lebih baik.

By : Lil Sisi



Traveling To Thailand – Day 5

$
0
0

Hari ini hari ke 5 kami di Thailand yang artinya adalah besok kami haru spulang ke Jakarta. Cukup sedih karena sadar kalau liburan ini akan segera berakhir. Tapi di satu sisi, mungkin kami juga sudah agak merindukan Indonesia. Hari ini, aku dan Big Sis berencana pergi ke Pattaya, keliling keliling tempat wisata di sana, bermalam di sana dan besoknya kembali lagi ke Bangkok untuk pulang ke Jakarta. Holiday is over.

So, seperti hari hari biasanya, bangun tidur, mempersiapkan diri dari bersih bersih, makan dan mengecek kembali jadwal acara kita hari ini. Yang membedakan untuk hari ini adalah kami tidak melalng buana naik BTS untuk pergi ke tempat tujuan kami. Karena Pattaya cukup jauh dari Bangkok dan di Pattaya sendiri tidak ada friendly transportation for tourist (it is my opinion_. Nggak ada BTS di sana. Kami pun memetuskan menyewa mobil lengkap dengan sopirnya untuk pergi ke Pattaya dan membawa kami berkeliling keliling. Jadi setelah kemarin sempat berkomunikasi kembali dengan jasa yang kami sewa ini, kami pun duduk manis di lobby menunggu kedatangannya sekitar jam 9 pagi.

Mini Siam

Mini Siam

Karena kami belum pernah melihat orang nya secara langsung, cukupbingung juga udah datang atau belum nih orang. Apalagi banyak sekali yang berseliweran di lobby. Hmmm, celingak celinguk pasang mata mencari cari. Setiap ada mobil yang masuk ke are hotel, pasti mata kita nggak bisa lepas dari tu mobil, sambil berpikir tentunya. Apa mobil itu ya. Hahaha. Tapi penantian kami nggak terlalu nama, datanglah seorang pria mendekati kami , berbaju biru dan nampak ramah. Dia lah driver kami untuk hari ini.

Sedikit kaget ketika berjalan ke mobilnya. Mobil yang dia bawa adalah seperti Van, yang bisa diisi 10 orang, dan kami hanya berDUA. Hahahha. Ketika masuk, interiornya cukup ok. Ada beberapa botol minum yang disediakan, tissue, jarak kursi depan dan belakang juga cukup lebar. Mobil yang nyaman untuk perjalan jauh. Dia sendiri mengaku kaget melihat kami hanya berdua. Karena biasanya dia membawa rombongan yang jumlahnya sekira 10 orang. Ketika memesan mobil kami sudah memberi tahu kalau kami hanya berdua, mungkinbos nya tidak memberi tahunya. Dari pembicaraan selama di mobil, ternyata Mr driver ini terbiasa membawa turis dari Indonesia. ucapan salam Selamat pagi, siang, malam, terima kasih, maaf, dan beberapa percakapan sederhana lainnya bisa dia lafalkan dengan tepat. Bahasa Inggrisnya walaupun dengan logat Thai tapi masih bisa kami mengert. Sepanjang jalan dia juga banyak bercerita tentang Thailand. So exciting right. Bertemu dengan orang lokal dan bagaimana dia bercerita tentnag kehidupan penduduk lokal Thailand.

Ketika kami melewati jalan yang di kiri kannanya ada pohon kelapa. Mr Driver pun bercerita, kalo di Thailand itu ada 2 jenis pohon kelapa, yang pendek dan yang tinggi. Kalau pendek itu biasanya untuk minuman, yang kita kenal sebagai kelapa bangkok. dan yang tinggi digunakan untuk memasak, yang diambil santannya. Tapi sayangnya di Thailand ketika itu sedang ada wabah terhadap pohon kelapanya. Banyak pohon kelapa yang mati. Yang menyebabkan harga kelapa jadi sangat mahal sekarang. Jika tidak cepat ditanggulangi mungkin kelapa di Bangkok teranacam keberadaannya. Banyak sekali yang diceritakan Mr Driver ke kami, dari sistem cicil mencicil KPR di Thailand, pembuatan Bus pariwisata di Thailand, dan masih banyak lagi.

Sebelum sampai di Pattaya, dia membawa kami ke sebuah tempat berbelanja oleh oleh. Mirip seperti Krisna kalau di Bali. Berbagai macam makanan khas Thailang, produk produk khas Thailand dijual disitu. Agak kaget juga, dengan beberapa papan papan petunujuk di tempat itu, seperti dibagian pakaian ada tulisan “Boleh Dicoba” benar benar dengan bahasa Indonesia. Bahkan beberapa petugas berbicara “Ayo beli”, “Murah”, “Tidak mahal”. Walaupun mungkin hanya bahasa bahasa sederhana seperti itu, tapi mungkin ini menunjukkan bahwa sangat banyak orang Indonesia yang ke Thailand. Di sini kami pun membeli beberapa oleh oleh makanan ringan produksi Thailand. Dan karena di bangkok kami gagal membeli duren, kami pun menjajalnya di sini Atas saran penjualya kami benar benar mendapatkan duren yang sangat enakkkkk. *penger duren jadinya.

Durian

Durian

Setelah puas berkeliling belanja dan mengisi perut. Kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju Pattaya. Sesampainya di Pattaya tempat tujuan pertama kami adalah Mini Siam. Mini Siam ini adalah tempat dimana terdapat miniatur miniatur bangunan bangunan terkenal di berbagai pelosok dunia. Ada menara Eiffel, Merlion, Opera House, Liberty, dan masih banyak lagi. Selain bangunan bangunan di dunia, di mini Siam ini juga terdapat miniatur bangunan bangunan yang juga terkenal di Thailand, seperti Palace, Wat Arun, dan masih banyak lagi.

Mini Siam

Mini Siam

Mini Siam

Mini Siam

Mini Siam

Mini Siam

So Hot that day. Setelah berkeliling keliling foto sana sini di Mini Siam, kembali masuk ke mobil bersa surga, adem banget. Setelah dari Mini Siam kami pun melanjutkan perjalanan kami pergi ke Budha Laser. Budha Laser ini adalah gambar Buddha yang ada di suatu sisi Gunung. Gambar Budha itu dibuant dengan lempeng lempengan logam berwarna Kuning. Nggak tau deh emang emas atau kuninga. Entah bagaimana mereka membuatnya, Gunungnya dibuat menjadi rata di satu sisi, lalu dibuatlah gambar Buddha yang begitu besar di sana.

Buddha Laser

Buddha Laser

Foto ini kami ambil sebelum masuk ke kawasan Buddha Laser. Atap rumah itu tuh pintu masuknya. Dan foto di bawah itu kami ambil tepat di bawah bukit tempat gambar Buddha ini melekat. So Big and so wonderful. ^^

Buddha Laser

Buddha Laser

Setelah puas melihat lihat sekitar dan berfoto ria. Aku dan Big Sis pun melanjutkan perjalanan kami. Tidak jauh jauh dari Buddha Laser, kami menuju ke Silver lake. Benar benar tepat di sebelah Buddha Laser. Silver lake merupakan perkebunan anggur. Tapi dibuat lebih menarik dengan adanya taman taman Bunga yang Indah, dan sesuai namanya ada danau yang meman gterlihat perak permukaananya, Silver Lake. Untunglah ketika kami datang ke sini cuaca tidak terlalu panas, anginnya pun sejuk. Sehingga kami bisa berjalan jalan mengitari kawasan Silver Lake ini tanpa panas panasan. Sayangnya, sepertinya anggurnya baru aja dipetik. Kami tidak menemukan sebutir anggur pun di perkebunannya. Tapi untunglah bunga bunganya mekara, yang memberikan pemandangan yang indah sekali.

Silver Lake

Silver Lake

Silver Lake

Silver Lake

SL1

Silver Lake

Silver Lake

Silver Lake

Silver Lake

Begitu banyak spot untuk berfoto di Silver Lake ini. >___<. Kita disuguhin keindahan alam yang luar biasa ditambah dengan bunga bunga berwarna warni yang mekar tersusun rapi. Wow, bagus sekali. Walaupun sinar matahari yang terkadang tertutup awan menyinari begitu terik, aku dan Big Sis tetap semangat mengitari kawasan ini. Dari pintu masuk, melihat ke kiri dan ke kanan benar benar indah. Sayangnya waktu kami cukup terbatas di sini. Kmai hanya punya waktu kurang dari 1 jam, untuk kembali jalan. Tujuan kami selanjutnya adalah Nong Nooch. Ada show di sana yang akan mulai jam 15:00, makanya kami cukup buru buru di sini. Dari postingan ini, temen temen pasti tau kalo kami sama sekali belum makan dari pagi. Laperrrrrr. Karena kelaparan inilah kami singgah sebentar di toko souvenirnya. Di sini mereka menjual bermacam minuman dan makanan hasil olahan anggurnya. Kami pun membeli :

Grape Pie

Grape Pie

Grape Pie. Lil Sis termasuk pecinta pie, termasuk Pie anggur ini. Mungkin karena juga lagi laper, so it’s taste so good. Walaupun cuma isi 9, tapi lumayan untuk ngeganjel perut kami berdua.

Grape Juice

Grape Juice

Untuk urusan tenggorokan, kami pun membeli Grape Juice. Segerrr, habis panas panasan keringetan muterin kawasan Silver Lake yang luas banget, juice anggur yang dingin manis seger ini bener bener wake us up. Memberi tenaga lagi buat kami melanjutkan perjalanan ini. *lebay

So, akhirnya kami pun melnajutkan perjalan ke Nong Nooch Garden dan Resort. Di Nong Nooch ini tempat wisata yang terdapat banyak sekali atraksi. Dari adanya taman yang keren banget. Dekorasi dekorasi taman tamannya yang indah. Di Nong Nooch ini juga ada tempat untuk menginap atau resort, tapi berdasarkan budget yang kami punya, tak mungkinlah sepertinya kami menginap di situ malem ini. Hahahaha. Ada berbagai pertunjukan khas Thailand dan pertunjukkan Gajah. Nong nooch ini juga sangat luas. Sampai sampai Mr Driver yang menunggu kami di parkiran mengira kami tersesat karena tidak kunjung balik menemui dia. Padahal kami yang terlalu asik mengitari seluruh kawasan Nong Nococh ini. Hahaha, check our photos…

Nong Nooch Show

Nong Nooch Show

Sorry for the bad angel. Kami telat nyampenya. Waktu masuk, temapt duduk udah penuh semua. Hanya yang di sisi kiri atau kanan panggung yang masih kosong. Akhirnya jadilah kami berdua liatnya dari samping. Selain tari tarian kayak di foto ada pertunjukan Thai Boxing, lalu ada permainan khas Thailand, ada gajah juga naik ke atas panggung ini. @_@. Setelah pertunjukan pertama selesai, kami langsung menuju pertunjukan gajah. Gajahnya bisa nari nari, bosa main bowling, bisa shoot balon dengan panah. Bisa angkat angkat penonton. Hahahha. Amazed bagaimana bisa gajah dilatih seperti itu. Ketika disuruh menari dia menari ketika disuruh main bowling dia main bowling bahkan dapat berekspresi ketika bolanya nggak kena pin pinnya. Keren.

Cup Noodle

Cup Noodle

Cup Noodle. Yup, that’s right. We are once again hungry. Grape Pie tidak bertahan lama, setelah menontoh pertunjukan gajah,kami pun membeli Cup Noodle, sekali lagi untuk ngenganjel aja. Hahahaha. Cup Noodlesnya rasa tom yum, lebih asem dari yang pernah kami makan sebelumnya. But tetep enak dan lumayan buat perut laper ini. Habis makan lanjut dong petualangan besar kami menulusuri seluk beluk Nong Nooch. Here we Go….

Nong Nooch

Nong Nooch

Nong Nooch

Nong Nooch

Nong Nooch

Nong Nooch

Jagung Rebus

Jagung Rebus

Jagung rebus. Cup Noodle tadi nggak cukup menahan lapar kami, berjalan beberapa blok, dan melihat beberapa turis memakan jagung, perut pun kembali berteriak. So, we buy it.

Setelah berkeliling keliling, kaki capek pegal dan berasa kucel penuh keringat. Kami pun memutuskan untuk menyudahi journey kami hari ini. Kami pun memutuskan untuk pergi menuju hotel. Kami menginap di Ibis Pattaya. Kami sudah booking hotel ini sejak jauh jauh hari, jadi kami tidak perlu takut hotelnya penuh dan kami terlontang lantung di jalanan nggak punya tempat menginap. Mr Driver sebelum mengantarkan kami ke hotel, dia megajak kami memutari daerah sekitar hotel untuk menunjukkan kami tempat temapt menarik sekitar hotel, seperti Big C untuk belanja, pantai, Hard Rock Cafe, dan Tiffany Kabaret Show. So helpful right. Sampai di hotel, check in, say bye to Mr driver, go to the room, and start to clean our body. Benar benar hari yang melelahkan.

Ibis Hotel Pattaya

Ibis Hotel Pattaya

Setelah selesai membersihkan diri, kami pun memutuskan untuk makan yang sebenarnya. Bukan cuma buat ganjel but really really eat. Di depan hotel kami terdapat banyak sekali stand stand yang menjual makanan, baju, dan oleh oleh khas Thailand. Tapi unuk saat ini kami hanya tertarik dengan makanannya saja. So, Kami pun memesan :

Coconut Ice Cream

Coconut Ice Cream

Ice Cream for appetizer. Nggak cocok sih, cuma gara gara kangen sama coconut ice cream di Chatuchak, stand ice cream ini langsung terpaku di mata. Untuk rasa masih enak yang kami makan sebelumnya di Chatucak. Miss it so badly.

Pork Satay

Pork Satay

Pork Satay. Nggak bisa lupa enaknya sate babi yang dulu pernah kami coba ketika keluar dari Wat Pho. Yang ini juga enak sekali. Yummy..

Duck and Noodles

Duck and Noodles

Setelah selesai dengan appetizer kami pun memutuskan membeli makanan utama kami. Lil Sis memutuskan untuk mencoba mie dengan daging bebek ini. Di Indonesia, Lil Sis pernah memakan Bihun bebek dan rasanya enak, harapan ku sih rasanya nggak jauh beda dengan bihun bebek di Indo, but mengecewakan, rasanya nggak enak. lebih tepatnya kuahnya nggak enak, dan daging bebeknya amis. Kecewa.

Hoi Tord

Hoi Tord

Kangen dengan kedai di Ratchathewi Station, Big Sis pun membeli Hoi Tord. Dari penampilan mungkin temen temen bisa lmelihat kalo Hoi Tord yang kami makan di Bangkok juga jauh lebih enak dari pada ini. Sekali lagi Kecewa.

Setelah makan kami pun kembali ke Hotel, Big Sis dan aku pergi ke Internet Station untuk mengecek email, dan tentu saja Big Sis menghubungi driver kami yan glain untuk besok. Dia akan mengantarkan kami kembali ke Bangkok, tepatnya ke Bandara untuk pulang. Hiks… Once again Holiday is over. Sekitar jam 7, kami akan menonton pertunjukan kabaret Tiffany’s Show. Jadi setelah acara browsing kami selesai, kami pun pergi ke sana. Dari Ibis Hotel ke Tiffany’s Show benar benar sangat dekat. Kami berjalan kaki tidak sampai 5 menit sudah menemukan gedungnya. Banyak sekali mobil mobil yang parkir. Show yang kami akan tonton adalah show kedua malam itu pukul 19.30, show pertama pukul 18:00, dan show terakhir pukul 21:00.

Tiffany Show

Tiffany Show

Setalah menukar tiket di booth ticket, kami pun naik ke lantai dua. Di sana disediakan minuman bagi penonton free, dan free flow. Jika minuman mun habis tinggal abil lagi aja minuman yang sudah disediakan. Dan akhirnya ketika jamnya tiba kami pun masuk ke ruangan. Benar benar pertunjukan yang spektakuler, para pemainnya sungguh sangat cantik, aku sebagai wanita pun mengakui kalau mereka sangat cantik. Jika aku bertemu mereka di jalan tanpa tau mereka pemain di Tiffany’s Show, aku akan bialng mereka wanita tulen, buka transgender. So real woman, with small face, nice body, mily white shin. WOW.

Akter show, we decide to fill our stomach again… Ini malam terakhir kami di Thailand tentunya tidak boleh kami habiskan di kamar saja. Kami pun menuju stand stand di depan hotel kami lagi. Kami pun membeli…

Fried Chicken

Fried Chicken

Again fried chicken …. Thailand fried chicken menurutku enak apalagi jika dibandingkan dengan ayam goreng pinggir jalan di Indonesia. Ayam goreng tahilang lebih berasa bumbunya, nggak hanya di luar tapi di dalamnya juga. 

Manggo with Sticky Rice

Manggo with Sticky Rice

Mango with sticky rice. Mangganya manis tapi ada asam asamnya juga. but menurutku ini adalah mangga yang tepat untuk dimakan dengan sticky rice yang manis asin dan guruh di saat yang bersamaan. Untuk sticky ricenya sedikit kurang gurih menurut ku, saos santannya juga tidak kental dan kurang gurih, tapi mangganya sih mantap…

Lime Ice Cream Walls

Lime Ice Cream Walls

Dan untuk desset malam ini, aku membeli Lime Ice Cream Walls di Seven Eleven di sebelah Ibis. So refreshing Ice cream asem asem manis. Happy after eat this.

So, today is over. Kami pun mengistirahatkan jiwa dan raga kami hari ini.

By: Lil Sis


Traveling to Thailand – Day 6

$
0
0

Akhirnya, hari terakhir liburan kami datang juga. Hari ini kami harus kembali ke Jakarta, dan besok memulai rutinitas kami seperti biasa. Hari terakhir ini, kami tidak merencanakan pergi ke mana mana. Karena waktu yang cukup mepet, apalagi kami dari Pattaya harus pergi ke bandara yang ada di Bangkok dan perjalanan Pattaya Bangkok sendiri bisa memakan waktu 2-3 jam. Takutnya jika kami memaksakan diri pergi ke tempat wisata, bisa bisa kami ketinggalan pesawat.

Jadi pagi itu, kami sarapan di hotel, buffet style juga seperti di hotel kami di Bangkok. Untuk menunya , aku rasa tipe nya lebih ke western food. Dengan roti,telur, sosis, cereal, pastry, baked beans, juice. Dibandingkan Bangkok City Hotel yang menunya , terutama untuk makanan utamnya lebih ke Thai Food, kalau di Ibis ini lebih ke western food. Mungkin karena memang lebih banyak bule di sini. Karena Pattaya itu terkenal dengan pantainya, maka banyak banget bule bule dateng buat berjemur. Kehidupan malam di Pattaya juga lebih berasa. Di Pattaya banyak sekali pub atau cafe cafe yang buka pada malam hari, mungkin seperti Legian Bali. Kehidupan malam yang lebih berasa ini impactnya, pada pagi hari Pattaya sepi sekali. Toko toko sedikit yang buka.

Central Centre Pattaya

Central Centre Pattaya

Setelah sarapan, kami pergi ke pantai. Cukup dekat dengan hotel kami. Kami cukup berjalan ke arah belakang hotel, kurang dari 50 meter, kami sudah menemukan pantainya. Duduk duduk di pinggir pantai memang asik sekali. Seperti yang aku bilang sebelumnya, pantainya pun masih sepi pagi itu, padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Hanya ada turis turis asia yang juga duduk duduk seperti kami, ada juga yang sedang mengantri menaiki kapal untuk menyeberang ke pulau. Untuk turis turis Amerika atau Eropa, sedikit sekali yang kami temui.

Setelah puas duduk duduk santai di pantai, kami pun kembali ke hotel. Membereskan barang barang kami, tentu saja tas kami yang tadinya tidak terlalu pernuh, tiba tiba tidak bisa lagi menampung barang barang kami. Hmm, ntah bagaimana caranya, akhirnya tas tas itu jadi menggelembung, dan ada juga oleh oleh yang harus kami jinjing. Setelah selesai membereskan barang barang kami, kami juga sudah membersihkan diri, kami pun memutuskan untuk menaruh koper kami di lobby, kemudian langsung pergi jalan jalan ke mall yang juga tidak terlalu jauh dari hotel kami.

Dalam perjalanan kami ke Mall, kami menemukan KFC, dan kami memutuskan untuk masuk dan melihat menunya, siapa tahu ada menu menu yang menarik dan tidak ada di Indonesia. Tetapi, KFC nya belum buka. Waktu itu sudah hampir jam 10 lewat, cukup kaget, apalagi kalau di Indonesia kebanyakan toko toko, mall, dan restoran, jam 10 sudah buka dan sudah siap melayani pelanggan. Salah satu penjelasan yang mungkin, ya karena mereka buka sampai subuh, jadinya baru bisa buka lagi agak siang.

Kami pun pergi ke mall nya, Central Centre Pattaya. Mall ini tidak terlalu besar, tapi di dalamnya terdapat Big C, dan banyak juga totoko toko fashion yang ternama di dalamnya. Kami pun melangkahkan kaki kami ke Big C, siapa tau bisa dapet tambahan oleh oleh di dalam. Dan believe it or not kami membeli duren di sana. Duren yang kami makan dalam perjalanan ke Pattaya kemarin nampaknya memicu kami untuk eat it again. Hahhhaha. Kami juga membelicokelat di sana, karena kebetulankami belum pernah mencicipi cokelat itu dengan rasa tersebut. Tulisannya sih Limited Edition. Hahahha.

Durian

Durian

Bagi pecinta duren, cobalah durian di Bangkok dijamin tak menyesal. Hahahha. Kami sudah mencoba durian di dua temat yang berbeda, dan sama sekali tidak mengecewakan.

Chocolate

Chocolate

Kami tidak pernah menemukan Ritter Sport tipe ini sebelumnya, jadilah kami beli, sekalian beli buat oleh oleh juga. Namanya cokelat, dan sebagai pecinta cokelat, I love them all, but yang paling aku suka sih yang White Coconut.

Setelah puas berkeliling kami pun akhirnya pergi ke KFC untuk makan. Kami pun memesan 1 paket yang terdiri dari Nasi, Ayam Bakar, dan Tuna Salad, dan 1 paket lagi yang terdiri dari Nasi, Ayam Goreng, dan Tuna Salad. Yes, bedanya Cuma ayamnya saja. Ayam Goreng da ayam bakarnya ini juga bukan sekedar ayam goreng biasa dan ayam bakar biasa. Ayam goangnya diberi bumbu bumbu lagi dan bawang bawangan. Sedangkan Ayam Bakarnya juga diberi bumbu bumbu, bawang, jamur. Surprisingly good. Tuna Saladnya juga enak menurut ku. Kenapa KFC di Indonesia tidak menyajikan salad ya. Hiks. Enak loh padahal. Memang KFC jarang mengecewakan, makan siang kami cukup nendang hari itu. Oh ya, kami juga memesan 1 Pepsi, dan  mbaknya baik banget, karena tau kami berdua, dia memberikan 1 gelas kosong yang sudah berisi es. Lengkap sudah makan siang kami siang itu.

KFC - Baked Chicken

KFC – Baked Chicken

KFC - Fried Chicken

KFC – Fried Chicken

KFC - Tuna Salad

KFC – Tuna Salad

KFC - Pepsi

KFC – Pepsi

Setelah jam jemputan kami tiba, kami pun kembali ke hotel dan menunggu Mr Driver menjemput kami. Tak lama dia datang. Untunglah sekarang tidak menggunakan Van seperti Mr Driver yang kemarin. Kami dijemput dengan mobil sedan. Driver kali ini juga tidak terlalu banyak bercerita seperti driver kami yang kemarin. Untunglah, jadi sepanjang perjalanan kami bisa sedikit mengistirahatkan diri dan memejamkan mata.

Ternyata oh ternyata perjalanan kami kurang dari 2 jam, entah drivernya yang ngebut, atau karena memang tidak macet jalanannya. Ini membuat kami punya banyak sekali waktu kosong di bandara. Sebelum check in kami pun sempat berkeliling bandara sebentar untuk melihat lihat. Setelah check in, kami mampir dulu sebentar membeli liquor titipan teman Big Sis, sekaligus si pemilik kamera yang kami pake ini. Itung itung balas jasa, jadi kami beliin deh titipan dia. Hahahahha.

Setelah itu, once again, we eat. Karena kami akan sampai malam di Jakarta, jadi kami memutuskan untuk dinner di bandara saja. Kami menemukan corner yang menjual McD, Subway, Krispy Creme dan Piri Piri. Dan kami memilih Piri Piri. Alasannya sederhana, kami belum pernah makan di Piri Piri dan ini pertama kalinya kami menemukan restoran dengan nama Piri Piri. Dan dari piring piring pengungjuang yang udah makan di sana, nampaknya menggiurkan, walaupun Cuma ayam sebenarnya. Hahahha.

Piri Piri

Piri Piri

Piri Piri Chicken

Piri Piri Chicken

Setelah makan, kami pun berjalan ke ruang tunggu. Karena pesawat kami langsung ke Indonesia, kami menemukan banyak sekali orang Indonesia yang juga sedang menunggu untuk pulang. Di suatu sis ruang tunggu, kami melihat banyak sekali orang yang tidur tiduran di lantai, dan duduk di lantai. Padahal masih banyak kursi kosong untuk diduduki. Lebih mirisnya lagi,ketika kami mendengar mereka berbicara bahasa Indonesia. *Sigh. Memang tidak ada yang melarang, tetapi alangkah baiknya kalau mereka duduk saja di tempat yang disediakan bukan.

Dan panggilan panggilan pun berkumandang, kami dipanggil untuk masuk ke pesawat, dan we fly back to Jakarta. But oops, we eat again. Hahahha. Kami juga memesan makanan di pesawat. Kami pikir, karena pesawat malam, kami lebih baik memesan makan malam di pesawat, karena takut tidak sempat makan. Tapi dengan tidak memperdulikan makanan yang sudah kami pesan, kami makan di Piri Piri. Wow. So Full that night. Hahahha.

Airport

Airport

Take this photo in our waiting room. After we check it later, we found a handsome boy behind me. Wow. Please don’t be angry I post your photo in my blog. Hihihih ^^ Peace.

So, this is the end of our holiday in Singapore and Thailand. Hope you enjoy it.

Finally I can finish my story, after 6 months. Oh my God. **

By : Lil Sis


Review – Hotel – Bangkok City Hotel

$
0
0

Hi Readers.

Kali ini aku akan menulis review tentang hotel tempat kami menginap ketika liburan di Thailand, tepatnya di Bangkok bulan Juni lalu. Wow, it’s already to late I think, it’s already December, 31st, and tommorrow is 2014. Anyway Happy New year. Hahahhaha.

Bangkok City Hotel kami temukan ketika sedang merencanakan liburan kami di Bangkok. melalui situs agoda.com, kami menemukan hotel ini, dengan harga yang murah untuk ukaran hotel. Dan dari review reviewnya juga sepertinya hotel ini lumayan Ok, dan dekat juga dengan transportasi. So, we decide to book ths hotel. Waktu itu ketika kami book, harganya sekitar 200K IDR per malam. Cheap right.

Bangkok City Hotel terletak di :Source : http://www.bangkokcityhotel.com/location.html

Sekitar 10 menit jalan kaki dari Ratchathewi Sation. Sekitar 10 langkah ke kanan hotel ada Sevel Eleven, Dana di kiri kanan hotel juga banyak sekali tempat pijat. Bukan pijat ++ kok. Karena memang Thai massage sangat amat terkenal, jadinya bisnis ini cukup populer di sana, apalagi di daerah yang banyak wisatawan. Selain itu, di sekeliling hotel juga banyak sekali tempat makan yang yummy, Jika teman teman membaca postingan postingan saya sebelumnya tentang traveling to Thailand, readers pasti inget dengan Pad Tahi, Hoi Tord, Wonton Noodle di dekat Ratchathewi Station, lalu ada Mrs Onn Restaurant, dan masih banyak lagi yang memang tidak sempat kami kunjungi. Di depan Seven Eleven, di sebelah hotel, ketika malam hari juga ada pedagang ayam Goreng yang jadi Favourite saya ketika di Bangkok, begitu juga ada pedagang Banana Pancake. Hmmm, yummy yummy. JIka menyeberang ke seberang hotel, kami juga menemukan penjual duren dan Manggo with Sticky Rice. Lokasi lumayan lah ya. 

Bangkok City Hotel ini lumayan tingga, sepertinya punya sekitar 20 lantai. Punya kolam renang juga, tidak terlalu besar, tapi lumayan buat yang mau berenang, nggak takut kena hujan. karena kolamnya semi indoor gitu. Hotal ini juga dilengkapi dengan lift, jadinya nggak usah takut mesti capaek capek nai tangga. Hotel ini juga dilengkapi Internet Corner dan free wifi. So, untuk cari-cari informasi tentang tempat wisata mudah tentunya.

This is our room:

Bangkok City Hotel

Bangkok City Hotel

Bangkok City Hotel

Bangkok City Hotel

Untuk roomnya, lebih dari perkiraan kami. Karena dapat dengan harga murah, kami pikir hotel ini tidak setinggi ini, dan kamarnya tidak sebagus ini. Kamarnya cukup luas, dapet 2 free mineral water, every day. Dapat handuk bersih juga setiap hari. Servicenya lumayan lah. Oh ya, Hotel ini juga menyediakan mesin cuci yang dapat kita gunakan. Washing Machine and Drying machine. Cara penggunaanya, sama seperti mesin cuci biasa, hanya bedanya kita harus memasukkan uang ke mesinnya, 30 THB per mesin, jadinya untuk mesin cuci dan pengeringnya kami menghabiskan 60 THB. Lumayan, dari pada menumpuk baju kotor, mending dicuci. Hahahha. Detergennya sih nggak disediakan. So, kami beli aja deterjen kecil di Sevel Eleven sebelah. Lokasi tempat cuci ini ada di dua lantai. Karena banyak juga yang mau nyuci pakaian mereka, kadang kadang suka antri juga, tapi kalau malam sih biasa lebih sepi.

Bangkok City Hotel

Bangkok City Hotel (View from our room)

 

Bangkok City Hotel

Bangkok City Hotel (View From Our room)

Sarapan di Bangkok City Hotel ala Buffet Style. So All you can eat. But, untuk sarapan biasanya jarang yang bisa makan banyak ya. Tipe makanannya kebanyakan Thai Food, seperti Pad Thai, tom yum fried rice, lalu ada Thai food lain yang aku nggak tau namanya. Selain Thai Food ada juga salad, roti, cereal, juice, pastry, dan bakpao. Cukup lengkap. Tapi Restaurantnya itu terletak persis di lobby, jadi sebenarnya tempatnya agak kecil, dan ketika jam makan pagi jadinya penuh sekali dan bisa bisa nggak dapat tempat duduk.

So, overall jika kami ke Bangkok lagi, kemungkinan besar kami akan menginap lagi di sini, Tempatnya yang memang cukup nyaman dengan servicenya juga nggak terlalu jelek, sempat nggak terlalu ramah ketika kami datang, tapi keesokan harinya ketika bertemu dengan petugas yang lain, cukup ramah dan sangat helpful. Serta lokasinya yan gnggak terlalu jauh dari BTS Station memudahkan kita buat pergi kemana mana. Teman Big Sis juga kami sarankan ke hotel ini, dan mereka setuju dengan kami. Yang sedikit mengecewakan hanya, make up room officer yang bertugas merapikan kamar itu sepertinya hanya 1 atau 2 orang saja. Mereka punya 20 lantai, dan 1 lantai ada sekitar 10 kamar, dibereskan oleh 1 atau 2 orang saja, bayangkan, kami pergi sekitar jam 8, dan pulang ke hotel sekitar jam 4, kamar kami belum dibereskan, sekitar jam 5 dia baru mencapai kamar kami dan mulai membereskannya.

So, our Score for this hotel is 7.5 out of 10. The location and facilt is Good, but service is just so so, not so good and not so bad.

By: Lil Sis


Nyabu di Shabuya, Central Park

$
0
0

Hello Readers,

Nyabu yuk!!! Biar hati senang, stress pun hilang.

Eits, jangan salah tamgkep dulu ya, ini buka nyabu yang terlarang itu loh. Ini nyabu enak, nyabu sehat sampe kenyang di Shabuya, Central Park. Shabuya merupakan restoran Jepang All You Can Eat, yang menu utamnya adalah Shabu Shabu. Selain itu tentunya ada tepanyaki, dan berbagai macam side dish. Shabuya di Central PArk ini terletak di lantai 1, sebelah Sushi Tei. Kalo temen temen masuk dari lobby, langsung ketemu eskalator kan di sisi kanan, naik aja dari situ sampe ke lt 1 dan di pojok di sebelah Sushi Tei, ada deh yang namanya SHABUYA.

Shabuya

Shabuya

Lil Sis sama Big Sis sebagai penyuka kuliner, sebenarnya udah tau lama restoran ini, cuma karena all you can eat, dan melihat menunya yang cuma shabu shabu aja, jadi mikir 2 kali buat nyobain makan di sana. So, all over 2013 we never go there, until I and my team hold a party there. Juat a simple party, acaranya cuma makan makan. Kebetulan aku dan teman teman kantor yang bergabung dalam 1 project merayakan selesainya tahapan development di project kami dengan cara makan makan-makan till die di Shabuya. Sebelum menentukan ke Shabuya cukup banyak sih resto all you can eat yang jadi pertimbangan, but setelah meuai saran dari our PM dan dari budget yang disediakan terpilihlah Shabuya di Central Park yang juga tidak terlalu jauh dari kantor kami. Acara itu pun sukses membuat Lil Sis jatuh cinta dengan Shabuya, dan menyarankan Big Sis untuk mencobanya juga. Sampai akhirnya pada tanggal 29 Desember 2013, Shabuya dan Big Sis bertemu dan berkenalan lebih dalam.

Di Shabuya ini kami memesan menu all you can eat nya. Untuk Shabu Shabunya, Shabuya menyediakan 2 jenis kuah, yang pertama kuah kaldu , dan sukiyaki. Notes: Sukiyaki contains alcohol (Sake). Jadi mungkin buat yang muslim, pilih kuahnya yang kaldu biasa aja ya. Selain kuah Sukiyakinya, semuanya halal kok, no pork, just beef, chicken, and some kind of seafood, likee fish and clams. Di setiap meja terdapat kompor, kompor induksi dan kompor gas portable, yang dominan sih kompor induksi, jadi customer dapat dengan mudah tuh untuk mengontrol suhu kompornya, dan bagi yang bawa anak anak juga lebih aman ya, nggak ada api, dan nggak panas juga kalau kesentuh.

Kompor and Panci

Kompor and Panci

Kami pun memesan 2 tipe kaldunya dalam 1 kuali tentunya. Untuk sukiyakinya, kuahnya berwana merak agak ke pink dan rasaya manis, untuk awalnya mungkin akan oke oke saja menyantapnya, cuma lama kelamaan enek juga makan yang manis manis mulu. Makanya aku lebih prefer ke Kuah Kaldunya. Walaupun sebenarnya kuah kaldunya itu rasanya plain banget, but dengan bantuan ponzu sauce, special from Shabuya. Sayuran dan daging yang tadinya berendam bebas di kuah kaldu itu pun rasanya jadi lebih gurih dan enak. Saus Ponzu ini memang saus kebanggan Shabuya, bahkan tempat sausnya lebih besar dibandingkan peralatan makan kita yang lain seperti mangkok dan piring. Cara  makan yang diletakkan di setiap meja pun mengharuskan kita mencelupkan daging dan sayuran yang berasal dari kuah kaldu ke saus keren ini dulu, baru dilahap.

Plating

Plating

Saos yang warna hitam itu, di mangkok besar itu adalah saos sakti nya, saos ponzu. yang dibanggakan. Cocok banget sih buat dagingnya, cuma tanpa dicocol pun, sebagai karnivora, aku sih tetep doyan ya. Hahahaha.

Nah, servicenya nggak lama loh disini, kuali berisi kuah dateng, sayur sayuran dateng, daging dateng, seafood dateng, side dish dateng, tepan dateng, pelayannya juga dateng, buat bantuin kita masuk masukin sayuran dan daging daging nya ke dalam kuali kalo kuah di kualinya udah mendidih. Tapi kalo temen temen udah nggak sabar, jangan ragu buat self service ya. Hahaha. Oh ya tata cara disini, cuma awlanya doang si mbak anterin makanan ke meja kita dengan suka rela. Selanjutnya kita meesti request ke mbaknya, misal mbak dagingnya 3 piring lagi ya, mbak tepan nya 1 lagi ya. Nanti, mbaknya anterin deh ke meja kita. Biasanya sih kalo awal awal masih cepet tuh datengnya, cuma kalo kitanya udah terlalu lama, biasanya si mbak sama si mas udah rada males, dan mungkin sebenernya udah mau ngusir, jadi pesanan kita jadi lebih agak lama nyampe ke meja kita. Bisa dimaklumin sih. Hahahaha.

Seafood

Seafood

Seafood yang disajikan sepiringnya emang cuma segini, 3 lembar ikan dori, 3 lembar lumi cumi, sama 3 biji kerang hijau. Tapi jika temen temn cuma mau ikannya saja, atau cumi nya saja, juga bisa loh, tinggal bilang aja ke mbak atau mas nya.

Sayur Sayuran

Sayur Sayuran

1 mangkok ini berisi udon, sawi putih, pok choy, wortel, tahu, dan jagung. Awalnya cuma dikasih 1 mangkok ini aja, cuma kalo mau tambah bisa, tambah udon doang, tahu doang, udon + tahu aja, bisa.

Angus Beef

Angus Beef

Dan ini adalah the main actor, Angus Beef. The main dish nya adalah daging nya nih. Daging yang disediakan di Shabuya ini merupakan daging sapi yang konon katanya kualitasnya bagus banget. Disajikan dengan dipotong tipis tipis, tipiiiiiiiiiiiis banget, sampe nggak mungkin bisa diambil utuh per lembar, pasti sobek. Dan karena ini all you can eat, don’t forget to order it as much as possible amount your stomach can take. Sepiringnya memang cuma segini aja. So, kalo memang pecinta daging, langsung pesen aja 5 piring kek, 10 piring kek, sesanggupnya temen temen makan aja. Wajib pesen banyak nih, karena emang dagingnya tipis banget, dan tentunya nggak mau rugi udah bayar mahal. Jangan pake nasi kalau perlu, dikenyangin dengan cara tambah terus aja dagingnya. *Ogah Rugi

Nah, side dish side dish yang disajikan di Shabuya ini adalah sebagai berikut

Kimci

Kimci

Bagi pecinta makanan korea, wajib banget nyobain kimci. Menurut aku Kimci di sini nggak mengecewakan, walaupun nggak pernah nyobain kimchi asli dari korea, cuma dari segi keaseman, pedes, manis, asin, rasanya cukup pas. Apalagi asem pedes kimchi ini cukup membantu meredakan enek enek habis makan daging kebanyakan. Dagingnya dimakan pake kimci juga enak banget loh. Cobain deh.

Goguma

Goguma

Goguma ini sebenarnya adalah bahasa korea buat ubi manis. Heran ya restoran Jepang ada Kimchi ada Goguma, ckckkckc, Korea apa Jepang sih, yang konsisten dong. ^^. Ubi manisnya nggak cuma ubi manis doang, tapi dimasak dengan saos caramel kemudian ditaburin wijen. Yummy , cuma karena ubi itu karbo, jadi cepet kenyang. mungkin salah satu muslihat dari pihak shabuya, biar maknanya nggak terlalu lama.

Fried Gyoza

Fried Gyoza

Fried Gyoza ini juga side dish yang enak banget, garin ggaring diluar, tapi isnya juicy dan enak banget. Cuma sayangnya, fried gyoza ini ternyata nggak salalu ada. Ketika Lil Sis dateng bareng temen temen kantor, kami disajikan Fried Gyoza, namun ketika bareng Big Sis Fried Gyozanya abis, yang ada malah Beef burger. Tapi untungnya nggak mengecewakan juga beef burgernya. Saosnya enak, rasa dagingnya juga enak, still juicy.

Beef Burger

Beef Burger

Walaupun porsi side dishnya dikit dikit, tapi jangan khawatir, kalo abis tinggal minta refill aja. Namanya juga all you can eat, kalo masih mau ya tinggal minta. Hehehehe

Unuk Teppanyakinya ada 2 jenis, yang pertama Spicy chicken dan beef bulgogi. Karena mungkin udah puas dengan daging sapi di shabu shabunya, aku lebih prefer spicy chicken ya. Mungkin juga karena menawarkan rasa yang belum ada di meja ini. No chicken selain menu ini. Oh ya, untuk tepan kita bisa memilih, mau memasak sendiri atau dimasakin di dalam, jadi nanti kita dapat yang udah jadi. Kami sih memilih dimasakin aja, daripada repot. Hihihihi.

Spicy Chicken

Spicy Chicken

Beef Bulgogi

Beef Bulgogi

Untuk minumnya, belum termasuk pake all you can eat, so mesti beli sendiri. Aku sih pesan Ocha aja, biar bisa refill. Tips, jangan terlalu banyak minum ketika makan, nanti kenyang minum lagi, dan nggak bisa masuk lagi makanannya. * Ogah rugi.

Oh ya, menu All ypu can eat ini juga menyediakan dessert yang juga bisa sepuasnya diminta. Walaupun cuma buah sih, cuma lumayan lah. Buahnya terdiri dari semangka dan melon. Ada sih dessert lain, cuma itu nggak termasuk paket all you can eat nya, jadi mesti ngeluarin duit lagi deh.

Harganya untuk pake All you can eat ini 245k IDR ditambah minum dan service charge, jatohnya jadi 260k IDR. Cukup mahal sih, tapi jika dipikir pikir ini kan All you can eat, dimana loe bisa makan daging enak sepuasnya sampe bego, ditambah rasanya yang juga ciamik. Tentunya perut kenyang hati senang. Lumayan worth juga kok. Asal nggak keseringan aja, takutnya jadi kanker lagi, kantong kering. Hahahaha.

So, If you ask me, will you come back again? Yes, I will. Ketika ada event event khusus, atau mungkin lagi stress dan ingin dihibur dengan makanan enak, i will come back again. Pelayanan cukup Ok, rasa Ok, lokasi Ok banget (deket super dari rumah), harga aja yang lumayan menguras kantong.

By: Lil Sis


Tong House Claypot Specialist, Mall Taman Anggrek

$
0
0

Sebagai salah satu pengunjung setia Mall Taman Anggrek tentunya Lil Sis dan Big sis nggak boleh melewati yang baru baru di Mall ini. Di Mall Taman Anggrek yang lebih terkenal dengan TA ini, ada restaurant yang belum terlalu lama buka. Namanya Tong House, Claypot Specialist. Dari namanya temen temen pasti udah bisa nebak menu utamanya adalah claypot. Ada claypot sapi, ayam dan seafood. Selain claypot, tersedia bubur, sup, mie, dan masakan masakan lain yang mengandung daging sapi, ayam, dan seafood. Tong House ini halal kok, di menunya aja tertulis “no pork no lard”. So aman nih bagi yang muslim.

Tong House

Tong House, FYI, karena buru buru motretnya hasilnya jadi silau.

Karena baru buka, Tong house ini pun menawarkan promo buy 1 claypot free 1 poridge. Jadi aku dan Big Sis pun langsung memantapkan hati untuk memesan 1 claypot biar dapat 1 bubur dan 1 lauk lagi. So, we order….

Clay Pot

Clay Pot Ayam Tahu dan Ikan Asin

Clay Pot Ayam Tahu dan Ikan Asin, kami memesan menu ini, karena selain nasi gorang ikan asin, dan taoge ikan asin, jarang banget aku nemuin menu yang menggunakan ikan asin. So, kami pen memutusan untuk mencoba menu ini. Ketika datang, dari gambarnya temen temen juga bisa lihat, hanya tahu yang terlihat, ayamnya mana. Ternyata oh ternyata ayam-ayam yang seukuran dadu itu bersembunyi di antara tahu tahu yang ukurannya 3 kali lipat darinya. Ikan Asinnya yan gkecil mungil itu pun, sempat tak kami sadari keberadaanya, sampai kami merasakan asin di mulut kami ketika menggigitnya. Menurut aku sih, agak pelit nih porsinya, disamping porsinya sedang sedang aja, dagingnya pun sedikit. Untung rasanya tidak mengecewakan.

 

Bubur Tong House

Bubur Tong House

Kami memesan Bubur Tong House, karena bubur ini menggunakan nama restonya, so kami asumsikan harusnya jadi kebanggaan resto ini dong. Isinya antara lain cakwe, udang, ayam, ikan, dan telur pitan. Cukup lengkap sih isinya. Ketika dateng, aku langsung terkesima dengan mangkoknya, hitam dan bulat. Ketika sendokan pertama, mau masukin bubur dari mangkok besar ke mangkok kecil, aku langsung merasa kalau bubur ini terlalu encer, ketika dimakan, hmm encer banget nih. Dari segi rasa, aku lebih rasa dan tekstur, aku 100% lebih suka Tawan.

Ayam Goreng Garlic

Ayam Goreng Garlic

Ayam Goreng Garlic, lauk yang jadi pelengkap trial perdana kami di Tong House ini. dan dari semua menu yang kami pesa, this is the best. Ayamnya crispy dan lembut di dalam. Karena aku juga termasuk pecinta bawang putih, aroma dan rasa bawang putihnya juga enak banget. Aku coba masukin bumbu bawang putih nya ke bubur, dan hasilnya kekecewaanku sama bubur itu agak berkurang. Enak ^^

Air Mineral

Air Mineral

Di tong house ini menyediakan aneka minuman tentunya, cuma kali ini kami cuma memesan air mineral aja. Awalnya sih mau teh, karena biasanya di chinese  restaurant gini kan, enaknya minum chinese tea gitu. Cuma baru aja kemarin makan makan sama keluarga, dan Kakak ipar saya cerita kalau salah satu keluarganya ada yang kena penyakit ginjal karena keseringan minum teh. Jadi setiap makan, dia selalu minumnya teh, sore sore juga ada tea timenya. Walaupun teh itu bagus, untuk anti oksidan dan sebagainya, kalo keseringan bahaya juga loh.

Tong House

Tong House

Tong House

Tong House

Untuk suasana dan pelayanan , Tong House ini termasuk Ok. Aku sih suka dengan kursi kursinya, ambiencenya, rapi dan bersih. Servicenya juga cepat dan informatif.

Overall, aku bialng resto ini lumayan OK, cuma jika dibandingkan dengan restoran sejenis yang juga ada di TA ini. AKu lebih prefer ke Tawan, dari segi bubur nya jelas Tawan lebih enak. dari menu menu lainnya pun Tawan tidak pernah mengecewakan. kalo Tong House, sejauh ini aku belum menemukan menunya yang special. So, jika nggak diajak makan di situ, ditraktir makan di situ, nggak ada promo yang menarik, aku mungkin nggak akan masuk ke resto itu lagi. It’s just my opinion based on my taste buds, maybe we have different palate. So, never hesitate to go to Tong House.

By : Lil Sis


COMIC 8 – Movie Review [Spoiler]

$
0
0

Hai para pecinta film, movie lovers di luar sana udah pada nonton COMIC 8 belum? Kalo Udah, anda adalah orang orang yang keren banget, kalo Belum, Hello!!! kemana aja loe??! Sono buruan ke bioskop, nonton, keburu nggak tayang lagi nantinya. Kalau emang udah nggak tayang lagi, buruan beli DVD nya, jangan yang bajakan mesti yang original, kalo nggak pantengin TV kapan bakalan diputerin perdana, jangan dilewatkan. Kalau emang nggak sabar, searching searching aja, sapa tau udah ada bajakannya yang bisa didownload. *loh ngajarin nggak bener ini. Jangan ya temen temen, demi kemajuan film Indonesia, jangan beli yang bajakan dan jangan nonton yang bajakan.

Comic 8

Comic 8
source : http://www.bubblews.com/news/2213272-movies-synopsis-comic-8

Emang, sih review nya udah super telat banget nih, udah keluar dari akhir Januari 2014 kemarin, eh 2 minggu kemudian baru sempet nonton, eh baru bulan depannya lagi timbul niat buat rajin ngetik ngetik di papan ketk ini. Jadinya baru bisa review sekarang. This is our first movies review. Sejak 2 tahun blog ini berdiri, sama sekali nggak niat buat review movie, walaupun sebenernya banyak banget film film yang udah kita tonton, yang bagus juga bayak. Tapi kok habis nonton COMIC 8 ini jadi langsung kepikiran buat review ini movie ya. Why Why Why? Find out the answer below.

COMIC 8 ini bercerita tentang 8 orang yang terbagi dalam 3 kelompok merampok Bank INI, loh kok bukan Bank ITU? Bank INI adalah Bank Indonesia-Netherland Incorporated. Nah, 3 kelompok ini terdiri dari  The Amateurs : Fico, Babe, danBintang. Terus ada The Gangsters: Ernest, Arie Kriting, dan Kemal Palevi dan ada The Freaks: Mudy Taylor dan Mongol Stres. Nah 3 tim ini sebenernya nggak saling kenal, tapi mungkin karena ikatan batin atau lain hal mereka ngerampok bank pada waktu yang sama. Karena udah dikepung polisi dan saran dari Om Indro Warkop biar mereka kerja sama, maka mereka pun akhirnya bergabung menjadi DPR (Dewan Perwakilan Rampok).

Seperti kebanyakan DPR, tentu saja mereka punya tuntuan dong. Tuntuannya gokil pisan euy. Dimulai dari pindahin ibukota negara Indonesia ke Papua, Mangga Dua ditambahin satu mangganya, minta tiket konser JKT48, sampe minta pin BB polisinya. Joke jokenya menurut ku keren dan tentu aja disisipin sama kritik kritik ke hal hal yang lagi booming belakangan ini. Nggak usah liat jokenya juga sih, liat tampang , gerak gerik aktor aktornya aja udah lucu banget. Hahaha.

Selain orang orang yang aku sebutkan di atas, Comin 8 ini juga dimeriahkan oleh Nirina Zubir, Boy William, Panji Pragiwaksono, Agung Herkules, Nikita Mirzani, Candil, dan figuran figuran lain seberti Coboy Junior, Kiki Fatmala, Agus Kucoro, dan masih banyak lagi. Pemain pemainnya sih semuanya ternama sih, pasti waktu liat mukanya kebanyakan kita kenal. Mungkin ini salah satu trik yang punya film, biar filmnya laku banyak ditnton. Tapi dari sekian banyak pemain, satu pemain yang bikin aku nggak terlalu niat untuk nonton adalah Nikita Mirzani. Maaf ya mbak, bukan maksud merendahkan, cuma kan kebanyakan filmnya Mbak Nikita ini, unsur seksnya berasa banget. Dan aku nggak suka sama tipe film yang seperti itu. But, dari banyaknya review dari temen temen yang bilang Comic 8 wajib nonton, lucu banget, keren banget, bikin aku penasaran juga. So, I watched, and I am agree. So, nonton dong temen temen.

Ok, back to the story. Jadilah kelompotan ini, merampok bank, dan mereka udah dikepung sama polisi. Polisinya diperankan sama Nirina Zubir, cakep banget loh, sama Boy William, sempet baca review film ini oleh Mbak Teppy yang ngatain nih anak mirip Siwon, mirip sih, cuma jangan disamain dong kakak, nggak rela siwon oppa dibandingan sama cowok yang sok ganteng ini (sorry ya Boy, kita emang nggak pernah ketemu, dan nggak pernah kenal, cuma kesan gw ke elu seperti itu, peace ^^).  Dari penyelidikan polisi, diketahuilah kalau 8 orang yang lagi ngerampok bank itu adalah pasien rumah sakit jiwa. WHAT??! dan dokter yang menangani mereka adalah Panji.

Gimana bisa coba, koko Ernest yang keren banget pake jas, pake pistol, udah cool banget pokoknya, dibilang orang gila. Nggak rela banget aku. Twist yang OK banget dipertengahan film. 8 orang gila lagi ngerampok bank dan menyandera begitu banyak orang ditambah pake pistol, senjata lengkap. Agak aneh sih, but sesuai saran dari temen gw, cukup dinikmati aja nih film, jangan coba berpikir why like this, why like that. Hahaha.

But another twist muncul nih, yang bikin dunia lebih tergoncang. Dr Panji adalah yang penjahat utamanya. Si Dr Panji dibantuin sama Nikita Mirzani sama Agung yang nyusun rencana ini dan mempergunakan orang orang yang sakit jiwa untuk merampok bank. Pendek ceritanya si 8 perampok ini cuma diperalat. But another twist muncul lagi, emang penjahatnya si Dr Panji, cuma 8 orang ini sebenernya agen rahasia dibawah kepemimpinan Om Indro Warkop yang punya asisten Candil. 8 orang ini emang disetting sedemikian rupa biar Dr Panji dan komplotannya ini bisa ditangkap.

Filmnya menurut gw digarap dengan bagus, slow motion, detil detil kecil seperti bekas tembakan di dinding dan sebagainya diperhatikan dengan baik. Bukan film yang asal jadilah.  Joke Joke nya juga seger dan OK banget. Yang aku kurang suku cuma humor dan unsur seksnya sih, menurut aku film yang udah bagus kayak gini nggak usa ditambahin unsur seksnya juga udah bagus banget kok. Bagi temen temen yang suka joke joke ala Stand Up Comedy gitu, harusnya 99% bakalan suka nih film, secara pemainnya semuanya Stand Up Comedy dan joke yang disuguhkan juga ala ala Comic gitu.

Aku sendiri karena nonton film ini, jadi demen banget sama Stand Up Comedy, kalo dulu taunya cuma Raditya Dika, Malam Minggu Miko, sekarang gw ada key word baru yang bisa gw search di You tube, Ernest, Mongol, Babe, dan lain lain. Mungkin ini salah satu film komedi Indonesia yang patut kita ancungin jempol dan kita support abis abisan. Secara sekarang ini udah nggak ada lagi film sekelas warkop yang diputer berkali kali pun dari zaman aku SD sampe sekarang, masih demen aja nontonya, film komedi yang nggak lekang oleh zaman. Mungkin dengan kemunculan Comic 8  ini film-film komedi dapat diangkap lagi dengan jalan cerita yang bagus dan humor yang segar dan membangun. Nggak cuma komedi aja, semoga film film Indonesia dengan genre apa pun semakin bersinar di kampung halaman sendiri maupun di kampung orang. Maju terus Film Indonesia… ^^

By. Lil Sis


Chung Gi Wa – Korean BBQ , Gandaria City Jakarta

$
0
0

Lil Sis udah lama banget pengen ke Chung Gi Wa, Chung Gi Wa ini merupakan restoran yang menyediakan makanan Korea, terutama bbq ala ala korea, kalo temen temen sering nonton K-Drama pasti sering abanget tu liat pemainnya lagi bakar bakar samgyopsal atau macem macem daging lainnya terus dibungkus sama daun daunan, tambahin kimchi, hmmmm slurpp enak. *Laperrrrr. Yang Lil Sis tau, dari baca baca review bloggers, Chung Gi Wa ini adanya di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, dan lokasinya itu cukup susah dicarinya. Buju buset jauh bener, udah gitu mana susah lagi nemunya, kalo ternyata nggak enak gimana dong. Walaupun dari banyak review yang Lil Sis baca rasanya top markotop banget, apalagi sebagai penyuka Korea, resto ini wajib kudu didatengin. Hmmm, tapi rasa males pergi ke sono nya mengalahkan segalanya, nggak pernah punya niat jalan ke sana, walau niat makan selalu muncul. Hahahaha :)

Chung Gi Wa

Chung Gi Wa

*Gambar di atas tu kita foto dari buku menunya, agak silau dikit efek lampu plus fotografer kelas teri. *peace Big Sis. Gambar sapinya unyu banget yak.

Dari review yang Lil Sis baca, Chung Gi Wa ini asli dari Korea, si tante yang punya itu ajhuma ajhuma yang Korea banget. Dekor resto dan alat alat makannya juga so Korea, seperti yang sering kita liat di drama drama Korea. Wuihh jadi penasaran ni. Chung Gi Wa ini menyediakan daging sapi dan babi, so it’s not halal. selain daging daging BBQ, chung gi wa menyediakan menu lain kok seperti bibimbap, japchae, sup sup khas korea juga ada. Keseringan baca baca blog akhirnya Lil Sis menemukan informasi baru tentang Chung Gi Wa, ternyata dia juga ada di Lotte Mart Kelapa Gading dan di Gandaria City Mall. Wowww, senangnya, karena letanya di mall kayak gitu, pasti gampang nemunya nih, apalagi selain pergi makan, bisa jalan jalan juga di mallnya, so after bjuk membujuk BigSis, we go to Gandaria City alias Gancit for our next culinary adventure.

Dari rumah kami di tanjung duren, ke Gancit memang cukup jauh, dan Gancit memang salah satu mall yang bahkan jumlah kunjungan kami ke sana cukup dihitung dengan satu tangan saja. Karena emang jauh dan ke sana tuh pasti harus naik taxi, biayanya transportnya aja mahal. But, demi Chung Gi Wa, dan kebetulan di sana juga ada Lotte Mart, kami pun pergi ke sana. Demi menghemat biaya transport, perginya kami naik angkot 03 dulu sampe ke jl. panjang, terus cari taxi deh dari sana. kalo mau hemat lagi mungkin bisa disusul naik 17 dulu sampai permata ijo, baru kemudian lanjut naik taxi. Karena seperti yang kita ketahui bersama, atau mungkin yang belum tahu saya kasih tahu di sini, Jl Panjang tuh macet pisan. Kebanyakan lampu merah kayaknya. Macet euyyy, lewat permata ijo barulah jalanan lebih lancar.

Sesampainya di sana, kami turun dari taxi, nggak beberapa saat, mungkin cuma sekitar 10-15 langkah dari lobby tempat kamu diturunin sama si bapak Taxi, kami melihat satu resto yang desainnya unik banget, nuansa kayu kayu gitu, terus ada gambar sapi di dindingnya, terus ada panggan pangganga sama corong asap di setiap meja, Ini restoran apa ya? akhirnya tiba deh kami di entrance tu resto, ada tante tante cakep banget, kulitnya putih mulus, pake baju putih badanya langsing pake high heels, cakep banget dah. Si tante welcoming para pengunjung yang dateng, terus kami pun mengangkat sedikit mata nih ke atas buat liat nama restorannya, dan that is Chung Gi Wa. Wow, langsung ketemu nggak pake dicari, ini pertanda banget kalo hari itu we must eat there. Pengen langsung masuk dan makan, tapi kami sebelum berangkat baru aja sarapan, so kami memutuskan untuk jalan jalan dulu aja, nanti siangan baru makan di situ. Rame pisan euy tempatnya, nggak sampe waiting list sih, cuma tempatnya juga lumayan luas, so bisa  nampung banyak orang.

Chung Gi Wa

Chung Gi Wa

Nah, pucuk dicinta ulam pun tiba, capek keliling keliling, akhirnya kami turun dan masuk ke Chung Gi Wa, mungkin karena udah bukan jam makan lagi, kami ke sana sekitar jam 3 sore, lebih sepi dari kunjungan pertama kami (lebih tepatnya mungkin sightseeing pertama kami). Ketika datang, kami langsung disambut sama seorang pelayannya dan dipersilakan duduk, suasanya agak agak temaram, karena dinding, meja, kursi semuanya berwarna coklat dan berbahan kayu. Kami pun duduk di bagian dalam.  Setelah melihat lihat menu, akhirnya kami memutuskan untuk memesan beberapa menu, seperti daging dagingan dan bibimbap.

20140524_152845

Free Drink

Setelah selesai memesan makanan, tak lama mbak nya datang membawakan kami ocha, minuman ini free, bisa refill juga sepertinya. Selain free ocha ini, ada minuman lagin juga loh, seperti lemon tea, kopi, bahkan ada minuman khas korea seperti Soju dan makgeolli(rice wine). Kata temen Big Sis harusnya kami memesan Sojunya, katanya enak, but aku sama Big Sis bukan penyuka alkohol sih, jadi nggak kepikiran buat pesen soju waktu itu, apalagi harganya mahal banget.

Alat Makan

Alat Makan

Alat makan yang tersedia cuma sendok dan sumpit, dan ala ala korea gitu sendoknya lebar dan pegangannya tipis, sumpitnya juga tipis, karena nggak biasa pake sumpit yang kayak gitu, awalnya agak slip gitu, but cepet kok adaptasinya.

Banchan

Banchan

Banchan yang kami dapat adalah kimchi lobak yang dipotong panjang panjang kayak korek api, terus ada tumis labu siam, ada acar timun, ada kimchi lobak bentuk kotak kotak, ada acar daun lobak, ada acar sawi putih panjang panjang (seperti kimchi yang baru mulai dibuat kimchi) dan ada lobak putih diiris tipis tipis. Yang paling seger sih lobak kimchi yang kayak korek api ini, garing garing enak gitu, apalagi kalo dimakan ama dagingnya, hmmm yummy. Yang paling nggak kami sentuh dari banchan ini adalah tumis labu siamnya, berasa agak aneh nemu sayuran itu di resto korea, soalnya di warteg aja sering banget kita jumpain. Hahaha. Sawi putih yang kayaknya mau dijadiin kimchi cuma belum sempurna jadinya itu juga nggak kesentuh, soalnya waktu nyicip dikit, cuma agak asem dikit, terus sawinya itu masih keras. so setelah icip dikit itu nggak dilanjutin lagi deh. But, where is the main banchan? kami pikir setelah mbaknya membawa ini, dia akan kembali membawakan kami the main banchan, yaitu kimchi dari sawi putih. Tapi sampe dagingya dateng pun tak kunjung keliatan nih Kimchinya, so we ask and then barulah si mbak ke dapur ambil tu kimchi. Nggak jelas juga sih, apakah memang harus minta baru dapet atau emang mbaknya kelupaan, harusnya sih opsi yang kedua ya, di resto korea nggak dapet kimchi itu mah kebangetan namanya.

Panggangan

Panggangan

Ini kompor atau panggangannya, gambar di atas yang ada penyedot asapnya itu, temen temen liat kan bulatan yang dibawahnya, itu kalo lempengan diatasnya itu diambil yang bisa kita lihat adalah seperti gambar di pojok kiri atas itu, kosong melompong, di pinggirannya ada airnya nggak tau deh buat apa, terus si masnya akan datang bawa sesuatu yang seperti arang untuk bakar membakar, yang setelahnya gw ketahui bahwa itu adalah bambu, liat aja bentuknya tabung kayak bambu kan. ketika bambu ini datang, it’s so hot men!!! Panas bangetttt.

Pork Meat

Pork Meat

Kami memesan 1 porsi Samgyopsal atau Pork Belly harganya 69K IDR, kami mendapat 3 slice samgyopsal yang cukup tebal dan panjang. Selain itu kami juga memesan Mokdengsim atau Pork Tenderloin dengan harga 69K IDR juga, 1 porsi hanya ada 1 bongkahan daging, seperti yang ada di gambar, 3 yang lebih kecil itu samgyopsalnya dan 1 lagi yang gede itu tenderloinnya. Daging yang datang itu bentuknya frozen, Lil Sis pernah baca atau nonton mungkin di blog atau channel you tubenya Simon dan Martina, kalo bbq yang enak itu dagingnya nggak boleh frozen, mesti yang fresh. Dan sepertinya omongan mereka benar, it’s not so delicious, but the atmosphere and the theme makes it become delicious. Kami sebenarnya ingin memesan daging sapi juga, but the price is too pricey, maybe next time, berhubung udah tanggal tua. ^^

Sayur n kimchi

Sayur n kimchi

Ini dia sayur buat bungkus bungkus dagingnya, sama delicious kimchi. Dari semua kimchi yang pernah aku cicipi, aku memang belum pernah masuk ke resto autentik korea sebelumnya, this is the first time, dan kimchi di sini paling enak. Oh ya sayur sayuran yang tersedia ini konon katanya organik, Chung Gi Wa ini punya perkebunan sendiri di Sukabumi, dan semuanya organik.

Bibimbap

Bibimbap

Bibimbap yang kami pesan ini juga mungkin bibimbap terenak yang pernah kami makan, sensasi nempel di hot pot nya garing garingnya, so yummy, cuma sayang telurnya aja tuh, terlalu mateng, harusnya kan kalo bibimbap egg yolknya harusnya masih runny gitu, biar pas diasuk itu bener bener menyelimuti nasinya butir per butir *lebay. Bibimbapnya terdiri dari nasi, telor, labu siam, jamur kuping, daging cincang, dan taoge, sama saosnya gocujang yang merah merah itu loh.

Cocolan

Cocolan

Dan ini adalah cocolan buat dagingya, yang 3 diatas itu dari kiri ke kanan, garem, sambel nggak tau apa, sama serbuk nggak tau apa. Terus yang di bawah juga nggak tau apa yang jelas rasanya manis, dagingnya dicocol di situ juga boleh, biar dagingnya manis. Intinya cocolan ini buat nambah rasa dagingnya, secara ketika dibakar dagingnya itu naked banget, nggak pake bumbu apa apa, garem nggak, kecap nggak, sambel, saos nggak, so biar asin, biar pedes, biar gurih, biar enak, cocolin aja ke cocolan ini sesuai selera anda.  Kalo Lil Sis paling suka pake sambel yang di tengah itu, ambil daun satu lembar terus ambil daging, ambil kimchi, terus kasih saosnya dikit, masukin ke mulut, enyakkkk ^^.

Samgyopsal

Samgyopsal

Kami memesan samgyopsal tanpa kulitnya, jadi di Chung Gi Wa ini ada 2 tipe pork belly, skin on atau skin off, dan kami memilih skin off. di Chung Gi Wa ini kita bisa request, mau dagingnya dimasak sama mbaknya di dapur, atau mbaknya masak di depan kita di meja, atau kita masakin sendiri di meja. Karena kita mau melihat proses bakar membakarnya tentunya we choose bakar di meja by mbak. Si mbak udah terlatih banget deh bakarnya, secara kerjaan tiap hari kali ya. But, sepertinya itu pilihan yang salah, mending si mbak bakar di dapurnya deh. Pertama, panas banget bakarannya, belom lagi asapnya, emang sih ada penyedot asapnya, but when it’s too much, it’s not working well. Untung bakarnya cepet, jadi panasnya juga nggak lama, but my cheeks already feel burned. Panas panas panas.

Yang mengecewakan adalah sepertinya si mbak terlalu lama bakar nih samgyopsal, karena bagian kulitnya yang tersisa dikit itu juga keras dan alot banget setelah dingin. Jadi susah makannya. Dan kalo nggak dibumbuin sama macam macam cocolan di atas, nih samgyopsal menurut Lil Sis failed banget, nggak ada enak enaknya. kimchi dan yang lainnya aja yang nolongin nih samgyopsal biar enak.

Pork Tenderloin

Pork Tenderloin

Ini dia Pork Tenderloin yang justru menjadi hero di acara makan makan kmai hari itu. Enak banget, still juicy, lembut dan nggak alot kayak samgyopsalnya. Untung kami pesan ini juga, awalnya cuma mau samgyopsal tuh, cuma karena mbaknya bilang cuma 3 slice, makanya kami tambah ini, tapi ini penolong banget. Kalo misalnya ini nggak dateng, gw bakalan bilang kalo semua review yang selama gw baca itu lidah pengecapnya bermasalah kali, tuh samgyopsal nggak ada enak enaknya.But karena tenderloin ini gw pun mencuci otak gw dan bilang kalo samgyopsalnya tuh enak, asal si mbak nggak kelamaan bakarnya dan dimakan selagi panas.

Kami sebenarnya ingin mencici[i yang lain juga, seperti japchae, tapi the portion is too big for 2 people. so kami mengurungkan niat kami, mungkin lain kali dengan pasukan yang lebih banyak.

Total yang harus kami bayar adal sebesar 237K IDR, nggak terlalu mahalkan, soalnya dalam bayangan aku tadi kami bakalan bayar sampe 300rb an, ternyata nggak. soalnya pajak restonya ternyata nggak gede sih.

So, afterall, Chung Gi Wa ini aku kasih nilai 7,5 dari 10. Mungkin bisa lebih tingga kalo nggak gara gara samgtopsalnya, kecewa banget nih. Tujuan utama makan di situ kan gara gara pork belly/samgyopsal but kok mengecewakan banget. Tapi untung yang lainnya enak, kalo nggak tuh bisa 6 kali nilainya. Pelayanan Ok, suasana Ok, Harga nggak terlalu mahal asal sadar diri. Kalo mau ngerasain makan makanan korea sih Chung Gi Wa bisa jadi salah satu resto yang bisa dikunjungin. Sayangnya bagi yang muslim ini nggak halal, cuma mungkin bagi yang mau nyicip bisa pesen daging sapinya, cuma aku kurang tau sih, soalnya pernah denger kalo alat masaknya itu pernah dipake buat masak makanan nggak halal juga nggak boleh ya. Kalo iya sih, aku nggak nyaranin yang muslim ke sana sih, cuma kalo nggak apa apa, ya udah pergi aja pesen daging sapinya aja.

Big Sis kebetulan cerita ke salah seorang senior dia di kantor, tentang chung giwa, dan dari penuturan senior itu bilang, kalo yang di Gancit sama Kelapa Gading memang kurang enak, tapi kalo yang di dharmawangsa itu enak banget, lu harus pergi nyobain ke tempat originalnya di Dharmawangsa. Dari review yang gw baca dan bilang samgyopsalnya enak emang semua ngereview chung gi wa di Dharmawangsa sih, apa bener ya yang di sono lebih enak, mungkin juga sih secara itu induknya ya. Hmmm, lain kali deh kalo niat ke sananya udah terkumpul. ^^

Chung Gi Wa
Jl. Dharmawangsa III No.2
South Jakarta
Ph. +6221 7261924
Directions: From Blok M red light (Blok M at your right), go straight until you see

Lotte Mart 2nd Flr
Jl. Raya Boulevard Kelapa Gading
North Jakarta
Ph. +6221 45844502

Mall Gandaria City GF
Jl. Sultan Iskandar Muda 8
South Jakarta
Ph. +6221 29236432

By : Lil Sis



Traveling To Korea – Preparation – Apply Sendiri Visa South Korea

$
0
0

Kalo di postingan sebelumnya, Lil Sis cerita tentang 10 Must have item to go to Korea in autumn, sekarang lil Sis mau cerita tentang perjuangan kami berempat mengurus yang namanya VISA. Perjuangan mendapatkan VISA ini mungkin udah hampir mirip kayak perjalanan ke barat mencari kitabsuci oleh Biksu Tong, Sung Go kong dan teman temannya. Walaupun kami nggak dikejar kejar siluman tapi cukup bikin jantung mau copot aja. Dan ketika udah dapet, bahagianya sama waktu Biksu Tong berhasil sampe dan ngedapetin Kitab Sucinya. Lebay ??! Iya, gw emang lebay, secara punya tiket ke korea, punya duit cukup, udah booking hotel, punya itin okay, tapi nggak dapet Visa, itu berasa lu terjun bebas dari Namsan Tower tapi nggak bye bye, so nahan sakitnya itu bakalan lama dan bikin nyesek banget.

So, dari official website kedutaan besar Korea Selatan di Indonesia yang bisa agan agan atau aganwati kunjungi di sini, Dari situ syarat pembuatan Visa yang mesti kami siapakan adalah sebagai berikut.

  • Paspor Asli dan Fotokopi Paspor (halaman identitas beserta visa/cap negara-negara yang telah dikunjungi)
  • Formulir Aplikasi Visa (dengan satu lembar foto yang ditempel pada kolom foto)
  • Kartu Keluarga atau Dokumen yang dapat membuktikan hubungan kekeluargaan
  • Surat Keterangan Kerja dan Fotokopi SIUP Tempat Bekerja- Jika tidak bekerja tidak perlu menyertakan
  • Surat Keterangan Mahasiswa/Pelajar, bagi yang masih bersekolah

Fotokopi Bukti Keuangan, pilih salah satu:
* Surat Pajak Tahunan (SPT PPH-21) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak RI
* Surat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak RI
* Rekening koran tabungan 3 bulan terakhir dan surat referensi bank
* Surat keterangan dan copy kartu membership golf
* Surat keterangan dan copy kartu membership hotel bintang 5
* Surat keterangan pemegang program jamsostek
* Slip gaji atau bukti tunjangan pensiun

Memang tidak tertulis di persyaratan ini, tapi baca baca cerita orang passpor nya harus berlaku minimal 6 bulan lagi, jika tidak maka pasti akan ditolak. Hal ini lah yang membuat kami mengalam sport jantung pertama. Mr Damz, Passpor nya akan segere expired >_< . Maka buru burulah kami menyuruhnya untuk memperpanjang passpornya, yang membuat tambah sulit lagi, KTP Mr Damz ini hilang mungkin sudah hampir setahun, tetapi tidak pernah diurus dengan alasa ingin menunggu e-KTP  nya jadi saja, dan yang juga nggak jelas kenapa nggak jadi-jadi tuh e-KTP. Karena Mr Damz ini asli Cirebon, maka dia pun harus bolak balik ke Cirebon untuk mengurus KTP ini, Celakanya lagi, orang yang berwenang untuk menandatangani KTP nya ini sedang ada acara di Jakarta sehingga perlu beberapa hari KTPnya ini selesai, dari keluar uang 50K IDR, tambah lagi 50K IDR untuk memperlicin agar cepat selesai, diminta tambah lagi biar tambah cepet, akhirnya semua dikembalikan karena si empunya tanda tangan toh nggak ada, jadi nggak mungkin bisa cepet jadinya. Hmmm, menderita sekali rasanya menunggu Mr Damz menyelesaikan semua urusan birokrasinya ini.

KTP jadi, proses mengurus passpor pun dikerjakan, untunglah tidak sepelik KTP nya, passpor jadi sesuai waktunya dan akhirnya Visa pun diajukan. Tapi sebelumnya Lil Sis, Big Sis, dan Miss Pepz sudah mengajukan pengajuan Visa ini terlebih dahulu, bahkan ketika hasilnya sudah keluar, birokrasi Mr Damz ini belum kunjung usai, makanya walaupun hasil sudah positif bisa berangkat, karena Mr Damz yang belum jelas nasibnya, jantung pun masih belum tenang detaknya.

Document for Apply Visa

Document for Apply Visa

So, apa saja yang kami siapakan? tentu saja sesuai persyaratan yang sudah tertera :

  1. Passpor asli dan fotokopi. Fotokopi hanya halaman identitas depan dan belakang serta halaman yang ada cap negara yang pernah dikunjungi.
  2. Foto uk 3.5 x 4.5 background putih, dengan jidat dan telinga terlihat jelas. Nggak yakin juga kalo muslim yang berjilbab bagaimana fotonya. Mungkin pengecualian untuk yang berjilbab telinga tidak keliatan nggak masalah.
  3. Kartu keluarga, Akte lahir asli dan fotokopi
  4. Minta Surat keterangan kerja ke kantor, dan tentu minta fotokopi SIUP. Tidak semua kantor yang bersedia memberikan fotokopi SIUP ke karyawan, karena di situ tertera nominal asset perusahaan. Perusahaan Big Sis aja nggak ngasih, untungnya perusahaan Lil Sis memperbolehkan kami memiliki  fotokopinya setelah Miss Pepz mati matian minta .
  5. Ke bank minta Rekening koran dan surat referensi. Kebetulan Lil Sis payroll nya di Mandiri jadi Lil Sis pergi ke bank Mandiri, prosesnya cepat untuk rekening korang, hari itu juga selesai, dikenakan fee 2500 per lembar. Untuksurat referensi perlu waktu 1 hari. Tapi pelayanannya oke dan cepat. Sedangkan Big Sis yang kebetulan di BCA sedikit suram hasilnya, rekeningkoran yang diterima ternyata cuma buku tabungan yang difotokopi kemudia dilegalisir. ckckckckc.
  6. fotokopi KTP, NPWP, Jamsostek
  7. Slip Gaji dan bukti potong SPT
  8. Mengisi application form yang bisa didownload di website kedubes juga.

Untuk pengurusan VISA ini ada yang bilang minimal uang di tabungan harus 30jt, harus 40 jt, harus 50 jt. Tapi menurut ku tidak ada patokan pasti harus berapa. Mungkin sekiranya saja, misal dalam 1 hari kita perlu 1jt, dan kita pergi 10 hari, maka di tabungan kita minimal harus 10jt. Kemudian rekening kita harus terlihat aktif, banyak transaksi yang terjadi, uang keluar masuknya jelas. Tidak ada dana siluman yang membuat rekening kita gendut tiba tiba. Jika sudah oke, masalah uang ini sepertinya tidak perlu dikhawatirkan.

Dokumen dokumen haruslah lengkap, walaupun bukti keuangan hanya diminta satu saja, jika kalian ada lebih, lebih baik dilampirkan saja. Khususnya Surat Pajak tahunan. Karena pernah baca baca di Kaskus, ada agan yang setelah beberapa hari apply ditelepon pihak kedubes untuk datang menyerahkan SPT nya, padahal bukti keuangan lain sudah disubmit. Tidak cuma 1 kasus beberapa kasus yang kami baca pernah mengalami disuruh membawa SPT nya lagi ke kedubes. Bahkan ada juga yang harus masuk ruang interview ketika mengajukan Visa. Hmm Serem ya.

Pengajuan VISA ini sudah seperti berurusan dengan  pergi atau nggak pergi, Visa ini lah kunci utama semua rencana kita berhasil atau nggak. VISA Korea hanya berlaku 90 hari / 3 bulan saja, jika pengajuan Visa kita ditolak, maka 3 bulan kemudian kita baru bisa apply lagi. Yang berarti kita sudah ketinggalan pesawat. So penantian menunggu Visa jadi itu seperti makan nasi pake garam saja, nggak bener bener hambar, cuma kurang rasa aja.

So, setelah persiapan VISA complete, Lil Sis dan Miss Pepz pergi ke kedubes untuk apply visa, apply visa bisa diwakilkan, jadi nggak perlu semuanya dateng. Lokasinya di Gatot Subroto, tepatnya di sini, di sebelah gedung Krakatau Steel. Ambil antrian dapet no 5. Tunggu dipanggil, liat kiri kanan banyak juga yang lagi ngurusin Visa, mau baca majalah, eh pake bahasa korea. Apa daya, padahal majalahnya gratis boleh dibawa pulang, tapi kalo pake bahasa Korea, mana bisa baca kita. Terus dipanggil deh. berdiri di loketnya, cuma ada lubang seukuran kantong doraemon yang dibalik buat kita berintraksi dengan mbak mbak petugas imigrasi yang duduk dibalik kaca. Serahkan semua dokumen, petugasnya mengecek satu satu. Semua persyaratan dokumen, itinerary, tiket pesawat, bukti booking hotel, kami lampirkan, tapi sayangnya lampiran kami semua dibuang. Hanya persyaratan yang tertera di website lah yang dia lihat. Setelah dicek sudah lengkap. Kami pun melakukan pembayaran. Ssambil menunggu petugas membuat kwitansi dan menandai aplikasi visa kami, datanglah petugas lain yang menempel pengumuman tepat disebelah kami yang berbunyi, semua tiket, bukti reservasi hotel tidak perlu diberikan ketika mengajukan VISA. Yang membuat kami sadar kenapa si mbak membuang lampiran kami yang tebalnya lebih tebal dari dokumen utama.

Setelah mbaknya selesai, dia memberikan kami kwitasi, dan mengatakan sekitar 7 hari VISA akan selesai, biasanya 5 hari selesai, tapi karena banyak sekali aplikasi yang masuk maka 7 hari baru bisa selesai. Seblum ambil harus telepon dulu biar datangya tidak sia sia. Jadilah penantian kami selama seminggu ini diwarnai dengan doa sebelum tidur, jantung yang gugup tapi excited, dan jeng jeng jeng Visa keluar, kami semua mendapatkan Visa. Benar benar bahagia sekali, ke Korea nya nggak jadi batal deh. hahahaha.

Setelah Visa Lil Sis, Big Sis, dan Miss Pepz keluar, saatnya penantian kapan Mr Damz Visanya jadi. Setelah sekitar 2 minggu sejaka Visa kami keluar, Mr Damz baru bisa mengajukan Visa nya. seminggu lagi penuh dag dig dug, udah merencakan trip ini sejak lama, pergi berempat, disupirin Mr Damz, bikin itin bareng, kalo sampe Mr Damz gagal berangkat kan, kurang lengkap lah trip kita ini. But, Alhamdulilah, doa doa anak manusia ini didengar, Mr Damz dapet, kami berempat lolos ke Korea hoooorreeee !!!!

Semoga tulisannya berguna ya.

By : Lil Sis


Blogging 101: Introduction – Who I am and Why I’m Here

$
0
0

Ok, This is super late post. This assignment I got on 5th January, but Ifinish it today, a  week after. But, for blogging I think it’s better late than never. So I will Start my Introduction.

Ok, Saya Lil Sis, dan Saya punya older sister, Big Sis, dia juga terus berkontribusi dan meramaikan blog kami ini, Sister’s Stories. We are siblings, we have same mother and father, banyak yang bilang penampakan kami mirip, even sering dibilang kembar sama orang orang. But Hellow….. I think kami sama sekali tidak mirip,  Ok postur tubuh kami sedikit mirip,  dengan tinggi yang mungkin hanya beda 1-2 cm, dengan badan gempal yang 11-12, ok kami mirip, but, dari segi face, udah jelas beda banget, rambut beda, kulit, juga putihan Big Sis. Bahkan jika kami cerita kalo kami dikira kembar, no one believe it, our friend will said we are so different, even from far away , they can tell who is who. But, Believe it or not we are twins for some people. hahahaha.

We are like eating. That’s why we little bit chubby. Kami juga suka berpergian, traveling to another country or just another place in our country. Karena Eating dan traveling inilah asal muasal blog kami terbentuk. Kami sering sekali mencari referensi makan dimana, mau makan disini enak nggak ya, di mana sih lokasinya jauh nggak ya, mahal nggak ya. Satu satunya yang bisa membantu kami tentulah blogger blogger yang begitu niat dan rajinnya sharing di Blog. Dari blog blog itu kami mendapatkan informasi, kami jadi tau harus pergi atau tidak, pergi naik apa, budget yang harus disediakan, dan masih banyak lagi. Blog-blog tersebut seperti penyelamat kami.

Apalagi untuk traveling, kami yang biasanya pergi traveling tanpa ikut tour ini, mungkin terkadang hanya bermodalkan nekad, perlu punya informasi agar bisa survive ditempat  orang. Dan blog blog ini lah yang menjadi Hero bagi kami. Banyak yang share tentang kemana saja mereka pergi, naik apa, budgetnya, nginep dimana, makan apa. A lot of information we get from them, it help us so much.

Dan kemudian, kami sadar, mungkin kami juga bisa. Uang yang kami keluarkan untuk makan dan jalan-jalan bisa dibilang tidak sedikit, tapi apa manfaat yang kami dapat? Banyak, tentunya banyak, kenyang, tambah bulat, refreshing, tau tempat baru, makanan baru, budaya baru. Tapi sama sekali tak ada yang bermanfaatuntuk orang lain. So, we decide it to start sharing with other people. We will share what we eat, and when we think that is delicious we will write it yummy, and if we think it disaster we will write it disaster. We try to be honest here, so some people will got our point, and it will help them to decide.

So, with Sharing in mind, we write our blog. Share what we eat and how it looks and how it taste. Share where we go, what we see, and what we feel. I am really really excited if someone comment to my blog, ask question to us, say my blog help them a lot. Not so many now, I still can count them with my fingers, but the proud, the happiness, the tingling feel inside my stomach is so cool. I don’t know how I describe this, but to all bloggers that write for sharing I think understand what I feel.

So, we will keep write, As long as I still see my Stat is not Zero, and once in a while there someone that like my post, comment it, I think I will keep write, share what I eat and where I go. Because I believe, it will help people, like what I already got from another blog. They help me a lot, and I want My Blog help people too, even inspiring some people to start sharing too. ^^

By: Lil Sis


Bagel Bagel, Plaza Senayan, Jakarta

$
0
0

Pertama kali nyobain Bagel Bagel ini sekitaran tahun 2012, gara gara nemu Food Truck di sekitaran Central Park Mall. Big Sis yang pernah baca baca mengenai Bagel Bagel ini spontan exciting dan pengen banget nyobain, langsung mencondongkan badan ke arah food truck tersebut parkir. Ini penampakan food truck nya.

Source : Facebook Bagel Bagel (https://www.facebook.com/bagel.indo)

Dulunya outle bagel Bagel ini ada di Kemang, dan karena Kemang is not our playground, nggak pernah lah kami berkunjung ke sana. Jadi  ketika bertemu dengan Food Truck ini, happy banget, must try nih pokoknya. Dan setelah icip icip, kami putuskan kalau Bagel Bagel is nice, good, and delicious. Nggak semua topping enak, but we like some of them. But, yang bikin sedih this food truck is not always park there, so kalau lagi pengen susah banget carinya, mau ke Kemang males banget. Dan jadilah dari tahun 2012 tersebut, baru Januari 2015 ini lah aku dan Big Sis bisa mencicipi kembali Bagel Bagel ini. Udah kangen banget tau.

Weekend yang lalu aku dan Big Sis pergi ke Plaza Senayan, ini juga bukan playground kami, bahkan menurut pengakuan Big Sis, ini adalah kunjungan pertamanya. OMG, setelah tinggal di Jakarta selama udah hampir 10 tahun, Malang sekali nasib Big Sis. But, mungkin nggak malang malang banget sih, secara kebanyakan toko tokonya nggak sanggup kita beli dagangannya. Tempat nongkrongnya pun mungkin yang paling terkenal cuma UNION semata, selain itu bisa anda temukan di mall mall lain. Back to story, we plan to watch movie there, Why??! because the movie is played just in Plaza Senayan, Plaza Indonesia , and Gading. The Movie is PK, Bollywood and played by Amir Khan. Gading is not an option right, it’s to far, so PI or PS, and the choice is PS because we want to go to UNION too.

So, setelah beli tiket nonton, masih ada 1 jam nih baru filmnya mulai, muter sana muter sini, akhirnya nyasar di foodcourt and we found Bagel Bagel. Wow, Bagel bagel now open in  Plaza Senayan. Selidik punya selidik, ternyata mereka sudah buka sejak Mei 2014, sehingga sekarang outletnya ada 2, di Kemang dan di Plaza Senayan. Walaupun perut ini masih agak kenyang, karena barusan sarapan, bagel bagel ini terlalu sayang untuk dilewatkan, so kami melipir deh.

Kami pun membeli favorit kami, Philly chesse steak with Everything Bagel (Bagel with poppy seed and sesame seed on top). Wait for 1 minute and we got what I really really miss. Check this out.

Bagel Bagel

Bagel Bagel

Bagel Bagel

Bagel Bagel

Philly Cheese Steak ini toppingnya adalah daging sapi, bawang bombay dan keju, banget enaknya dan lil Sis suka banget. My Favourite menu in bagel bagel. Saosnya yang meleber kemana mana bikin kamu pasti jilat jilat jari. So, jangan lupa cuci tangan ya. Kalo kamu makan di tempat sih, bakalan dikasih pisau dan garpu plastik, tapi sensasi finger lick itu yg paling nggak nahan sih. Seperti Makanan Padang, kalo nggak pake tangan kurang mantap gitu.

So, menurut Lil Sis sangat disayangkan sekali outlet nya cuma di Kemang dan plaza Senayan saja, secara saya sebagai anak barat jarang banget ke daerah sono. Informasi tentang Food trucknya pun sekarang minim. Ntah masih ada atau tidak, saya pun kurang jelas. Cuma seingat saya di thaun 2012 lalu, twitter bagel bagel sering sekali twit keberadaan food truck mereka di mana. kalo deket kan bisa disamperin. jadi buat temen temen yang mau coba, silakan. Kalo seleranya sama seperti Lil Sis, dijamin pasti suka, kalau nggak ya nggak bisa apa apa saya.

By . Lil Sis


Autumn in Korea – Departure

$
0
0

Setelah di postingan sebelumnya, Lil Sis sudah menceritakan pengalaman kami mempersiapkan apa aja yang sekiranya diperlukan untuk ke Korea, It’s time for tell you our story there. Tentunya dimulai dari hari keberangkatan kami. Kami berangkat hari Kamis, pesawat kami Air Asia akan terbang malam hari, transit di malaysia, kemudian baru terbang lagi ke Korea, tiba di sana pagi hari.

Jadi untuk menghemat cuti, Lil sis pun tetap masuk ke kantor Kamis paginya, tetapi izin pulang cepat sekitar jam 2 siang. Mandi, makan malam yang lebih awal, Lil Sis dan Big Sis pun berangkat ke bandara. Kebetulan Lil sis dan Big Sis tinggal dekat dengna bandara, biasanya 15-20 menit naik mobil sudah sampai di bandara. Sehingga kami pun merasa tidak usah terlalu buru buru berangkat. Tapi kemudian Miss Pepz pun menghubungi kalau dia dan Mr Damz sudah jalan ke bandara. Tidak enak mereka harus menunggu kami, maka berangkatlah kami ke bandara. Untunglah kami memutuskan untuk berangkat lebih cepat, karena macet sekali. Bukan macet menuju bandaranya, tetapi macet di dalam bandaranya. Setelah melewati patuh Soekarno dan Hatta, taxi kami pun stuck tidak bergera. Ada apa gerangan, kami cuma bisa bertanya tanya, banyaknya abang ojek yang menawarkan diri di sisi jalan sudah benar-benar menggoda kami, tapi dengan koper yang besar danbadan kami yang juga besar, kami pun berpikir dua kali untuk naik ojek Sampai akhirnya supir taxi kami ang juga sudah tidak sabar menghadipi macet ini pun membelokkan mobilnya ke sisi kiri dan mulai melaju kencan gmelewati bahu jalan. Dan sampailah kami di bandara terminal 3. Di mana Miss Pepz dan Mr damz yang sudah sampai terlebih dahulu sedang menyantap makan malam mereka.

Setelah mereka selesai makan, naiklah kami ke ruang tunggu. Di runag tunggu, kebetulan ada outlet batik Keris, kami pun ampir sebentar untuk membeli kenang kenangan untuk Host kami selama di Korea. Setelah bingung mau beli batik, takut nggak cukup, akhirnya kami pun membeli wayang wayangan kecil. sambil menunggu tentu saja kami tak lupa berfoto foto ria, selfie, wefie, taking photo every time when we bored. Jangan bingung kenapa di foto narsis kami ini tidak ada Mr damz. Karena dia sedang sibuk menimbang tasnya. So, Mr damz ini tidak mau membeli bagasi. But, dia membawa tas yang banyak, sedangkan yang diperbolehkan masuk kebain itu hanya 1 tas jinjng + 1 koper (cabin size) dengan berat tidak boleh lebih dari 7,5 kg but dia punya 3 tas, 1 backpack, 1 koper cabin size, dan 1 lagi tas jinjing. So, dia sedang sibuk mendistribusikan barang barang di kopernya yg beratnya melebihi 10 kg, ke tas nya yg lain, dan tentu saja nantinya akan kami bantu bawakan karena jumlah tasnya yang berlebihan. Kebetulan di ruang tunggu terdapat timbangan, so ketika kami cewek cewek sibuk narsis, dia sibuk menimbang bawaannya yg merepotkan itu.

waitingSo, I introduce you, Me the prettiest one :P, Big Sis the girl in the middle using black , and Miss Pepz using the blue one. And Mr damz yang ntah ke mana. Di ruang tunggu , sebelum berangkat ke Korea, jangan lupa telepon orang terdekatmu, we don’t know what will be happened to us in this trip, so I call my mom and my dad, say that I will go now, basa basi  bertanya mau oleh oleh apa, dan lain lain. Sent message to my aunt and my bigger sis. Make they pray for our trip. Ini bukan pesimis, mengganggap something bad akan terjadi, cuma selama 14 hari ke depan aku mungkin akan kesusahan menghubungi mereka, mereka mungkin khawatir nasib anaknya di negeri orang, so to make sure mereka tenang akan anak-anaknyaWe did it.

Air Asia CGK - KUL

Air Asia CGK – KUL

Tiba waktunya kami naik ke dalam pesawat. Menaiki bus hingga ke depan pesawat. Kami pun akhirnya bisa duduk di kursi kami. Karena check in di waktu yang berbeda, Lil Sis dan Big Sis duduk berdampingan, miss Pepz dan Mr damz juga duduk berdampingan. But luckily tetap dekat, ka tepat duduk di kursi di depan mereka. So, we fly to Kuala Lumpur, Malaysia. Karena penerbangan malam, dan malam sebelumnya tidak bisa tidur nyenyak karena nervous, so memejamkan mata langsung kami lakukan, walaupun tidak benar benar tidur or just tidur ayam.

Tak lama,  kami pun sampai ke KL. Turun dari pesawat, dan berjalan ke ruang tunggu kami selanjutnya untuk menanti pesawat yang akan membawa kami ke Korea ready. sesampainya di ruang tunggu, area ruang tunggunya masih dibatasi oleh garis dilarang masuk. Sekitar 15 menit kami hanya berdiri di depan area tunggu, sambil mengamati sekitar. Ada pojok yang berisi colokan untuk charge your battery., banyak yg mulai mencharging gadget nya, dari handphonenya hingga notebook nya. Mr damz yang jug a mau ikutan pun sudah tidak dapat colokan kosong lagi. But, don’t worry, setelah kami berhasil masuk ke ruang tunggu, kami pun membuka station pengisian battery sendiri.

Charge ur batt

Charge ur batt

kul-waiting-roomtak terlalu lama, kami pun disuruh masuk ke pesawat. Di dalam pesawat Lil Sis, Big Sis, dan Miss Pepz duduk dibagian ekor pesawat. Benar benar di bagian belakng, dimana pramugari menyiapkan makanan dan bergosip ria ketika tidak ada pekerjaan. So, It’s smell so good when they prepare food, and membuat cacing cacing di perut ini meronta. Sedangkan Mr Damz duduk sangat jauh di depan. Sepertinya pembagian ini berdasarkan kami bertiga memesan makanan di pesawat, sedangkan Mr Damz tidak, sehingga tempat duduknya terpisah dari kami.

aa-cabinPerjalanan dari Kuala Lumpur ke Busan,Korea cukup memakan waktu, perkiraan kami akan sampai di pagi hari. So, we must sleep, so we have energy to walking around ketika sudah samapai di Busan. But, tempat duduknya sempit sekali, kaki seakan tidak bisa digerakkan, sungguh tidak nyaman, tidur pun tak enak, mana berisik dari pramugarinya. Efeknya badan pun pegal pegal, beragam gaya sudah dicoba biar nyama, tapi tak satu pun yang benar benar membuat kita pulas tertidur.

Setelah berjam jam tidur bangun tidur bangun di pesawat, kami pun sampai juga di Busan. AKhirnya bisa meluruskan badan dan kaki juga. Ini penerbangan terlama yang penah aku lalui sejauh ini, dan sungguh melelahkan karena kursinya yang tidak nyaman. Tapi apa bisa dikata, kalo tiketnya murah yah begini lah yang didapat, kalau mau nyaman mesti menggunakan airlines yang mahal juga.

So, this post is over. Aku akan melanjutkannya di postingan ku selanjutnya. Stay tuned ya.

By : Lil Sis


Autumn in Korea – Day 1 (Busan) – Arrival

$
0
0

Setelah berjam jam di pesawat dari Kuala Lumpur ke Busan, akhirnya kami tiba juga di Gimpo Airport, Busan, South Korea. Kami tiba disambut dengan hujan, tidak terlalu lebat, tapi impactnya dingin banget, angin kencang ditambah suhu yang sudah hampir 1 digit, brrrr dingin banget waktu keluar dari pesawat. Sebagai orang Indonesia yang sepanjang tahun panas, awalnya butuh sedikit penyesuain juga, tapi setelah angin tidak terlalu kencang lagi bertiup dinginnya sekan akan kalau kita lagi di Puncak aja kok, adem adem sejuk.

Morning Sky from Plane

Morning Sky

Setelah tiba di Gimpo International airport, kami pun berjalan sesuai dengan arah yang ditentukan, dan berjalan ke arah pos imigrasi untuk menyerahkan Arrival Card dan mendapatkan cap di passpor kami. Antria cukup panjang di sana, antrian dibagi 2, ada yang khusus melayani Warga Korea, dan antrian yang melayani turis asing. Ada peristiwa yang sedikit memalukan tapi lucu juga. Ketika sedang mengantri, aku, Big Sis, dan miss Pepz mengantri di line yang berdekaan, sedangkan Mr Damz agak jauh. Tiba tiba kami melihat ada petugas yang menghampiri Mr damz, dari gerak geriknya dia meminta handphonenya, sedikit memarahi Mr Damz. Rupanya mr Damz ini melakukan apa yang dilarang dilakukan, dia  mengeluarkan Handphone dan jepret jepret sana sini, yang tentu saja didatangi petugas dan ditegur, karena sudah jelas jelas  ada gambar kamera dicoret terpampang nyata di situ. Tidak ada sanksi serius, Mr Damz hanya disuruh menghapus semua foto hasil jepretannya. Setalh itu, masalah selesai, dan kami hanya tertawa tawa setelah selesai dari Imigrasi.

Setelah itu kami pun mengarah ke arah tempat pengambilan bagasi. Tak lama sampai kami sudah melihat koper berdatangan, tidak sampai 5 menit, koper kami sudah di tangan. Kami pun langsung menuju ke arah counter Olleh. Sebelumnya di Indonesia kami sudah melakukan booking untuk menyewa modem dari Olleh. Karena koneksi internet selam di negeri orang sangat penting menurut kami, jadi kami sudah mempersiapkannya dengan menyewa modem di Korea. Kami akan menyewa modem dari Olleh, kami ambil di Gimpo, dan akan kami kembalikan di Incheon. Sesampianya di counter, kami langsung mengantri, setelah mengantri beberapa saat, barulah kami menyadari ternyata kami harus mengambil nomor antrian terlebih dahulu,  percuma mengantri, jika tidak membawa nomor antria. Buru buru kami menekan mesin antrian dan mendapatkan kertas tertera nomor antrian kami. Tak lama nomor kami dipanggil, dan karena sudah booking terlebih dahulu, prosesnya jadi cepat, dan kami pun sukses mengantongi modem yang unlimited dan high speed. Kami langsung mengeluarkan handphone masing masing, konek kesitu, dan taraaa bisa update status deh.

OllehSetelah berhasil terhubung dengan koneksi internet pun, kami langsung menghubungi host kami di busan, Sung oppa. Kami memutuskan akan menggunakan taxi saja, kami meminta sung untuk m,engirimkan kami alamat dalam tulisan Korea, sehingga supir taxi nya dapat mudah mengetahuui kami mau kemana. Kami pun mendektai pangkalan taxi. Banyak supir taxi yang menghampiri kami. Kami pikir kami hanya butuh 1 taxi, but supir taxi yang taxinya sudah hendak kami naiki, berteriak kepada kami, “You are BIG, BIG, BIG, BIG”, sambil menunjuk kmai satu persatu , “bag BIG, 2 taxi”. Dia tidak memperbolehkan kami menggunakan 1 taxi saja, dan ketika dia membuka bagasinya, kmai jauh lebih kaget. bagasinya kecil sekali, mungkin cuma setengahbagasi taxi di Indonesia. Semakin kecil karena ditambah ember alat mandi ahjussi supir taxi, dan handuk handuknya yang dijemur di bagasi. Later, kami tau kenapa ukurannya kecil, hal ini dikarenakan ada tangki gas yang diletakkan di situ untuk bahan bakar.

Akhirnya kami pun menghubungi Sung, sebaiknya kami ke sana naik apa, apa bisa dengna bus, karena jika harus menggunakan 2 taxi harganya menjadi mahal. AKhirnya Sung pun mengirimkan taxi untuk menjemput kami. Taxi nya adalah limousine taxi, bentuknya seperti Van dan cukup besar. harganya lebih murah dibandingkan 2 Taxi. Dan karena Ahjussi supir taxi sudah tau persis di mana lokasinya, jadi kami tinggal duduk manis saja, sambil amaze dengan limousine taxi ini.

Limousine Taxi

Limousine Taxi

Karena hujan turun, kami pun diturunkan di basement apartement. Di bawah Sung oppa ternyata sudah menunggu kami. Dengan rambut yang masih sedikit berantakan, baru bangun tidur, dia menyambut kami. Mengantarkan kami masuk, naik lift, dan menuju ke unit apartement dia. Dia menunjukkan kami kamar kami, mengelilingi apartemen dan menjelaskan dapur, apa yang bisa kmai lakukan, kulkas mana yang bisa kami gunakan, ambil air di mana, kamar mandi, handuk, dsb. Setelah itu dia mengajak kami ke ruang tamu, dan dia mulai menjelaskan ke kami mengenai Busan, mau kemana kami, kira kira tempat mana yang bagus yang patut dikunjungi. Dan dia pun menawarkan bisa jadi supir kami keliling Busan dengan mobilnya tentu saja dengan biaya tambahan. Dengan hujan yang dari tadi turun dan belum reda juga, tawarannya cukup menggiurkan. Tapi dengan perut kosong kami belumbisa memutuskan, kami bertanya padanya restaurant terdekat, tetapi ternyata di Busan kebanyak resto buka jam 11 , hal ini dikarenakan kehidupan malam mereka yang minum minum, bertemu teman, hingga larut malam, mengakibatkan bangun siang dan baru bisa ready sekitar jam 11.

Sung's Apartement

Sung’s Apartement

Atas sarannya kami pun memutuskan untuk delivery saja. Sung oppa akan membantu kami menelepon untuk memesankan makanan.Pilihan pertama kami adalah Jeokbal atau kaki babi, tapi sayangnya restaurant favorit Sung oppa, tidak bisa delivery waktu itu, so we change our choice. Jajjangmyun, champon, Sweet and sour pork menu yang sering banget dipesan di drama drama pun kami pesan. Sung oppa membantu kami memesannya, dan kemudian dia pergi ke bawah, di bawah apartemennya ada StarBuck, sebelum menjemput kami dia sudah memesan kopi di sana, dan dia turun untuk mengambilnya. Kami pun satu per satu mandi dan mengistirahatkan badan yang kaku setelah berjam jam naik pesawat.

Tak lama ahjussi pengantar makan datang, dengan kotak kaleng seperti yang selama ini kami lihat di drama drama dia datang emngantarkan makanan pesanan kami. Kami memesan 2 paket menu yang berisi 1 Jajjangmyun, 1 Champon, dan 1 sweet and sour pork, karena 2 paket, yang artinya semuanya menjadi 2 porsi. banyak bukan, kami pun kewalahan menghabiskannya. Sung oppa berbaik hati juga memberikan kami susu. Dia bilang champon nya akan sedikit pedas, susu bisa membantu meredakan pedasnya, but, mungkin lidah orang Indonesia ini emang beda, pedasnya sih cume geli geli aja di lidah, nggak pake susus pun bisa kok.

Delivery Ahjussi

Delivery Ahjussi

Ahjussi nya masih menggunakan helmet, dan jas huja naik mengantarkan makanan. Dia pun menurunkan semua pesanan yang kami pesan di depan pintu. Wow, senang sekali bisa  merasakan kejadian ini. Sebagai penggemar korea, adegan ini sering banget ditemui di drama atau variety show korea.

Delivery food

Delivery food 1

Clock wise , Jjajangmyun, Champon, Seewt and Sour Pork + Gyoza, Side Dish

Inilah Pesanan kami, ternyata porsinya cukup besar. Sweet and Sour porknya pun ternyata dilengkapai gyoza. dan kami juga memperoleh side dish berupa lobak yang sudah diasinkan dan berwarna kuning, dan cocolan untuk fried gyozanya. Rasanya enak. Untuk Jjajangmyun, kami tidak pernah memakan ini sebelumnya, kami hanya pernah merasakan jjajangmyun instant yang saya tidak pernah habis memakannya, karena berujung enek di mulut. Namun yang ini lebih enak, dan lobak kuningnya dapat membantu mengurangi rasa enek akibat jjajangmyun ini. Champon ini merupakan mie dengan seafood dan kuahnya pedas. Karena ada sedikit pesasnya ini, menjadikan champon lebih kami sukai dibandingkan jjajangmyun. Untuk tangsuyuk atau sweet and sour pork, rasanya juga enak, crispy di luar dan lembut di dalam, ditambah saosnya yang asam manis hmm enyak enyak. Gyoza nya juga okay, isinya hanya glass noodle, buat overall makanan ini sanggup memuaskan kami, Dingin karena huj ditambah perut ini yang sudah meraung raung minta diisi. Makanan ini ludes seketika. Wwalaupun di menit menit terakhir, kecepatan sudah menurun, but we still manage to clean it up. Setelah makan, kami pin menyusun kembali piring itu, membuang samapah sampah sisa makanan, dan meletakkannya di depan pintu apartemen, sehingga ahjussi tadi bisa mengambilnya kembali.

Setelah perut terisi, kami pun mengadakan sedikit rapat dan deal kalo kami akan membayar Sung Oppa untuk mengantarkan kami berkeliling. Miss pepz dan Big Sis pun menemui Sung di ruang tamu untuk menyampaikan keinginan kami sembari menawar harga. Setelah deal, dan kami pun memutuskan ke mana tujuan kami hari ini, tentu saja dengan bantuan Sung oppa.  Kami pun langsung cus turun untuk memulai perjalanan ini.

Karena sudah cukup panjang Day 1 ini aku bagi 2 Part ya, selanjutnya akan menyusul, stay tuned . ^^

By : Lil Sis

 


Viewing all 136 articles
Browse latest View live